Jumat, 19 April 2024

Advokasi Kenaikan Gaji Nakes Perlu Dihormati

Bupati Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) Herybertus Geradus Laju Nabit memecat 249 tenaga kesehatan (nakes) non aparatur sipil negara (ASN), pasca demo penuntutan kenaikan gaji. Diketahui, Bupati Manggarai tidak memperpanjang Surat Perintah Kerja (SPK) nakes yang masih honorer ini.

Perlu dipahami, apa yang dilakukan para nakes melalui demonstrasi tersebut adalah bentuk advokasi masyarakat. Sedangkan advokasi untuk permintaan kenaikan gaji merupakan suara dari rakyat yang perlu dihormati oleh pemerintah.

Pemerintah daerah juga perlu mempertimbangkan kembali untuk memperpanjang SPK ratusan nakes non-ASN tersebut. Hal ini dikarenakan, 249 nakes tersebut sudah banyak kontribusinya terhadap pelayanan kesehatan di Kabupaten Manggarai, terutama pada saat pandemi Covid-19.

Pemecatan 249 nakes tersebut dikhawatirkan nantinya akan menyebabkan pelayanan kesehatan di daerah tersebut akan terhambat. Selain itu, pemecatan ini juga akan berdampak pada kondisi ekonomi keluarga ratusan nakes. Maka dari itu, pemerintah daerah perlu mempertimbangkan kembali untuk memperpanjang SPK ratusan nakes non-ASN tersebut.

Rabu, 17 April 2024

Menjaga Kehigienisan di Toilet Umum

 

Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia. Saat ini Indonesia menempati peringkat keempat di dunia dengan populasi mencapai 277,7 juta jiwa pada bulan Juli 2023. Dengan jumlah penduduk yang sedemikian besar ini, membuat Indonesia dihadapkan pada tantangan besar agar dapat menyediakan fasilitas publik yang memadai guna memenuhi kebutuhan dasar penduduknya. Maka dari itu, penting bagi pemerintah Indonesia untuk terus meningkatkan kuantitas serta kualitas infrastruktur layanan publik seperti pendidikan, kesehatan, transportasi dan sanitasi agar dapat mengakomodasi kebutuhan masyarakat dengan maksimal.

Dari beberapa kategori fasilitas publik seperti pendidikan, kesehatan, transportasi dan sanitasi, yang cukup mendapatkan keluhan dari masyarakat adalah pada sektor sanitasi. Definisi sanitasi merujuk pada serangkaian upaya untuk menjaga dan meningkatkan kebersihan serta kesehatan masyarakat. Sanitasi diimplementasikan melalui penyediaan akses yang memadai terhadap air bersih, fasilitas pembuangan limbah, serta membudayakan atau membiasakan praktik kebersihan diri. Akan tetapi, sanitasi umum seringkali dianggap sebelah mata dan kurang mendapat perhatian yang memadai. Kondisi ini menjadi masalah yang perlu segera diatasi, mengingat dampak langsungnya terhadap kualitas kesehatan masyarakat.

Tantangan Membangun Sanitasi

Keberadaan fasilitas sanitasi di Indonesia memerlukan perhatian khusus, mengingat urgensi peranannya dalam menjaga kebersihan masyarakat. Kita tahu, dengan populasi Indonesia yang begitu besar, tantangan penyediaan akses yang memadai terhadap sanitasi menjadi krusial dalam mencegah penyebaran penyakit dan menjaga kesehatan masyarakat. Maka dari itu, diperlukan dukungan dari semua pihak agar mendorong pemerintah dalam menyediakan dan meningkatkan infrastruktur sanitasi. Selanjutnya adalah agar pemerintah dapat memperluas akses serta mampu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya praktik kebersihan diri.

Toilet umum merupakan salah satu fasilitas sanitasi yang sering dijumpai dan memiliki hubungan erat dengan masyarakat. Keberadaan toilet umum juga lekat dengan kondisi perilaku personal hygiene atau kebersihan diri. Beberapa riset menunjukkan bahwa kebersihan toilet umum berpengaruh terhadap tingkat kesadaran individu akan pentingnya menjaga kebersihan diri. Sebuah toilet umum yang bersih dan terawatt cenderung akan mendorong penggunanya untuk mempraktikkan perilaku sanitasi yang baik, seperti mencuci tangan dengan sabun setelah menggunakan toilet. Namun, toilet umum yang kotor dan tidak terawat dapat mengurangi motivasi individu untuk melakukan praktik kebersihan, bahkan berpotensi juga dalam menyebabkan penyebaran penyakit.

Seperti diketahui, menjaga kebersihan dan kehigienisan di toilet umum merupakan langkah penting dalam mencegah penyebaran penyakit serta menciptakan lingkungan sehat. Beberapa langkah atau aktivitas kecil yang dapat dilakukan bagi indidu antara lain sebagai berikut:

1.       Membawa Hand Sanitizer dan Toilet Seat Sanitizer

Untuk menjaga kehigienisan di toilet umum, ada beberapa praktik yang bisa dilakukan mulai dari diri sendiri. Hal pertama yang dapat dilakukan adalah dengan membawa hand sanitizer dan toilet seat sanitizer. Hand sanitizer menjadi solusi praktis untuk membersihkan tangan jika sabun di dalam toilet habis atau tidak tersedia. Selain itu, penggunaan toilet seat sanitizer sebelum duduk di toilet dapat membantu mengurangi risiko terpapar bakteri dan kuman yang mungkin ada di permukaan dudukan toilet.

Selain membawa peralatan personal hygiene, penting juga untuk selalu mencuci tangan dengan sabun dan air setelah menggunakan toilet, sehingga dapat mengurangi risiko penyebaran penyakit. Dengan mengikuti langkah-langkah sederhana ini, kita dapat memastikan bahwa aktivitas menggunakan toilet umum menjadi lebih higienis dan lebih aman bagi kesehatan.

2.       Bawa Tisu Cadangan

Kita lebih baik membawa tisu sendiri. Hal ini dilakukan agar kita dapat berjaga-jaga jika tisu di toilet sudah habis atau tidak tersedia. Membawa tisu cadangan menjadi langkah praktis yang dapat membantu menjaga kebersihan dan kenyamanan saat menggunakan toilet umum. Dengan memiliki tisu sendiri, kita dapat memastikan bahwa kita memiliki alat kebersihan diri yang terjamin kebersihannya. Dengan membawa tisu pribadi, akan membantu kita dalam menjaga kesehatan dan kebersihan diri. Selain itu juga akan memberikan rasa nyaman saat menggunakan fasilitas toilet umum.

3.       Kontak Sesedikit Mungkin dengan Benda di Dalam Toilet

Usahakan untuk tidak terlalu banyak memegang benda-benda di toilet. Hal ini dikarenakan banyak bakteri yang tidak terlihat yang menempel pada permukaan benda-benda di toilet tersebut. Berbagai penelitian menyebutkan bahwa toilet umum seringkali menjadi tempat berkumpulnya berbagai jenis kuman dan bakteri. Maka dari itu, penting bagi kita untuk tetap berhati-hati dan mengurangi kontak langsung dengan permukaan toilet.

Dengan membatasi kontak fisik dengan benda-benda di dalam toilet umum, kita dapat mengurangi risiko terpapar bakteri dan kuman yang berpotensi menyebabkan penyakit. Selain itu, penting juga untuk menjaga kebersihan tangan dengan mencuci tangan secara teratur atau menggunakan hand sanitizer. Hal ini merupakan langkah yang penting untuk mencegah penyebaran penyakit yang disebabkan oleh bakteri atau kuman di toilet.

4.       Membuang Bekas Tisu atau Sampah ke Tempat Sampah

Jangan lupa untuk menjaga kebersihan untuk sesama pengguna dengan selalu membuang sampah di tempat sampah. Dengan membuang sampah ke tempat sampah akan membantu mencegah masalah sanitasi seperti toilet yang tersumbat. Seperti diketahui bahwa dengan membuang sampah, terutama tisu atau sampah lainnya, ke dalam toilet dapat menyebabkan toilet menjadi mampet, yang dapat mengganggu pengguna lainnya. Tentu saja kerusakan toilet ini akan memakan waktu dan biaya dalam proses perbaikannya. Maka dari itu, dengan menjaga kebersihan dan membuang sampah dengan benar, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih bersih serta nyaman bagi semua orang yang menggunakan fasilitas toilet umum.

5.       Menekan Tombol Flush Sebelum dan Sesudah Menggunakan Toilet

Untuk memastikan kebersihan toilet terjaga, disarankan untuk menekan tombol flush sebelum dan setelah menggunakan toilet. Menekan tombol flush sebelum digunakan dapat membilas permukaan toilet dan membantu membersihkan area yang akan digunakan. Selain itu, sangat penting juga untuk menekan tombol flush setelah menggunakan toilet guna menghilangkan seluruh kotoran dan bakteri yang ada di dalamnya. Perlu diperhatikan juga agar menutup tutup toilet sebelum menekan tombol flush dapat membantu mencegah penyebaran kuman ke udara, sehingga menjaga kebersihan ruangan toilet. Dengan tindakan sederhana ini, kita dapat memastikan bahwa toilet umum tetap bersih dan higienis untuk digunakan oleh pengguna selanjutnya.

Selasa, 16 April 2024

UMKM Model Canvas

 

Dalam membangun sebuah bisnis, penting untuk mengadopsi metode yang teruji dan terbukti efektif. Metode tersebut bisa berupa model, kerangka atau teori yang telah teruji dalam praktik bisnis. Contohnya adalah Business Model Canvas (BMC), sebuah model yang membantu merancang dan mengembangkan model bisnis yang solid. Dengan menggunakan metode yang teruji, akan membantu para pengusaha untuk meminimalkan risiko, mengoptimalkan sumber daya dan meningkatkan peluang keberhasilan. Dengan menerapkan metode yang teruji, pengusaha dapat memiliki panduan yang jelas dalam mengambil keputusan strategis dan dapat membangun bisnis yang lebih tangguh.

Selain BMC, ada juga konsep UMKM Model Canvas, sebagai fondasi utama dalam membangun bisnis, yang merupakan konsep yang telah digagas sejak tahun 2019 dan terus dikembangkan melalui riset literatur serta pengalaman praktik di lapangan. Konsep ini merupakan evolusi dari BMC yang sudah terkenal sebelumnya. Meskipun BMC telah dikenal luas di dunia, namun pengalaman di lapangan menunjukkan bahwa banyak Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) lokal mengalami kesulitan dalam mengimplementasikan konsep tersebut. Oleh karena itu, melalui elaborasi dari berbagai literatur dan pengalaman praktik di lapangan, “UMKM Model Canvas” tercipta untuk memberikan solusi konkret bagi UMKM dalam mengembangkan bisnis mereka.

UMKM Model Canvas hadir sebagai alat yang relevan dengan konteks sosial dan ekonomi Indonesia. Konsep ini dirancang untuk menekankan pentingnya inovasi dalam menghadapi dinamika pasar, serta untuk membantu UMKM memiliki nilai tambah yang membedakan mereka dengan para pesaing sejenis. Dengan fokus pada inovasi, UMKM dapat lebih mudah bersaing dan bertahan dalam pasar yang kompetitif.

Selain itu, UMKM Model Canvas diciptakan dengan tujuan memberikan panduan yang jelas dan mudah dipahami bagi masyarakat umum dan pengusaha pemula dalam merancang konsep bisnis yang dapat tercapai dengan lebih mudah. Dengan menggunakan UMKM Model Canvas, para pengusaha dapat mengidentifikasi serta mengisi setiap elemen penting yang diperlukan dalam membangun bisnis, mulai dari sumber daya, peluang, hingga inovasi. Konsep yang disederhanakan dan struktur yang terorganisir dari UMKM Model Canvas memungkinkan para pengusaha untuk memahami secara menyeluruh aspek-aspek kunci dalam bisnis mereka, sehingga mereka dapat mengambil langkah-langkah strategis yang tepat untuk mencapai keberhasilan dalam pasar yang kompetitif.

Dalam UMKM Model Canvas, terdapat sepuluh elemen penting yang perlu diisi untuk membangun fondasi bisnis yang kokoh. Pertama adalah Sumber Daya, yang meliputi Infrastruktur, Modal, Pengetahuan, dan Sumber Daya Manusia. Infrastruktur yang memadai, modal yang cukup, pengetahuan yang mendalam tentang pasar dan produk, serta SDM yang kompeten merupakan unsur-unsur yang sangat penting untuk memastikan kelancaran operasional dan pertumbuhan bisnis UMKM.

Kedua, elemen Peluang juga sangat krusial dalam UMKM Model Canvas. Peluang mencakup pemahaman yang mendalam tentang Konsumen, Kompetitor dan Kolaborator. Memahami kebutuhan dan perilaku konsumen, mengidentifikasi pesaing dan mengembangkan strategi kolaborasi yang tepat adalah langkah-langkah penting dalam memastikan kesuksesan bisnis UMKM di pasar yang kompetitif.

Selanjutnya, Sumber Pemasukan menjadi elemen berikutnya dalam UMKM Model Canvas. Sumber Pemasukan mencakup dua aspek utama, yaitu Produk dan Strategi Pemasaran. Produk yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan pasar, serta strategi pemasaran yang efektif dan inovatif, akan membantu UMKM menarik pelanggan dan meningkatkan penjualan.

Terakhir, namun tak kalah pentingnya, adalah Inovasi. Inovasi menjadi elemen kunci dalam UMKM Model Canvas karena dapat menjadi pembeda utama antara UMKM dengan pesaingnya. UMKM perlu terus-menerus mengembangkan produk baru, layanan baru, atau cara baru dalam memasarkan produk mereka untuk tetap relevan dan berdaya saing di pasar yang terus berubah.

Dalam konteks UMKM di Indonesia, UMKM Model Canvas dapat menjadi panduan yang sangat berharga dalam menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang dalam bisnis. Melalui pengisian dan pemahaman yang mendalam terhadap sepuluh elemen dalam UMKM Model Canvas, UMKM dapat membangun fondasi yang kuat dan berkelanjutan bagi bisnis mereka. Dengan demikian, UMKM dapat lebih siap menghadapi persaingan pasar dan mengambil langkah-langkah strategis untuk pertumbuhan dan kesuksesan jangka panjang.