Senin, 09 September 2013

Paguyuban Irasional (PARSIAL)

Berbagai macam falsafah dalam hidup ini telah terpatri dalam sebuah gramatical carrier. Berbagai informasi yang sudah ada sejak jaman dulu, ataupun dari masa depan (jika kita semua percaya pada kelinieran waktu) mengindikasikan sifatnya untuk terpatrikan dalam alam bawah sadar manusia. Seakan kita sulit untuk tidak mendapatkan internalisasi makna dari segala material yang disemiotikakan. Apakah semuanya harus berjalan seperti itu?. Perlu adanya kroscek untuk melihat fenomena tersebut. Bahkan saya yang telah diinternalisasikan dari kecil inipun menjadi salah satu bentuk gramatical carrier dari waktu paralel dan linier bagi material yang disemiotikakan.
Sudah sewajarnyakah seperti ini. Bagi kaum radikalis, berbeda dengan kaum non-radikalis. Ada yang tergila-gila pada suatu tokoh yang tak pernah mati dalam sejarah ingatan manusia. Apakah seperti itukah hasil yang diinginkan manusia otentik?.  Bahkan pencetus keunikan manusia juga lahir dari pembenaran atas dirinya yang terpatri oleh gramatical carrier sebelumnya. Sepertinya, kebosanan menjadi salah satu cara untuk menjadi bosan dan kita menginginkan hiburan. Jika semuanya berkoar begitu luas, saatnya kita menjadi yang mana seolah-olah tuhan atas diri kita sendiri meskipun kita masih berkubang dalam pembenaran gramatical carrier sebelumnya.
Sebuah kubangan informasi dan penelitian baik jurnal ilmiah maupun jurnal warga yang sangat dibanggakan oleh fetisis media. Bisakah kita menjadi sekumpulan orang sekarang yang diam dan hanya mengamati saja. Ini akan sangat menarik, karena meskipun sudah ada yang mempraktikkan sebelumnya atas nama pembangkangan. Kita melakukan ini hanya sebuah simbolos dan seremonial tanpa esensi (kalau kata pengetahuan saat ini yang sangat bisa tergempur oleh kepercayaan manusia setelahnya, sebelumnya, atau saat ini juga). Berkelimpangan atas nama stabilitas dan demokrasi informasi, memang kita tidak ditakdirkan untuk berkoloni dengan manusia. Kita menjadi periset untuk makhluk kita sendiri, layaknya kita meriset degan gaya kaum evolusionis.
Jadi, tertarikkah anda dengan gerakan yang tidak bergerak. Dengan keheningan yang tidak hening. Kita memang seharusnya berkoloni, jika anda menginginkannya. Lalu, kita berdiam diri atas segala persepsi kita dalam menanggapi sesuau. Bergabunglah dengan kami, (anda dan segala aspek yang dikatakan manusia sosial) yang menjadi landasan terbentuknya masyarakat. Biar lebih santai kita sebut sebagai paguyuban, karena lebih tidak terdidik dan mementingkan pendekatan emosional ketimbang rasional. Mari kita berkumpul dan diam.