Selasa, 27 Juni 2023

Variegrow Sambut Baik Pelaksanaan ST2023


Pada rentang waktu 1 Juni hingga 31 Juli 2023, Badan Pusat Statistik (BPS) akan melaksanakan Sensus Pertanian 2023 (ST2023) di seluruh Indonesia. Sensus Pertanian yang ketujuh ini dilaksanakan sesuai dengan amanat Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 1997 tentang statistik, penyelenggaraan sensus dilakukan setiap 10 tahun sekali, termasuk Sensus Pertanian pada setiap tahun berakhiran angka 3 (tiga).

Sebagai Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) asal Kabupaten Kendal yang bergerak dalam bidang pertanian, khususnya produksi pupuk organik, Variegrow menyambut baik pelaksanaan ST2023 tersebut. Dani Satria selaku founder dari Variegrow menilai bahwa pelaksanan ST2023 akan dapat menghasilkan data yang komprehensif yang mampu menjadi rujukan dalam penyusunan kebijakan strategis di sektor pertanian.

Variegrow menyambut baik pelaksanaan ST2023 dan berharap program ini dapat berjalan sukses, sehingga dapat memberikan gambaran akurat terkait dengan kondisi pertanian di Indonesia saat ini,” kata founder Variegrow, Dani Satria di Kendal, Jawa Tengah, Selasa (27/06/2023).

Dani Satria juga mengapresiasi metode yang digunakan dalam ST2023 tersebut karena telah dirancang untuk memperoleh hasil penelitian yang berstandar internasional. Metode ini diketahui menggunakan panduan dari food and agriculture organization atau FAO. Dengan metode tersebut, menurut Dani Satria, ST2023 akan menghasilkan akurasi data yang lebih baik dari sensus sebelumnya.

Sebagai petani milenial, saya sangat mendukung pelaksanaan ST2023 ini karena hasil dari sensus ini yang mampu mengapkomodir isu strategis di bidang pertanian nasional, seperti urban farming, petani milenial, modernisasi pertanian dan juga pendapatan petani sebagai proxy kesejahteraan petani,” imbuh Dani Satria.

Seperti diketahui, bahwa ST2023 dilaksanakan untuk menyediakan data struktur pertanian, terutama untuk unit-unit administrasi terkecil serta menyediakan data yang dapat digunakan sebagai tolok ukur statistik pertanian saat ini. ST2023 akan mencakup tujuh subsektor, yaitu tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, kehutanan dan jasa pertanian.


"Lomba Fotografi, Video Singkat, Poster, dan Karya Tulis Ilmiah"

 Yagasu × VNV Advisory, Global Mangrove Trust, OxCarbon, and MAREX proudly present:







"Lomba Fotografi, Video Singkat, Poster, dan Karya Tulis Ilmiah"


Tema: Indonesia Menuju Net Zero Emission 2060 

Sub-tema: Mangrove Sebagai Ketahanan Iklim


📌 Timeline:

Pendaftaran dan Pengumpulan Karya: 26 Juni - 20 Juli 2023

Pengumuman Pemenang 26 Juli 2023

Pandaftaran dan Pengumpulan Karya Tulis Ilmiah: 26 Juni – 10 Agustus 2023

Pengumuman Lomba Karya Tulis Ilmiah: 25 Agustus 2023

💰 FREE (Peserta tidak dipungut biaya apapun)

📗 Teknis dan peraturan lomba bisa diunduh di http://bit.ly/panduanlombayagasu2023

🔖Yuk daftarkan dirimu sekarang melalui bit.ly/lombayagasu2023 dan dapatkan hadiah dengan total puluhan juta rupiah dan E-sertifkat!

Kamis, 15 Juni 2023

MASKu: Solusi Mempertahankan Kekayaan Bagi Generasi Muda


“Ayo investasi!”

Adalah sebuah ajakan bagi generasi muda khususnya Gen Z dan Milenial. Mengapa ajakan ini ditujukan kepada mereka? Hal ini dikarenakan sifat mereka yang cenderung lebih konsumtif dibandingkan dengan generasi lainnya. Berdasarkan data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun Desember 2022, menunjukkan bahwa lebih dari 60% pinjaman pendanaan disalurkan kepada nasabah fintech usia 19-34 tahun. Dari data ini, dapat dikatakan bahwa Gen Z dan Milenial dianggap cenderung suka berutang. Salah satu penyebab mengapa generasi muda lebih suka berutang adalah karena mudahnya fasilitas pinjaman yang pada saat sekarang ini.

Namun, bak sisi mata uang yang berbeda, kemudahan dalam pinjaman ini juga dibarengi dengan kemudahan berinvestasi. Investasi bukanlah hal yang asing lagi di telinga masyarakat kita saat ini. Edukasi tentang investasi pun bisa kita dapatkan dimana-mana, baik luring maupun daring. Salah satu generasi yang paling melek investasi sejak dini ialah Gen Z. Gen Z adalah masyarakat yang lahir di antara tahun 1995 sampai 2010. Saat ini beberapa dari kelompok Gen Z sudah meniti karir dan mendapatkan penghasilan sendiri. Maka dari itu, sudah sepatutnya mereka membutuhkan instrumen investasi yang aman bagi keuangan.

Terlebih, pada tahun 2023 ini kita sedang berada pada ancaman resesi global yang membuat was-was masyarakat dunia. Resesi ini diprediksi akan memperlambat laju perekonomian, sehingga bisa mengancam berbagai instrumen investasi. Akan tetapi, ada satu instrumen investasi yang paling aman dalam menghadapi masa krisis ini, yaitu emas.

Seperti diketahui, pada saat resesi di tahun 2020 lalu, harga emas global melonjak drastis. Efeknya, nilai emas dalam rupiah juga melonjak sekitar 21,57%. Atau, jika dinominalkan hingga mendekati Rp1 juta per gram. Di tahun 2023 ini, harga emas juga diprediksi bakal terus meningkat, sehingga emas menjadi alat investasi yang sangat aman, ketika dunia sedang dilanda resesi.

Beberapa manfaat mengapa anak muda perlu berinvestasi emas antara lain:

·         Pertama, investasi emas dapat dimulai dengan modal yang kecil. Jadi bisa menyesuaikan pembelian emas sesuai dengan kocek masing-masing.

·         Kedua, emas dapat dibeli secara online. Jadi tidak perlu datang langsung ke gerainya, sehingga bisa lebih menghemat waktu dan praktis.

·         Ketiga, resiko yang rendah. Konsumen tidak perlu khawatir sama harga emas yang bakalan anjok drastis. Karena, nilai emas cenderung stabil dengan peningkatan harga yang cukup signifikan.

·         Keempat, bebas pajak dan bunga.

·         Kelima, bisa menjadi jaminan apabila konsumen sedang mengajukan pinjaman modal.

·         Keenam, mudah dicairkan.

·         Ketujuh, dapat dicicil melalui MASKu. Cicilan emas dari MASKu sangat direkomendasikan.

MASKu merupakan produk dari PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk atau WOM Finance yang akan memberikan kemudahan bagi masyarakat yang ingin membeli logam mulia, tapi terkendala dana. MASKu adalah layanan pembiayaan logam mulia (emas) 24K kepada masyarakat secara cicilan/kredit. MASKu hadir sebagai solusi dalam rangka membantu dan memudahkan masyarakat untuk memiliki logam mulia (emas) yang aman dan terpercaya.

Keunggulan dari MASKu antara lain:

·         Harga JUJUR

HARGA = HARGA ANTAM

·         MUDAH

Proses MUDAH (KTP dan KK)

·         ASLI

Logam Mulia ASLI ANTAM

·         FIX

Cicilan dengan harga mengikat

·         AMAN

Barang disimpan dengan AMAN

·         TETAP

Cicilan tidak terpengaruh fluktuasi harga emas

·         FLEXIBEL

Pilihan waktu mulai dari 12, 24, dan 36

Persyaratan Umum Pengajuan Pembiayaan MASKu:

1.       Fotokopi KTP pemohon

2.       Fotokopi KTP pasangan (jika yang sudah memiliki pasangan)

3.       Fotokopi Kartu Keluarga

Untuk anda yang belum berinvestasi emas, yuk buruan beli emas sekarang di WOM Finance, bisa juga dapatkan infonya via https://www.wom.co.id/masku atau kepoin instagramnya di @womfinance_id.

Salam investasi!

#WOMFinance #MembukaHarapa #PembiayaanKebutuhan  #UntungAdaKAWAN #CicilanEmas

Selasa, 06 Juni 2023

Social Learning Theory - Albert Bandura

Ahli psikologi asal Kanada, Albert Bandura mencetuskan dan mengembangkan teori belajar sosial atau social learning theory sejak tahun 60-an. Dia merupakan salah satu tokoh utama yang mengembangkan social learning theory, selain Skinner, Clark Leonard Hull, Neal Miller, John Dollard, Julian B. Rotter sampai Noam Chomsky.

Sejak awal kemunculannya, teori ini terus mengalami perubahan dan pengembangan. Sehingga pada tahun 1977, teori ini mengalami penyempurnaan dengan beberapa prinsip utamanya. Menurut Bandura, social learning theory (1977) merupakan teori tentang pembelajaran dan pembentukan kepribadian secara behavioral. Teori ini menekankan tentang pentingnya aspek lingkungan sosial. Sedangkan proses belajar perilaku sosial diperoleh melalui mengamati (imitation) dan meniru orang lain (modelling). Secara sederhana, social learning theory menyebutkan bahwa perilaku belajar manusia dilakukan secara internal oleh individu dengan cara melakukan observasi terhadap perilaku kelompok sosial.

Dalam bukunya yang berjudul “Social Learning and Personality Development” (1963), Bandura menyebutkan bahwa social learning merupakan sebuah proses kognitif yang dilakukan melalui observasi dan tindakan indovidu secara langsung. Selain itu, social learning juga didapatkan dari vicarious reinforcement, yaitu konsekuensi sosial yang tumbuh dari tindakan orang lain, seperti reward dan punishment.

Sedangkan prinsip utama dari social learning theory yaitu:

·         Belajar merupakan proses kognitif yang terjadi dalam konteks sosial.

·         Pembelajaran dapat terjadi dengan cara mengamati suatu perilaku dan dengan mengamati dampak sosial dari perilaku tersebut, atau yang dikenal dengan vicarious reinforcement.

·         Belajar melibatkan pengamatan, ekstraksi informasi dari pengamatan tersebut, dan membuat keputusan tentang perilaku (pembelajaran observasi atau pemodelan). Dengan demikian, belajar dapat terjadi tanpa adanya perubahan perilaku.

·         Reinforcement (peristiwa eksternal) memainkan peranan dalam proses belajar, namun tidak sepenuhnya berdampak untuk belajar.

·         Individu yang belajar bukanlah penerima informasi yang pasif. Kognisi, lingkungan dan perilaku, semuanya saling mempengaruhi satu sama lain (reciprocal determinism).

Kisah Pohon Serut: Si Angker yang Langganan Juara Kontes Bonsai

Berbekal pengalaman hidup puluhan tahun, saya menyebut bahwa Indonesia merupakan salah satu negara di dunia dengan nuansa mitos yang sangat kental di masyarakat. Mitos merupakan cerita atau narasi yang berkaitan dengan aspek-aspek kehidupan manusia, seperti asal-usul dunia, kehidupan manusia, dewa-dewa, makhluk gaib atau peristiwa-peristiwa penting dalam suatu budaya atau agama. Mitos sering kali berfungsi sebagai cara untuk menjelaskan fenomena alam, memahami kehidupan manusia, atau mengajarkan nilai-nilai dan norma-norma sosial. Sedangkan mitos yang akan saya sampaikan di sini adalah mistisme yang berkembang di desa-desa, tempat saya tinggal. Kenyataannya, bahwa setiap daerah dan desa tentu memiliki mitos tersendiri yang berkembang di suatu wilayahnya.

Seperti diketahui, bahwa karakteristik mitos yaitu melibatkan makhluk gaib, dewa-dewa atau kekuatan supranatural lainnya yang terlibat dalam narasi ceritanya. Hal ini memberikan aspek mistis dan magis pada mitos. Biasanya, mitos juga sering mengandung pesan moral dan norma-norma yang dihargai oleh suatu budaya. Sedangkan yang ingin saya sampaikan pada tulisan ini adalah kelindan antara mitos di masyarakat dengan tanaman bonsai yang menjadi hobi saya.

Saya dibesarkan oleh bapak yang sangat menggemari bonsai. Saat saya kecil di tahun 90-an, bonsai bukan barang yang asing lagi bagi saya. Halaman rumah saya dipenuhi sesak oleh bonsai yang sudah jadi ataupun yang masih dalam program perantingan. Hobi saya saat kecil ini pun menjadi berbeda dengan anak-anak sebaya ataupun satu sekolah dasar (SD) kala itu. Melihat bapak yang sering pulang ke rumah membawa bonggol pohon, saya pun mengimitasi aktivitas tersebut. Saya melakukan hal yang sama seperti apa yang bapak saya lakukan, ketika usia saya belum masuk sepuluh tahun.

Saya sering keluar masuk kebun liar hanya untuk mencari pohon yang cocok untuk dijadikan bonsai. Kata bapak saya, pohon-pohon di kebun yang bagus untuk dijadikan bonsai antara lain asam jawa, beringin, jambu biji, petai cina dan serut. Saya pun tekah khatam dalam mendongkrak tanaman-tanaman prospektif tersebut dari kebun liar. Namun dari sekian jenis tanaman tersebut, yang paling sulit saya temukan adalah serut.

Serut atau Streblus asper merupakan salah satu jenis tanaman untuk bonsai yang tersedia di habitat sekitar kita. Namun keberadaannya di kebun sekitar, semakin lama semakin sedikit karena aktivitas pendongkelan tanaman ini dari habitatnya. Tanaman tropis ini diprediksi dapat tumbuh mencapai 25-30 meter di alam liar, meskipun yang seringkali ditemui dalam ukuran yang lebih kecil. Batangnya kokoh dan sulit untuk ditebas. Bahkan masyarakat di desa saya sulit untuk mengidentifikasi bagaimana pohon serut tersebut bisa berkembang biak. Ada yang mengatakan berkembang biak dari biji, meskipun jarang sekali penghobi bonsai menjumpainya. Ada pula berkembang biak dengan akar menjalarnya di bawah tanah yang kemudian tumbuh menjadi pohon baru.

Karena serut tergolong tanaman langka, maka saya mencari pohon ini harus ke daerah-daerah yang jarang disentuh manusia. Dan anehnya, serut tersebut tumbuh subur di daerah yang sering dikeramatkan. Misalnya saja, di tepian sungai yang dilarang oleh tetua desa untuk didatangi. Di sanalah pohon serut justru tumbuh rimbun. Terkadang di pemakaman kuno dan bekas situs-situs bersejarah, rimbunan pohon ini tumbuh subur. Tak jarang, ada yang menyebutkan bahwa serut memiliki penunggu seperti makhluk astral yang terkadang mengganggu manusia. Mitos ini berkembang di masyarakat hingga saat ini.

Seperti yang kita ketahui sebelumnya, mitos akan selalu identik dengan tempat-tempat yang dikeramatkan. Mitos sering disampaikan melalui tradisi lisan dari generasi ke generasi tentang suatu hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Mitos diwariskan melalui cerita, nyanyian atau ritual, yang akan membuat masyarakat untuk mempercayainya, termasuk kisah tentang pohon serut dan penunggunya yang berwujud genderuwo.

Coba saja anda datang ke Kabupaten Kendal, dan temukan pohon serut yang tumbuh liar. Maka anda akan diberikan nasihat oleh warga untuk tidak mendekati pohon tersebut. Terutama bagi masyarakat Kendal yang di desa, terlebih di pesisir pantai. Terlepas dari mitos pohon serut yang angker dan sarat akan adanya penunggunya tersebut, mereka adalah tanaman yang sangat indah. Saya mempunyai sepuluh bonsai serut di rumah dan semuanya terbentuk amat sangat cantik, sehingga beberapa kali memenangkan kontes. Tak hanya bonsai serut milik saya saja, milik penghobi lain juga sering mendapatkan juara dalam kontes tanaman bonsai dan telah laku terjual seharga puluhan juta. Bila di luar negeri ada pohon Juniper yang sering menyabet juara dunia, maka di Indonesia ada pohon serut yang siap menghadapi persaingan tersebut. 

Sabtu, 03 Juni 2023

Refleksi Setengah Abad Hipmi

Himpunan Pengusaha Muda (Hipmi) telah menginjak usia yang ke-50 tahun. Usia kepala lima ini menandakan sebuah kematangan dan kekokohan dalam sebuah organisasi independen nonpartisan yang begitu besar di Indonesia. Anggotanya pun semakin banyak, dengan pengaruh kadernya yang kian sohor di kancah nasional maupun internasional. Dapat dikatakan, di usia setengah abad dan seterusnya nanti, Hipmi akan senantiasa bertansformasi menuju masa-masa keemasan. Semangat entrepreneurship yang dipegang teguh oleh Hipmi adalah sebuah landasan ikhtiar untuk membangun pemerataan perekonomian Indonesia.

Secara fungsi kelembagaan, Hipmi merupakan organisasi yang mewadahi dan mewakili para pengusaha muda di Indonesia. Organisasi ini berfokus pada pengembangan dan pemberdayaan pengusaha muda untuk meningkatkan kontribusi mereka dalam pertumbuhan ekonomi negara. Tujuan dari Hipmi adalah untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan dan pengembangan bisnis para anggotanya, serta mempromosikan kewirausahaan di kalangan generasi muda.

Sepak terjang para pimpinan Hipmi dari masa ke masa memang sudah tak bisa diragukan lagi. Mereka adalah tokoh-tokoh nasional, pengusaha hebat dan sudah terbukti sukses dalam dunia bisnis.  Seperti diketahui, Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) Hipmi dari masa ke masa yaitu Abdul Latief (1972-1973), Siswono Yudo Husodo (1973-1977), Aburizal Bakrie (1977-1979), Pontjo Sutowo (1979-1983), Agung Laksono (1983-1986), Sharif Cicip Sutarjo (1986-1989), Bambang Riyadi Soegomo (1989-1992), Adi Putra Darmawan Tahir (1992-1995), Bambang Wiyogo Atmodarminto (1995-1998), Hariyadi Budisantoso Sukamdani (1998-2001), Muhammad Lutfi (2001-2005), Sandiaga Salahuddin Uno (2005-2008), Erwin Aksa Mahmud (2008-2011), Raja Sapta Oktohari (2011-2015), Bahlil Ladahalia (2015-2019), Mardani H. Maming (2019-2022) dan Akbar Himawan Buchari (2022-2025).

Kader Hipmi yang lainnya pun juga telah menduduki jabatan sebagai menteri di kabinet pemerintahan Republik Indonesia, menjadi anggota DPR RI dan kedudukan bergengsi lainnya. Selain validasi suksesnya dalam dunia usaha, kehebatan para kader Hipmi ini juga dipengaruhi oleh proses kaderisasi yang melalui pendidikan dan pelatihan komprehensif, sehingga menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang kreatif, berkualitas, berdaya saing, cakap dalam teknologi serta informasi. Kelebihan Hipmi yang lainnya lagi adalah SDMnya yang berisikan kalangan pemuda yang memiliki semangat wirausaha dan pandangan yang visioner. Semangat entrepreneurship ini yang nantinya akan terus ditularkan kepada masyarakat melalui program-program unggulan dari Hipmi.

Beberapa program Hipmi, khususnya yang ada di Badan Pengurus Cabang (BPC) antara lain “Hipmi Goes To School/Campus” yang tujuannya menumbuhkan semangat wirausaha ke kalangan pelajar, mahasiswa dan anak muda. Ada juga beberapa BPC yang menginisiasi “Hipmi Goes To Village” yang bertujuan untuk melakukan pemberdayaan masyarakat pedesaan melalui pelatihan, pendampingan dan diskusi.  Selain itu ada juga BPC yang menggelar festival produk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) lokal sebagai ajang mempromosikan potensi daerah. Selanjutnya juga ada program Business Matching Forum dan Business Competition yang menyasar para pengusana muda pemula.

Berdasarkan pengamatan sebagai anggota, program BPC Hipmi yang paling menonjol di masyarakat adalah ikut aktif dalam membantu menyelesaikan permasalahan UMKM dan memberikan akses terhadap permodalan. Hipmi juga turut menjembatani antara UMKM dengan pemerintah, bahkan dengan perusahaan skala besar agar terjalin kerja sama yang saling menguntungkan. Selain itu, Hipmi juga melahirkan ketokohan-ketokohan baru di daerah, terutama di bidang politik dan sosial kemasyarakatan. Hal ini menandakan bahwa Hipmi tidak hanya melahirkan para entrepreneur muda saja, akan tetapi juga melahirkan pemimpin-pemimpin muda yang berpengaruh.

Seperti dikatahui, bergabung dengan Hipmi memiliki beberapa manfaat antara lain dari sisi business networking, di mana para anggotanya mempunyai akses yang luas ke jaringan bisnis di Indonesia. Dari networking tersebut, para anggota Hipmi dapat saling berinteraksi, berkolaborasi dan bertukar informasi perihal peluang bisnis baru, kemitraan serta kerjasama yang saling menguntungkan. Manfaat selanjutnya adalah mentoring dan pelatihan dari pengusaha yang telah sukses dan memiliki pengalaman dalam berbisnis. Hal ini dapat membantu para anggotanya dalam mengembangkan keterampilan, strategi dan pengetahuan yang diperlukan untuk mencapai kesuksesan dalam dunia bisnis. Selain itu, Hipmi juga sebagai wadah yang sangat tepat untuk menyuarakan advokasi dalam memperjuangkan kepentingan pengusaha muda di berbagai forum, baik di tingkat pemerintah maupun sektor swasta. Hipmi berusaha untuk menciptakan kebijakan yang mendukung pertumbuhan dan pengembangan bisnis, serta mengatasi hambatan yang dihadapi oleh pengusaha muda.

Bagi pengusaha pemula, kegiatan promosi adalah elemen yang fundamental dalam memasarkan produk barang atau jasa. Di Hipmi, para anggotanya memiliki kesempatan untuk mempromosikan bisnisnya serta meningkatkan visibilitas di kalangan pengusaha muda serta pemangku kepentingan lainnya. Pengusaha pemula tersebut dapat menghadiri acara, konferensi dan pameran yang diselenggarakan oleh Hipmi untuk memperluas jangkauan bisnis serta membangun citra merek yang lebih kuat. Terakhir, yaitu pada akses terhadap pembiayaan, yang dapat membantu para pengusaha untuk mengatasi kendala keuangan dan mendapatkan dukungan dalam mengembangkan usaha.

Saya yang butuh Hipmi. Bukan Hipmi yang butuh saya” adalah sebuah ungkapan yang sangat melekat dan akan terus relevan bagi para kader Hipmi. Saat ini, para tokoh nasional yang merupakan kader Hipmi tengah bersaing dalam kontestasi pemilihan umum (Pemilu) 2024. Hipmi merupakan organisasi primadona yang telah menelurkan para pemimpin “paket lengkap”, yaitu dari kemampuan leadership, komunikasi, organisasi maupun dalam dunia usaha. Bila Hipmi terus menghasilkan para kader berkualitas seperti ini, maka bukan tidak mungkin di masa depan Indonesia akan diisi oleh para pemimpin yang mayoritas dari Hipmi.

Ramah Lingkungan Mulai Dari Diri Sendiri

Permasalahan sampah di desa selalu menjadi perhatian saya. Dari lahir sampai dewasa, saya hidup di desa dan melihat sampah merupakan problematika yang sulit untuk dihilangkan. Terutama budaya membuang sampah di sungai yang dianggap lumrah bagi masyarakat desa. Seperti yang kita ketahui, bahwa kebiasaan membuang sampah di sungai merupakan perilaku yang merugikan masyarakat luas dan tindakan yang tidak bertanggung jawab terhadap lingkungan. Hal ini dikarenakan adanya efek buruk yang dapat mencemari ekosistem air. Sampah yang terperangkap di sungai dapat mencemari air, mengurangi kadar oksigen dalam air dan menghambat pertumbuhan makhluk hidup di dalamnya. Hal ini tentunya dapat berdampak negatif pada kehidupan akuatik dan habitat hewan di sekitarnya.

Air sungai yang tercemar oleh sampah dapat berdampak buruk pada kesehatan manusia juga. Sampah organik yang membusuk di aliran sungai dapat menyebabkan pertumbuhan bakteri dan wabah penyakit. Selain itu, jika masyarakat menggunakan air sungai sebagai sumber air minum atau untuk keperluan rumah tangga lainnya, kualitas air yang buruk dapat menyebabkan penyakit seperti diare, kolera dan infeksi lainnya.

Sampah yang terus-menerus dibuang ke sungai dapat mencemari lingkungan secara keseluruhan. Hal yang sering kita jumpai dari kebiasaan membuang sampah terus-menerus ke sungai adalah penyumbatan aliran air, yang dapat menyebabkan banjir. Saya yang rumahnya di tepian sungai, telah melihat fenomena tersebut setiap hari. Namun, sulit sekali untuk memberikan pengertian ke masyarakat agar mereka dapat mengelola sampah domestiknya agar tidak dibuang ke sembarang tempat, termasuk sungai. Biasanya, jika saya menegur warga untuk tidak membuang sampah ke sungai, hal tersebut justru menimbulkan pertanyaan baru dari mereka. Lalu, sampahnya dibuang kemana?

Dari situlah, muncul sebuah solusi. Selama lima tahun terakhir ini, di desa saya sudah mulai dibangun sebuah Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang tujuannya adalah mengelola sampah warga. Iurannya pun tergolong ringan, dan bisa menjadi solusi bagi warga yang kebingungan untuk membuang sampah. Mulai dari solusi tersebut, masalah sampah yang dibakar hingga menimbulkan polusi udara pun semakin menurun. Meskipun masih ada masyarakat yang tetap membakar sampah dan membuangnya ke sungai, saya akan terus mengingatkan ke mereka agar segera ikut iuran sampah. Namun, berdasarkan berbagai penelitian ilmiah, mengubah perilaku merupakan perkara yang sangat sulit. Hal itulah yang saya alami di masyarakat desa di dekat tempat saya tinggal.

Inisiatif Diri Sendiri

Saya pun berinovasi bagaimana caranya agar masyarakat mulai tergerak untuk mengelola sisa sampah domestiknya. Maka dari itu, saya membuka sebuah usaha kecil-kecilan yang bernama “Variegrow” dengan produk berupa pupuk cair organik dari sisa dapur. “Variegrow” ini saya dirikan pada tahun 2021 saat pandemi Covid-19 melanda Indonesia. Saat itu, tren tanaman hias di Indonesia sedang marak-maraknya, serta gaya hidup konsumsi produk organik juga sedang digencarkan. Hal tersebut yang membuat “Variegrow” menjadi produk pupuk cair organik yang cukup digemari di kalangan lokal regional.

Dari pengalaman itulah, saya mulai membuat modul pelatihan digital yang berisi bagaimana cara membuat pupuk cair organik dari sisa bahan rumah tangga. Materi tersebut saya sebarkan di grup WhatsApp secara gratis agar teman-teman bisa mengaksesnya dan mengimplementasikannya. Beberapa kali saya menggelar Live Instagram beserta tanya jawab di dalamnya seputar pertanian dan pembuatan pupuk cair organik. Berdasarkan pengalaman saya tersebut, saya menyimpulkan satu hal. Ramah lingkungan dapat dimulai dari diri sendiri. Itulah konsep role model yang perlu disadari oleh masing-masing individu agar lingkungan sekitar senantiasa lestari karena perbuatan kita.

Membangun Kesadaran Masyarakat

Untuk mengatasi masalah yang sangat holistik tersebut, penting juga untuk membangun kesadaran masyarakat tentang urgensi menjaga kebersihan sungai dan membuang sampah dengan benar. Diperlukan pendidikan dan kampanye yang bertujuan untuk mengubah perilaku masyarakat dalam membuang sampah ke sungai. Selain itu, pemerintah dan otoritas terkait juga harus bertanggung jawab dalam menyediakan infrastruktur pengelolaan sampah yang memadai, seperti tempat sampah yang cukup dan sistem pengolahan limbah yang efektif.

Hal yang akan saya lakukan kedepannya adalah membuat program kampanye sosial melalui platform digital di “Variegrow”. Kampanye ini akan saya kolaborasikan dengan komunitas pecinta lingkungan dan alam. Saya yakin, dengan melibatkan warga setempat, organisasi non-pemerintah dan pemerintah daerah akan membuat program kampanye lebih berdampak luas. Selain itu, dengan keuntungan “Variegrow”, sedikit demi sedikit, saya akan membangun infrastruktur pengelolaan sampah, seperti menyediakan tempat sampah yang cukup dan strategis di tempat-tempat umum, termasuk di sepanjang sungai. Terakhir, saya juga akan mengajak tokoh masyarakat untuk dapat menjadi contoh teladan dengan menunjukkan perilaku yang benar dalam membuang sampah. Jika masyarakat melihat pemimpin mereka mempraktikkan tindakan yang baik, mereka lebih cenderung mengikuti jejak tersebut.