Selasa, 16 Oktober 2012

Suara Rakyat Bukan Suara Tuhan


Perdebatan mengenai seberapa penting sebuah partai politik memang tidak mungkin sampai titik temu yang jelas. Untuk membuat artikel ini saja, saya sudah berdiskusi dengan mahasiswa politik dan mengikuti diskusi-diskusi yang diadakan pada sekitaran kampus. Dengan berbagai teori sistem politik, dijelaskan kalau partai politik merupakan sebuah keharusan yang ada dalam masyarakat demi mencapai keadaan demokrasi. Di lain pihak, pandangan juga ada dengan sekarut argumentasi yang menentang adanya partai politik, karena sama sekali tidak bisa dirasakan signifikansinya bagi masyarakat.

Pencarian keterkaitan antara partai politik dan aspirasi rakyat, sebagian besar merujuk pada semboyan vox populi vox dei yang berarti suara rakyat adalah suara tuhan. Menurut saya awalnya hal ini merupakan kaidah yang harus dikultuskan dan sangat wajib bagi rakyat. Akan tetapi, setelah saya melihat adanya diskusi di forum jakartabeat.net saya menjadi tahu jika semboyan itu sudah terlalu usang untuk era modern ini.

Pasalnya, pernyataan suara rakyat adalah suara tuhan merupakan pernyataan ‘sampah’ yang sering terucap oleh politikus negara ini. Dengan demikian, saya tidak mempercayai lagi sejak para politikus negara yang tidak bertanggung jawab dengan entengnya mengucapkan semboyan murahan ini. Vox populi vox dei sudah terlalu sloganeering bagi bencana akibat kebijakan politik pada bangsa ini. Dengan demikian, semboyan itu hanyalah utopia belaka yang sudah tidak memiliki relevansi bagi keadaan bangsa ini.

Hal yang menjadi perhatian adalah pernyataan bahwa suara rakyat bukanlah suara tuhan, akan tetapi adalah suara yang harus diperjuangkan. Tuhan tidak akan mengubah keadaan sebuah kaum apabila kaum tersebut tidak mengubah keadaan sendiri. Semboyan vox populi vox dei yang sering bergema dalam pidato politikus atas hanyalah embel-embel belaka. Kita seharusnya sadar dari sekarang,  kita harus paham dengan potensi kita sendiri bahwa kita bisa melakukan  perubahan. Dengan perubahan yang kita ciptakan adalah bukti perjuangan atas diri kita sendiri sebagai rakyat. Sudah seharusnya pernyataan politik yang menjadi candu bagi masyarakat dan kerja keras tersebut dihapuskan. Hal ini dilakukan demi perjuangan rakyat.