Kamis, 29 Desember 2022

“Salep Kambium”, Inovasi Produk Pertanian Primadona 2023

Indonesia merupakan salah satu negara dengan peminat kesenian bonsai terbesar di dunia. Setiap bulannya, acara kontes bonsai berskala kecil di desa hingga nasional terus menerus terselenggara. Acaranya pun meriah. Kecintaan masyarakat Indonesia terhadap seni bonsai juga dipengaruhi oleh aspek geografis negaranya yang lekat dengan sektor agraris, sehingga banyak aktivitas masyarakat yang lekat dengan menanam. Di samping itu, kekayaan varietas tanaman juga menjadi salah satu mengapa kreativitas bonsai di Indonesia dapat tumbuh subur dan beraneka ragam. Pecinta bonsai di Indonesia tentunya akan mendapatkan banyak referensi atas ketersediaan tanaman yang bisa dilakukan untuk eksperimen.

Walaupun berasal dari Asia Timur, namun bonsai di Indonesia memiliki lekuk dan corak yang khas. Dari sisi jenis tanaman yang dipergunakan, bonsai di Indonesia lebih banyak ditanam dengan flora tropis. Berbeda dengan negara asalnya yang notabene merupakan wilayah sub trpois. Hal ini tentunya akan berpengaruh terhadap gaya merancang bonsainya yang disesuaikan dengan kultur serta iklim Indonesia. Cara pandang orang Indonesia dengan orang yang di luar nusantara tentu saja berbeda ketika mengimajinasikan sebuah tanaman besar dan tua. Imajinasi bentuk pohon besar dan tua tersebut kemudian dituangkan ekspresinya ke dalam pot berukuran kecil.

Tantangan Merawat Bonsai

Ketika kita sedang merawat bonsai, tentu ada saja tantangan yang dihadapi. Terutama pada problem pemprograman dari ‘bonsai bahan’ menjadi ‘bonsai prospektif’. Fase ini akan memerlukan kesabaran tingkat tinggi dan keuletan dari masing-masing seniman. Berbeda ketika kita merawat bonsai yang sudah jadi, yang mana tidak perlu banyak diutak-atik. Namun bonsai yang masih menjadi bahan tentu akan memiliki banyak masalah di sisi lambatnya pertumbuhan kambium ketika kita pruning perantingannya. Belum lagi ketika selesai dilakukan pruning, biasanya luka bekas potongannya tidak dapat tertutup dengan sempurna.

Maka dari itu, perlu adanya inovasi supaya luka pada pemangkasan bonsai ini dapat lekas tertutup dengan cepat dan lebih baik. Inovasi tersebut adalah “Salep Kambium” yang akan membuat luka pada tanaman bonsai menjadi lebih cepat menutup. Secara material salep kambium ini terbuat dari bahan-bahan yang mengandung zat perangsang pertumbuhan (ZPT). Racikan salep ini kaya akan hormon auksin dan giberelin yang berfungsi untuk merangsang pertumbuhan sel-sel baru pada tanaman. Salah satu brand salep lokal ini adalah “SuperKambium” yang cocok untuk merawat bonsai para penghobi.

Di Indonesia sendiri, salep kambium sudah banyak beredar di pasaran, seperti toko pertanian, tanaman hias dan di marketplace. Peminatnya juga sangat banyak dengan pasar yang telah tersegmentasi. Apabila produk salep kambium ini dapat dibuat dengan standarisasi mutu unggulan, maka bukan tidak mungkin ini akan menjadi inovasi di dunia agribisnis yang akan menjadi primadona di tahun 2023.

Seperti kita ketahui bahwa di Jepang sendiri sudah ada produk serupa tapi mungkin dengan bahan-bahan yang berbeda dengan yang ada di Indonesia. Layaknya produk pupuk, salep kambium harus bisa menjadi produk baru inovatif yang kualitasnya bisa menyaingi produksi buatan Jepang tersebut. Dari sisi akademis juga perlu dilakukan riset dan kajian ilmiah yang mendalam tentang benefit produk salep kambium ini. Hal ini dilakukan agar inovasi salep kambium di dunia pertanian Indonesia telah mendapatkan keabsahan secara saintifik.

Pemanfaatan Salep Kambium

Pada awal diciptakannya, salep kambium memang diperuntukkan bonsai. Namun, manfaat lainnya juga sangat besar. Dalam kuantitas yang lebih besar, aplikasi salep kambium juga dapat dipergunakan untuk pepohonan dengan ukuran asli. Misalnya saja pepohonan besar di pinggir jalan raya. Apabila ada pohon dengan luka pada batangnya, maka itu akan menimbulkan keropos batang dan berakibat tumbang. Efek pohon tumbang ini juga sangat berbahaya bagi manusia, maka dari itu perlu adanya upaya preventif untuk mencegah terjadinya hal tersebut. Jadi, pemanfaatan salep kambium untuk lingkungan sekitar sangatlah tepat.

 

Selasa, 27 Desember 2022

Berapapun Penghasilan Kamu, Ayo Miliki Rumah Idamanmu Sekarang!

 

Sumber: Pixabay.com

Memiliki aset rumah adalah dambaan setiap orang yang sudah bekerja. Kepemilikan rumah merupakan kebutuhan dasar pokok setelah sandang dan pangan. Maka dari itu, agar hidup kita lebih nikmat, alangkah lebih baiknya jika memiliki rumah tempat tinggal. Namun, harga rumah di jaman sekarang begitu melambung tinggi. Hanya orang-orang dengan pemasukan besar saja yang mampu membeli rumah ini. Bahkan dengan gaji upah minimum regional (UMR) saja hanya bisa untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Problematika dalam membeli rumah ini juga dirasakan oleh masyarakat yang memiliki pemasukan tetap. Mereka juga banyak yang kesulitan dana. Belum lagi masyarakat yang tidak memilki penghasilan tetap, maka dari itu dapat dikatakan bahwa membeli rumah adalah sebuah utopia belaka. Lantas bagaimana dengan masyarakat yang berpenghasilan kecil agar dapat memiliki rumah? Apakah memungkinkan?

Jawabannya: Jelas saja sangat memungkinkan.

Perusahaan pembiayaan khusus PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF akan dapat merealisasikan mimpi kamu tersebut untuk mendapatkan hunian idaman. Kini, penghasilan yang rendah bukan hambatan lagi untuk memiliki rumah yang layak. SMF telah berkomitmen untuk terus mengembangkan pasar pembiayaan perumahan di Indonesia melalui kegiatan sekuritisasi, penerbitan surat utang, serta penyaluran pinjaman kepada bank penyalur KPR, sehingga dapat meningkatkan volume penerbitan KPR, terutama untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Melalui visi besar tersebut, SMF optimis mampu untuk meningkatkan pembiayaan perumahan di masa depan.

Untuk lebih jelasnya tentang SMF beserta layanannya, kamu dapat mengeceknya di halaman https://www.smf-indonesia.co.id/ atau Instagram @inveseries dan @ptsmfpersero. Di sana, kamu akan mendapatkan informasi yang lengkap tentang cara mengajukan pembiayaan perumahan. Jadi, buat kamu yang sudah sangat ingin sekali beli rumah, langsung pelajari apa saja persyaratannya di kanal tersebut dan menghubungi contact person yang tertera. Tidak hanya itu, kamu juga bisa mempelajari layanan unggulan lainnya seperti Sekuritisasi, EBA Ritel, Unit Usaha Syariah, Pembiayaan, Penerbitan Surat Utang, Pelatihan dan Standardisasi Dokumen KPR.

KPR Murah Meriah

Seperti diketahui, SMF terkenal dengan istilah “KPR murah meriah”. Murah meriah karena berbunga fixed 5 persen selama 20 tahun. Tidak hanya itu, sekarang PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM juga berkolaborasi dengan SMF untuk meluncurkan program pembiayaan bernama HOME. HOME adalah program pembiayaan mikro perumahan bagi nasabah PNM Mekar, dengan peruntukkan guna renovasi rumah nasabah yang juga dijadikan sebagai tempat usaha atau mendukung usaha. Sangat menarik bukan mengikuti program ini.

Jadi kamu tidak perlu ragu untuk menggunakan layanan KPR dari SMF. Seperti diketahui bahwa SMF telah menuntaskan mandat yang diberikan pemerintah, dalam tugasnya di bidang pembiayaan sekunder perumahan. Tidak hanya itu, SMF juga menyediakan pembiayaan bagi developer atau pengembang lewat kredit konstruksi, serta pembiayaan renovasi rumah bagi masyarakat pada sektor informal atau non fixed income.

Prestasi SMF

Dari awal berdiri sampai saat ini, sudah menyalurkan pembiayaan perumahan mencapai Rp 84,84 triliun. SMF terus mewujudkan mimpi masyarakat non fixed income agar memiliki rumah yang layak. Tidak hanya itu, SMF juga telah mengucurkan pembiayaan pengembangan homestay di area wisata, pembiayaan renovasi rumah kumuh, serta menjadi pelaksana investasi pemerintah kepada Perum Perumnas. Luar biasa!

Tahun ini, pemerintah telah menyediakan dana Rp 30 triliun untuk menyediakan akses ke perumahan yang layak bagi seluruh rakyat Indonesia. Dana Rp 30 triliun tersebut bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang disalurkan melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 21,1 triliun. Anggaran ini diberikan kepada Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) Rp 19,1 triliun dan kepada SMF Rp2 triliun. Adapun sisa dananya diperoleh dari penerbitan surat utang yang dilakukan SMF. Sukses terus untuk SMF!

Dan buat kamu, semangat membeli rumah impian ya!

Geliat Pameran Bonsai di Desa

 

Selama era pandemi yang terjadi di tahun 2020 dan 2021, telah mengakibatkan berbagai pameran di sektor agribisnis menjadi terhambat. Kebijakan pembatasan untuk mengurangi penyebaran virus ini berpengaruh kepada kurangnya ruang publik untuk mengekspresikan seni kreatif di dunia tanaman hias, khususnya bonsai. Namun di sepanjang tahun 2022, saat kebijakan pembatasan diperlonggar seluas-luasnya, akhirnya ruang berekspresi kembali terbuka. Hal ini patut kita syukuri tentunya, sebagai insan perbonsaian nusantara. Publik penghobi dan pecinta bonsai pun begitu gembira karena ruang untuk melihat serta memamerkan karya seni ini kembali hidup. Dapat dikatakan, tahun 2022 adalah kembalinya ruang berekspresi publik bagi pecinta bonsai yang sempat vakum beberapa tahun.

Jika kita amati di media sosial ataupun mencari informasi di search engine, maka cukup banyak pameran bonsai yang berskala nasional yang diadakan di kota-kota besar di tahun ini. Acaranya juga sangat meriah, dari mulai adanya berbagai hiburan musik pelengkap sampai bazar makanan. Di tingkat kabupaten, pameran bonsai juga memiliki antusias yang tidak kalah luar biasa. Meskipun skala kegiatan dan pesertanya relatif lebih kecil, namun animo masyarakat dan para peserta juga sangat terasa energinya.

Misalnya saja, berdasarkan pengalaman pribadi, hampir tiap bulan terdapat kegiatan pameran bonsai di kabupaten-kabupaten yang ada di Jawa tengah. Ini menandakan bahwa geliat pameran bonsai di daerah juga tidak kalah ramai dengan yang ada di kota besar. Biasanya, acara pameran yang diadakan di lingkup kabupaten ini diselenggarakan oleh pengurus Perhimpunan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) di kabupaten setempat.

Sejauh pengamatan saya di tahun 2022, pameran bonsai juga digelar di tingkat kecamatan. Jadi, para komunitas pecinta bonsai dan pemerintah setempat bekerja sama untuk menggelar pameran tersebut. Sedangkan tempat pelaksanaan pamerannya berada di halaman kantor kecamatan. Biasanya kegiatan mini eksibisi yang di tingkat kecamatan ini hanya memanfaatkan halaman kecamatan sebagai area untuk menata display produk bonsai. Mirip seperti pasar kecil. Jadi, ketika ada pengunjung yang hendak membeli bonsai, maka transaksi dapat dilakukan di area tersebut. Adapula yang memprogram peragaan bonsai ini seperti kontes pada umumnya, yaitu ada yang mendapatkan juara dan diberikan hadiah. Semuanya tergantung dari konsep penyelenggara acaranya, yang juga merupakan anggota komunitas pecinta bonsai di lingkup kecamatan.

Hal yang unik lainnya yaitu ketika saya sempat mendatangi dan menyaksikan pameran bonsai di tingkat desa yang digelar di halaman balai desa. Antusiasme warga desa terhadap dunia bonsai begitu tinggi. Antara satu desa dengan desa lainnya seringkali saling terinspirasi. Sehingga ketika satu desa telah menggelar pameran, maka bulan selanjutnya desa lain akan mengadakan kegiatan serupa yang diinisasi oleh komunitas kecil di tingkat desa. Jika diamati, orang desa tergolong cukup kreatif dan ulet ketika merawat bonsai. Mereka tidak mudah bosan dengan hobinya tersebut dan selalu melakukan pengembangan atau inovasi.

Lihat saja di kanal Youtube, dimana banyak penghobi bonsai dari desa yang sangat produktif dalam membuat konten seputar perbonsaian. Bahkan geliat perbonsaian di desa begitu kuat, meskipun jarang terekspos oleh saluran pemberitaan utama. Di desa sendiri, banyak eksperimen yang telah dilakukan terhadap berbagai macam tumbuh-tumbuhan untuk dijadikan bahan bonsai. Sehingga, varietas tanaman bonsainya pun sangat beragam dan biasanya terlihat tidak umum.

Kekayaan biodiveristas yang amat tinggi di desa membuat iklim perbonsaian menjadi menarik untuk ditelusuri. Misalnya, Ketika warga masuk hutan atau kebun di desa, mereka mendapatkan banyak referensi untuk menjadikan tanaman yang ditemuinya tersebut untuk dibentuk bonsai. Sehingga, keragaman bonsai yang dihasilkannya pun akan sangat bercorak kelokalan Indonesia. Memang seperti itulah yang diharapkan, supaya karya seni bonsai yang ada di Indonesia dapat menjadi ciri khas dengan keunikan lingkungan habitat tropis. Seni bonsai yang berasal dari Asia Timur ini akan terus mengalami evolusi menyesuaikan dengan tanah yang akan mereka pijak dan bertumbuh.

Geliat bonsai di desa tidak hanya riuh dari sisi pameran, melainkan dari sisi inovasinya yang beraneka rupa. Mulai dari inovasi dalam teknik pengkerdilan, sampai produk inovasi aplikatif penunjang performa bonsai. Semoga saja, dunia perbonsaian di Indonesia semakin maju dengan melahirkan karya-karya bonsai yang monumental. Salam satu hobi.

Senin, 26 Desember 2022

Variegrow, Langkah Berdayakan Desa Kurangi Sampah dan Ciptakan Pupuk Cair Organik

 


Problematika persampahan di desa begitu mengkhawatirkan dan harus segera dicari jalan keluarnya. Bagi desa yang tidak memiliki Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang bergerak di bidang pengelolaan sampah, biasanya sampah akan dikelola sendiri sesuai dengan kesadaran rumah tangga masing-masing. Kemungkinan terbesarnya, sampah akan dibuang ke sungai, dibuang ke lokasi cenderung kosong yang tidak semestinya dijadikan tempat sampah dan banyak juga yang dibakar. Kondisi ini tentunya sangat memprihatinkan dan membahayakan lingkungan sekitar apabila dibiarkan terus menerus.

Sampah di desa yang tidak tertangani dengan baik tidak hanya akan menambah emisi gas rumah kaca saja, melainkan juga akan menjadi sarang penyakit menular. Mengapa tidak semua desa memiliki BUMDes yang bergerak di bidang pengelolaan sampah? Karena hal itu semua tergantung dari kapasitas dan ketertarikan sumber daya manusia (SDM) setempat terhadap potensi bisnis di sekitarnya. Bila ada desa yang unggul di bidang pertanian padi, maka BUMDesnya cenderung akan bergerak di bisnis pengelolaan padi. Apabila SDMnya melihat usaha catering makanan sebagai pilihan, itu semua dikarenakan permintaan yang tinggi karena banyaknya acara di lingkungan tersebut yang meminta ketersediaan konsumsi acara. Apabila ketika suatu desa kuat dengan potensi pariwisatanya, maka BUMdes juga akan mengarah ke sektor pariwisata.

Begitu pula ketika warga desa mengembangkan BUMDes bidang pengelolaan sampah, itu juga bentuk respon warga terhadap permasalahan persampahan yang ada di sekitarnya. Ada warga yang menganggap solusi permasalahan persampahan adalah cukup dibuang dan dibakar. Ada juga yang berpikir kalau sampah harus dikelola agar tidak mengotori lingkungan dan mencemari ekosistem. Hal inilah yang membuat tiap desa memiliki fokus usaha yang berbeda-beda dalam hal BUMDes. Namun, terlepas dari adanya BUMDes yang fokus terhadap lingkungan atau tidak, kita sebagai warga desa harus mencari solusi agar warga desa dapat mengurangi sampah yang dibuang sembarangan dan bila memungkinkan, dapat diolah menjadi produk yang bermanfaat.

Mengubah Sampah Menjadi Pupuk

Untuk menyelesaikan permasalahan sampah di desa tersebut, saya membuat sebuah usaha rintisan di bidang pembuatan pupuk cair organik yang bernama Variegrow di tahun 2021. Awalnya, Variegrow merupakan sebuah produk alami untuk menstimulus mutasi variegata pada tanaman hias. Namun seiring dengan perkembangan waktu dan setelah mendapatkan masukan dari berbagai pihak serta ahli, Variegrow juga menjelma menjadi produk pupuk cair organik yang dibuat dengan bahan dasar sampah dapur rumah tangga. Jadi, sampah-sampah organik yang ada di dapur tersebut akan dikumpulkan, ditampung, dicacah, difermentasikan dan diolah agar menjadi pupuk cair organik.

Cara pencacahan sampahnya pun sudah dilakukan otomatisasi yaitu dengan menggunakan mesin. Sedangkan kegiatan pengolahan menjadi pupuk cairnya dan packagingnya masih dilakukan secara manual. Dapat dikatakan, langkah ini cukup efektif untuk membuat sampah organik yang dibuang warga menjadi produk pupuk yang bernilai ekonomi tinggi yang bermanfaat bagi tanaman. Bahkan saya optimis, pupuk cair organik yang diproduksi Variegrow ini di tahun depan akan bisa diversifikasi ke pupuk organik melalui pengomposan. Harapannya, brand pupuk organik yang saya produksi melalui unit usaha Variegrow ini dapat menjadi ikon Kabupaten Kendal dan profitnya dapat mensponspori kegiatan yang mendukung upaya kelestarian lingkungan.

Ilustrasi: Pengomosan

Pusat Edukasi Pupuk Organik

Di tahun 2022 ini saya menginisiasi kelas rintisan bagi warga untuk mengedukasi dalam pembuatan pupuk cair organik dengan memanfaatkan sampah dapur. Program ini bertujuan agar warga dapat berperan aktif dalam memilah sampah di rumah tangganya secara mandiri untuk mewujudkan visi zero waste di desa. Pemilahan sampah merupakan langkah awal agar kegiatan zero waste dapat membudaya dari ranah domestik. Pada dasarnya, edukasi pembuatan pupuk cair organik ini tidak hanya bertujuan untuk mengurangi sampah organik yang dapat berakibat pada peningkatan emisi gas rumah kaca. Melainkan, juga mengedukasi supaya warga dapat memulai bisnis pupuk cair organik secara mandiri di rumahnya masing-masing. Saya berharap desa saya ini dapat menjadi desa mandiri penghasil pupuk cair organik yang komersial di pasaran. Selain itu, semoga saja usaha ini dapat bersinergi dengan BUMDes sehingga menjadi salah satu unit bisnis yang potensial. Dengan demikian, desa akan semakin berdaya secara perekonomian dan semakin bersih lingkungannya.

Ilustrasi: Pengomposan

Bayangkan saja, apabila ada 80 persen desa di Indonesia yang memiliki usaha pengelolaan sampah yang sampai dapat memproduksi pupuk cair organik dari sampah rumah tangga, maka kita secara langsung bisa ikut berkontribusi mengatasi permasalahan pupuk yang mahal dan tidak terbeli oleh petani. Mendukung proses produksi pupuk organik berarti juga mendorong terciptanya sustainable business dan membuka kesempatan untuk sektor green jobs di masyarakat. Pupuk cair organik juga masih memiliki potensi pasar yang sangat besar di Indonesia. Dengan penggunaan pupuk cair organik juga membantu mengembalikan kesuburban tanah pertanian secara alami. Kita tahu bahwa hasil panen yang tidak maksimal juga dipengaruhi oleh paparan zat kimiawi terus menerus yang telah mereduksi secara fatal unsur hara dalam tanah.

Dengan unit bisnis Variegrow ini, harapannya di desa saya tidak ada lagi warga yang membuang sampah di sungai ataupun membakarnya. Semoga saja visi ini dapat terealisasi di masa dengan agar lingkungan kita terus lestari. Tentunya, visi ini harus terbukti secara kongkrit dan memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat desa, sehingga mereka pada akhirnya dapat tergerak untuk melakukan hal yang positif lainnya demi lingkungannya. Produk yang ramah lingkungan harus kita dukung. Karena dengan mengganti produk tidak ramah lingkungan menjadi yang ramah lingkungan, maka berarti kita sedang berusaha untuk menjadikan gaya hidup zero waste menjadi culture. Sedangkan culture harus dilakukan oleh khalayak yang luas agar aksi ini semakin berdampak signifikan. Untuk membantu mengatasi perubahan iklim dan kerusakan tanah, kita dapat memulainya dari desa. Salam Variegrow!

Minggu, 25 Desember 2022

QRIS Berdayakan UMKM Naik Kelas

Sebagai pemilik usaha, saya dan teman-teman semuanya tentunya mendambakan bisnis yang sedang dijalankan ini dapat berkembang pesat. Pada salah satu seminar dan pelatihan bisnis yang pernah saya ikuti, saya mendapatkan kesimpulan bahwa pada dasarnya membuka bisnis merupakan perihal yang mudah. Sedangkan yang paling sulit adalah bagaimana cara “mengembangkannya”. Saya perlu garis bawahi karena “mengembangkan bisnis” adalah yang tidak semua orang bisa melakukannya. Saya merasakan dan mengamini hal tersebut. Untuk dapat mengembangkan bisnis, para owner ataupun founder harus dibekali oleh banyak pengalaman dan kegigihan yang tiada batasnya. Sungguh pekerjaan yang tidak mudah.

Jika kita flashback dua tahun ke belakang, kita semua merasakan bisnis Ketika dihantam kekalutan pandemi. Banyak bisnis besar yang gulung tikar dan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) yang merajalela. Namun, ada fenomena unik ketika pandemi mewabah dunia saat itu, yaitu bermunculannya pejuang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) baru dan berkembangnya yang begitu pesat seiring dengan pemanfaatan teknologi digital. Pengalaman saya saat tahun 2020 dan 2021, banyak kerabat, tetangga dan kawan yang justru memulai bisnisnya saat pandemi. Tak jarang juga, bisnis di sekitar rumah yang berskala UMKM justru semakin menancapkan taringnya dengan jangkauan yang lebih luas setelah memanfaatkan teknologi pemasaran digital.

Dari fenomena ini, dapat kita lihat bahwa UMKM bisa naik kelas karena telah memanfaatkan teknologi digital terutama marketplace dan memaksimalkan sarana promosi digital. UMKM menjadi entitas yang sangat tahan banting tatkala menghadapi goncangan ekonomi akibat pandemi ataupun ancaman resesi, karena sifatnya yang sangat adaptif dalam menghadapi segala kondisi di fluktuasi perekonomian. Saya termasuk pelaku UMKM yang terus mencoba beradaptasi dengan berbagai platform dan jaringan digital tersebut. Saya yang sebelumnya hanya memiliki toko offline saat sebelum pandemi, harus segera mengubah cara pemasaran bisnis ke dominasi strategi online. Dan Alhamdulillah, hal tersebut lancar dan berhasil.

Pengalaman Memakai QRIS

Dari semua teknologi digital yang telah membantu UMKM di ranah pemasaran, ada satu lagi teknologi yang wajib diterapkan pada aspek pembayaran. Teknologi tersebut bernama Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). QRIS adalah standarisasi pembayaran menggunakan metode QR Code dari Bank Indonesia agar proses transaksi menjadi lebih mudah, cepat dan terjaga keamanannya. Saya pertama kali mendaftar dan menggunakan QRIS ketika terpilih untuk mengikuti rangkaian program Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) 2022 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Program ini terdiri dari bootcamp pelatihan dan pameran produk yang diselenggarakan di beberapa kota di Indonesia. Sedangkan syarat untuk mengikuti pamerannya adalah mendaftarkan bisnis pada QRIS untuk UMKM sebagai metode pembayarannya nanti agar lebih praktis.

Saat dihubungi oleh panitia, saya diminta untuk melengkapi data dokumen wajib seperti KTP, NPWP, Foto Outlet, Foto Buku Tabungan, Menu (Usaha Kuliner). Syaratnya hanya mengupload saja dan setelah itu menunggu untuk diverifikasi. Cara membuat QRIS ini sangatlah mudah dan prosesnya cepat. Teman-teman dapat menggunakan aplikasi sooltanPay untuk mempermudah dalam buat QRIS tersebut. Untuk mempermudah, teman-teman juga bisa klik link berikut https://app.sooltanumkm.id/register/?ref=Digimar dan daftarkan toko teman-teman. Beberapa alasan mengapa teman-teman perlu mendaftarakan QRIS di sooltanPay adalah karena aplikasi ini mempunyai fitur seperti pembayaran QRIS Gratis yang sudah terintegrasi dengan Bank Indonesia, Top Up dan tagihan untuk tambahan penghasilan serta Produk Toko. Tentunya, aplikasi ini juga bisa untuk melakukan pencatatan transaksi penjualan. Dengan memakai QRIS dari sooltanPay proses bertransaksi akan lebih mudah, praktis dan aman.

Cara Mendaftarkan QRIS di sooltanPay

Dengan fitur Pembayaran QRIS, teman-teman dapat menyediakan berbagai metode pembayaran sesuai dengan kenyamanan pelanggan dalam bertransaksi non-tunai melalui scan QR code yang sudah terintegrasi dengan QRIS dari Bank Indonesia. Untuk proses pembuatannya pun sangat cepat, yaitu hanya satu hari jadi dan GRATIS biaya Merchant Discount Rate (MDR) 0%. Setelah teman-teman selesai mendaftar QRIS, file QR code langsung dapat dicetak dan dipergunakan.

Adapun keuntungan QRIS adalah agar transaksi lebih mudah karena mitra UMKM hanya hanya memerlukan satu QR Code saja. Hal ini juga akan menciptakan lebih banyak alternatif pembayaran, karena pelanggan dapat bebas memilih pembayaran digital dari berbagai e-wallet seperti DANA, OVO, GoPay, Link Aja, Shopee Pay, dan M-Banking. Pembayaran digital otomatis ini terbukti dapat menghindari penipuan peredaran uang palsu. Selain itu, QRIS adalah produk Bank Indonesia yang tentunya aman digunakan. Mitra UMKM juga tidak perlu lagi menyediakan uang kembalian nominal kecil.

Berikut Cara Buat QRIS sooltanPay

1. Mendownload pada playstore, link : https://play.google.com/store/apps/details?id=id.sooltanumkm.app&pli=1

2. Pada halaman utama, klik Daftar

3. Mengisi nama lengkap dan nomor HP yang aktif

4. Masukan kode OTP yang dikirimkan melalui SMS

5. Buat Password & PIN

6. Dan lakukan Upgrade Akun untuk mendapatkan QR Toko untuk memulai pembayaran digital usahamu

 

Setelah teman-teman selesai mendaftar, maka akan dapat diupgrade untuk performa yang lebih baik.

Berikut Data yang diperlukan untuk Upgrade akun di sooltanPay:

1. Foto KTP asli

2. Foto Diri dengan memegang KTP asli

3. Data Rekening Bank Pemilik Toko

4. Data Toko berupa nama dan foto toko

sooltanPay Ajak UMKM Naik Kelas

Kita tahu, bahwa berita di media massa belakangan ini bermunculan kabar bahwa di tahun 2023 akan terjadi resesi di dunia. Namun, banyak pejabat negara yang menyatakan bahwa Indonesia akan lepas dari jurang resesi tersebut karena Indonesia kuat karena ditopang oleh UMKM yang bersifat adaptif dan dapat menggerakkan perekonomian lokal. Jumlah UMKM di Indonesia sendiri lebih dari 95% dari kesemua bisnis yang ada. Selain itu, Presiden Joko Widodo juga menargetkan terciptanya 30 juta pelaku UMKM beralih ke go digital di tahun 2024. Apakah bisnis anda salah satunya? Tentu saja iya.

Dengan sooltanPay, kita dapat merealisasikan target pemerintah untuk mencapai 30 juta pelaku UMKM beralih ke go digital. Digitalisasi UMKM adalah kunci untuk menumbuhkan perekonomian di zaman sekarang. Digitalisasi UMKM yang dapat dilakukan bersama sooltanPay yaitu digitalisasi keuangan dan digitalisasi laporan. Digitalisasi keuangan mencakup sistem pembayaran digital yang jauh lebih praktis dan mudah digunakan. Hal ini dibuktikan dengan adanya QRIS yang discan. Selanjutnya, untuk digitalisasi laporan mencakup digitalisasi pencatatan, riwayat penjualan dan penyimpanan data dengan sistem.

‍Fitur-fitur dan layanan yang dihadirkan oleh sooltanPay akan membuat pelaku UMKM membiasakan diri dengan digitalisasi. Tidak hanya itu, pelaku UMKM yang biasanya melakukan aktivitas serba manual, kini sudah beralih menjadi technopreneur alias wirausaha digital. Technopreneur cenderung memiliki wawasan dan adaptabilitas yang tinggi, sehingga para pelakunya memiliki growth mindset yang bermanfaat bagi bisnisnya. Hal ini menandakan bahwa sooltanPay telah mengajak para UMKM dan pemiliknya untuk naik kelas. sooltanPay telah menstimulus penggunaan teknologi digital, sehingga UMKM akan semakin banyak menuai pundi-pundi keuntungan.