Selasa, 06 Juni 2023

Social Learning Theory - Albert Bandura

Ahli psikologi asal Kanada, Albert Bandura mencetuskan dan mengembangkan teori belajar sosial atau social learning theory sejak tahun 60-an. Dia merupakan salah satu tokoh utama yang mengembangkan social learning theory, selain Skinner, Clark Leonard Hull, Neal Miller, John Dollard, Julian B. Rotter sampai Noam Chomsky.

Sejak awal kemunculannya, teori ini terus mengalami perubahan dan pengembangan. Sehingga pada tahun 1977, teori ini mengalami penyempurnaan dengan beberapa prinsip utamanya. Menurut Bandura, social learning theory (1977) merupakan teori tentang pembelajaran dan pembentukan kepribadian secara behavioral. Teori ini menekankan tentang pentingnya aspek lingkungan sosial. Sedangkan proses belajar perilaku sosial diperoleh melalui mengamati (imitation) dan meniru orang lain (modelling). Secara sederhana, social learning theory menyebutkan bahwa perilaku belajar manusia dilakukan secara internal oleh individu dengan cara melakukan observasi terhadap perilaku kelompok sosial.

Dalam bukunya yang berjudul “Social Learning and Personality Development” (1963), Bandura menyebutkan bahwa social learning merupakan sebuah proses kognitif yang dilakukan melalui observasi dan tindakan indovidu secara langsung. Selain itu, social learning juga didapatkan dari vicarious reinforcement, yaitu konsekuensi sosial yang tumbuh dari tindakan orang lain, seperti reward dan punishment.

Sedangkan prinsip utama dari social learning theory yaitu:

·         Belajar merupakan proses kognitif yang terjadi dalam konteks sosial.

·         Pembelajaran dapat terjadi dengan cara mengamati suatu perilaku dan dengan mengamati dampak sosial dari perilaku tersebut, atau yang dikenal dengan vicarious reinforcement.

·         Belajar melibatkan pengamatan, ekstraksi informasi dari pengamatan tersebut, dan membuat keputusan tentang perilaku (pembelajaran observasi atau pemodelan). Dengan demikian, belajar dapat terjadi tanpa adanya perubahan perilaku.

·         Reinforcement (peristiwa eksternal) memainkan peranan dalam proses belajar, namun tidak sepenuhnya berdampak untuk belajar.

·         Individu yang belajar bukanlah penerima informasi yang pasif. Kognisi, lingkungan dan perilaku, semuanya saling mempengaruhi satu sama lain (reciprocal determinism).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar