Sabtu, 29 April 2023

Sekilas Tentang Epidemiologi


1   Apa yang anda ketahui tentang epidemiologi?

Secara etimologi, epidemiologi berasal dari beberapa kata berbahasa Yunani, yaitu Epi yang berarti pada atau tentang, Demos yang berarti penduduk dan Logos yang berarti ilmu. Sehingga, Epidemiologi dapat didefinisikan sebagai Ilmu yang mempelajari tentang penduduk.

Berdasarkan pengertiannya secara modern, epidemiologi merupakan Ilmu yang mempelajari tentang frekuensi dan distribusi (penyebaran) masalah kesehatan pada sekelompok orang (masyarakat) serta determinannya.

Dari definisi tersebut, terdapat 3 hal pokok dalam epidemiologi yaitu

1. Frekuensi masalah kesehatan

2. Distribusi masalah kesehatan

3. Determinan (faktor-faktor yang mempengaruhi) (Sitorus, 2012).

Menurut Para Ahli:

  1. Brian MacMahon & Thomas F. Pugh

Epidemiologi adalah cabang ilmu yang mempelajari penyebaran penyakit dan faktor-faktor yang menentukan terjadinya penyakit pada manusia.

  1. Abdel Omran

Epidemiologi adalah suatu studi mengenai terjadinya distribusi keadaan kesehatan, penyakit dan perubahan pada penduduk, begitu juga determinannya dan akibat-akibat yang terjadi pada kelompok penduduk.

  1. W.H. Frost

Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan pada sekelompok manusia serta faktor-faktor yang mempengaruhi masalah kesehatan. (Sidabutar, 2020)

2.       Apa yang dimaksud dengan frekuensi masalah kesehatan/penyakit? Berikan contoh.

Frekuensi masalah kesehatan adalah besarnya masalah kesehatan yang terdapat pada sekelompok manusia (masyarakat). Untuk dapat mengetahui frekuensi suatu masalah kesehatan dengan tepat, maka ada 2 hal yang harus dilakukan yaitu:

1. Menemukan masalah kesehatan yang dimaksud.

2. Melakukan pengukuran atas masalah kesehatan yang ditemukan tersebut. (Sitorus, 2012)

Contoh:

Count (jumlah) merupakan ukuran sederhana dan ukuran dasar atau jumlah absolut dari orang yang sakit atau memiliki karakteristik tertentu.

Pada tahun 2016 dilaporkan 41.250 kasus HIV baru dan sampai Maret 2017 dilaporkan 10.376 Kasus HIV baru. Secara kumulatif telah teridentifikasi 242.699 orang yang terinfeksi HIV. (Program Pengendalian HIV AIDS dan PIMS Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama)

3.       Apa yang dimaksud dengan distribusi masalah kesehatan/penyakit? Berikan contoh.

Distribusi masalah kesehatan adalah pengelompokan masalah kesehatan menurut suatu keadaan tertentu. Keadaan tertentu yang dimaksudkan dalam epidemiologi adalah:

1. Menurut ciri-ciri manusia (man)

2. Menurut tempat (place)

3. Menurut waktu (time). (Sitorus, 2012)

Contoh:

DBD di Indonesia telah menyebar di 34 provinsi dan 463 kabupaten/Kota. Incidence Rate (IR) DBD pada tahun 2015 sebesar 89,37/100.000 penduduk dan menurun pada tahun 2016 menjadi 78,85/100.000 penduduk. Incidence Rate (IR) DBD di Kabupaten Sumba Timur tahun 2016 sebesar 28,84 dan 2017 meningkat menjadi 55,28/100.000 penduduk. (Buletin Penelitian Kesehatan Kemenkes).

4.       Apa yang dimaksud dengan determinan masalah kesehatan/penyakit? Berikan contoh.

Determinan masalah kesehatan adalah faktor penyebab dari suatu penyakit/masalah kesehatan baik yang menjelaskan frekuensi, penyebaran ataupun yang menerangkan penyebab munculnya masalah kesehatan itu sendiri.

Dalam hal ini ada 3 langkah yang biasa dilakukan untuk megetahui determinan masalah kesehatan:

1. Merumuskan hipotesa tentang penyebab yang dimaksud.

2. Melakukan pengujian terhadap rumusan hipotesa yang telah disusun.

3. Menarik kesimpulan. (Sitorus, 2012)

Contoh:

Faktor risiko yang berhubungan dengan Penyakit Jantung Koroner adalah: stroke 3,5 kali (95% CI: 2,0-5,9); hipertensi 1,6 kali (95% CI: 1,3- 1,9); diikuti kadar gula puasa >100 mg% 1,5 kali (95% CI: 1,1-1,9); gangguan mental emosional 1,4 kali (95% CI: 1,2¬1,7); LDL 1,3 kali (95% CI: 1,0-1,6); diabetes melitus 1,2 kali (95% CI: 0,8-1,6); obesitas berdasarkan IMT 1,2 kali (95% CI: 1,0-1,5). (Buletin Penelitian Kesehatan Kemenkes)

5.       Apa perbedaan antara Penyebab dan Faktor Risiko? Jelaskan.

Penyebab adalah sesuatu yang membuat penyakit itu terjadi. Dalam bidang kedokteran, etiologi mengacu pada penyebab dari suatu penyakit atau gangguan kesehatan.

Faktor risiko adalah variabel-variabel yang berhubungan dengan peningkatan risiko suatu penyakit atau infeksi tertentu.

Berdasarkan definisi tersebut, perbedaan antara penyebab dan faktor risiko adalah terletak pada daya pengaruhnya. Apabila penyebab atau etiologi membahas tentang sumber suatu penyakit, maka faktor risiko membahas hal-hal yang membuat penderita rentan terkena penyakit tersebut.

Misalnya saja, pada kasus Diabetes Melitus. Secara etiologi, penyebabnya adalah kekurangan insulin atau tidak efektifnya insulin dalam mengatur kadar glukosa dalam darah. Sedangkan faktor risiko berdasarkan epidemiologic triangle yaitu, host pada genetik dan gaya hidup, agen pada gangguan insulin dan lingkungan berupa keberadaan makanan dan minuman yang kadar gula tinggi di sekitar.

6.       Apa prinsip pencegahan dan pengendalian masalah kesehatan/penyakit?

·         Prinsip pencegahan penyakit adalah berbagai upaya mengarahkan sejumlah kegiatan untuk melindungi masyarakat dari ancaman kesehatan. Pencegahan penyakit merupakan upaya mengekang berkembangnya suatu penyakit, memperlambat kemajuan penyakit dan melindungi tubuh dari pengaruh yang lebih membahayakan. Upaya preventif atau pencegahan adalah sebuah usaha yang dilakukan individu dalam mencegah terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan. Pencegahan adalah mengambil suatu tindakan yang diambil terlebih dahulu sebelum kejadian, dengan didasarkan pada data atau keterangan yang bersumber dari hasil analisis epidemiologi atau hasil pengamatan atau penelitian epidemiologi (Nasry, 2006).

·         Prinsip pengendalian penyakit adalah upaya mengarahkan sejumlah kegiatan untuk menghentikan berkembangnya suatu penyakit. Pengendalian adalah mengambil suatu tindakan yang diambil setelah kejadian, dengan didasarkan pada data atau keterangan yang bersumber dari hasil analisis epidemiologi atau hasil pengamatan atau penelitian epidemiologi.

 

7.       Apa keterkaitan antara epidemiologi, ilmu perilaku dan promosi kesehatan (health promotion)

Keterkaitan antara antara ketiga bidang ilmu ini sangat erat dalam upaya untuk mengidentifikasi, mengubah perilaku dan memberdayakan masyarakat agar berwawasan kesehatan. Kehadiran epidemiologi adalah sebagai sebuah perangkat untuk mengetahui frekuensi, distribusi dan determinan penyakit pada suatu masyarakat. Setelah berhasil diidentifikasi dan dipetakan, barulah ilmu perilaku kersehatan yang bertugas sebagai alat identifikasi respon masyarakat terhadap masalah penyakit di wilayahnya. Melalui ilmu perilaku ini, masyarakat akan diubah kebiasaannya agar terus menjaga kesehatan. Setelah diubah kebiasannya, barulah diberdayakan agar terus meningkatkan kemampuan dan kapasitasnya untuk agar dapat mendukung kebijakan publik yang berwawasan kesehatan.