Sebagai pemilik usaha, saya dan teman-teman semuanya tentunya mendambakan bisnis yang sedang dijalankan ini dapat berkembang pesat. Pada salah satu seminar dan pelatihan bisnis yang pernah saya ikuti, saya mendapatkan kesimpulan bahwa pada dasarnya membuka bisnis merupakan perihal yang mudah. Sedangkan yang paling sulit adalah bagaimana cara “mengembangkannya”. Saya perlu garis bawahi karena “mengembangkan bisnis” adalah yang tidak semua orang bisa melakukannya. Saya merasakan dan mengamini hal tersebut. Untuk dapat mengembangkan bisnis, para owner ataupun founder harus dibekali oleh banyak pengalaman dan kegigihan yang tiada batasnya. Sungguh pekerjaan yang tidak mudah.
Jika kita flashback
dua tahun ke belakang, kita semua merasakan bisnis Ketika dihantam kekalutan
pandemi. Banyak bisnis besar yang gulung tikar dan melakukan pemutusan hubungan
kerja (PHK) yang merajalela. Namun, ada fenomena unik ketika pandemi mewabah
dunia saat itu, yaitu bermunculannya pejuang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
baru dan berkembangnya yang begitu pesat seiring dengan pemanfaatan teknologi
digital. Pengalaman saya saat tahun 2020 dan 2021, banyak kerabat, tetangga dan
kawan yang justru memulai bisnisnya saat pandemi. Tak jarang juga, bisnis di
sekitar rumah yang berskala UMKM justru semakin menancapkan taringnya dengan
jangkauan yang lebih luas setelah memanfaatkan teknologi pemasaran digital.
Dari fenomena
ini, dapat kita lihat bahwa UMKM bisa naik kelas karena telah memanfaatkan teknologi
digital terutama marketplace dan memaksimalkan sarana promosi digital.
UMKM menjadi entitas yang sangat tahan banting tatkala menghadapi goncangan
ekonomi akibat pandemi ataupun ancaman resesi, karena sifatnya yang sangat
adaptif dalam menghadapi segala kondisi di fluktuasi perekonomian. Saya
termasuk pelaku UMKM yang terus mencoba beradaptasi dengan berbagai platform
dan jaringan digital tersebut. Saya yang sebelumnya hanya memiliki toko offline
saat sebelum pandemi, harus segera mengubah cara pemasaran bisnis ke
dominasi strategi online. Dan Alhamdulillah, hal tersebut lancar dan
berhasil.
Pengalaman
Memakai QRIS
Dari semua
teknologi digital yang telah membantu UMKM di ranah pemasaran, ada satu lagi teknologi
yang wajib diterapkan pada aspek pembayaran. Teknologi tersebut bernama Quick
Response Code Indonesian Standard (QRIS). QRIS adalah standarisasi
pembayaran menggunakan metode QR Code dari Bank Indonesia agar proses transaksi
menjadi lebih mudah, cepat dan terjaga keamanannya. Saya pertama kali mendaftar
dan menggunakan QRIS ketika terpilih untuk mengikuti rangkaian program
Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) 2022 yang diselenggarakan oleh Kementerian
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Program ini terdiri dari bootcamp
pelatihan dan pameran produk yang diselenggarakan di beberapa kota di Indonesia.
Sedangkan syarat untuk mengikuti pamerannya adalah mendaftarkan bisnis pada
QRIS untuk UMKM sebagai metode pembayarannya nanti agar lebih praktis.
Saat
dihubungi oleh panitia, saya diminta untuk melengkapi data dokumen wajib
seperti KTP, NPWP, Foto Outlet, Foto Buku Tabungan, Menu (Usaha Kuliner).
Syaratnya hanya mengupload saja dan setelah itu menunggu untuk
diverifikasi. Cara membuat QRIS ini sangatlah mudah dan prosesnya cepat.
Teman-teman dapat menggunakan aplikasi sooltanPay untuk mempermudah dalam
buat QRIS tersebut. Untuk mempermudah, teman-teman juga bisa klik link
berikut https://app.sooltanumkm.id/register/?ref=Digimar
dan daftarkan toko teman-teman. Beberapa alasan mengapa teman-teman perlu
mendaftarakan QRIS di sooltanPay adalah karena aplikasi ini mempunyai fitur
seperti pembayaran QRIS Gratis yang sudah terintegrasi dengan Bank
Indonesia, Top Up dan tagihan untuk tambahan penghasilan serta Produk
Toko. Tentunya, aplikasi ini juga bisa untuk melakukan pencatatan transaksi
penjualan. Dengan memakai QRIS dari sooltanPay proses bertransaksi akan
lebih mudah, praktis dan aman.
Cara Mendaftarkan
QRIS di sooltanPay
Dengan
fitur Pembayaran QRIS, teman-teman dapat menyediakan berbagai metode pembayaran
sesuai dengan kenyamanan pelanggan dalam bertransaksi non-tunai melalui scan
QR code yang sudah terintegrasi dengan QRIS dari Bank Indonesia. Untuk
proses pembuatannya pun sangat cepat, yaitu hanya satu hari jadi dan GRATIS
biaya Merchant Discount Rate (MDR) 0%. Setelah teman-teman selesai mendaftar
QRIS, file QR code langsung dapat dicetak dan dipergunakan.
Adapun
keuntungan QRIS adalah agar transaksi lebih mudah karena mitra UMKM hanya hanya
memerlukan satu QR Code saja. Hal ini juga akan menciptakan lebih banyak
alternatif pembayaran, karena pelanggan dapat bebas memilih pembayaran digital
dari berbagai e-wallet seperti DANA, OVO, GoPay, Link Aja, Shopee Pay,
dan M-Banking. Pembayaran digital otomatis ini terbukti dapat menghindari
penipuan peredaran uang palsu. Selain itu, QRIS adalah produk Bank Indonesia
yang tentunya aman digunakan. Mitra UMKM juga tidak perlu lagi menyediakan uang
kembalian nominal kecil.
Berikut
Cara Buat QRIS sooltanPay
1.
Mendownload pada playstore, link : https://play.google.com/store/apps/details?id=id.sooltanumkm.app&pli=1
2. Pada
halaman utama, klik Daftar
3. Mengisi
nama lengkap dan nomor HP yang aktif
4. Masukan
kode OTP yang dikirimkan melalui SMS
5. Buat
Password & PIN
6. Dan
lakukan Upgrade Akun untuk mendapatkan QR Toko untuk memulai pembayaran digital
usahamu
Setelah teman-teman
selesai mendaftar, maka akan dapat diupgrade untuk performa yang lebih baik.
Berikut
Data yang diperlukan untuk Upgrade akun di sooltanPay:
1. Foto KTP
asli
2. Foto
Diri dengan memegang KTP asli
3. Data
Rekening Bank Pemilik Toko
4. Data
Toko berupa nama dan foto toko
sooltanPay
Ajak UMKM Naik Kelas
Kita tahu,
bahwa berita di media massa belakangan ini bermunculan kabar bahwa di tahun
2023 akan terjadi resesi di dunia. Namun, banyak pejabat negara yang menyatakan
bahwa Indonesia akan lepas dari jurang resesi tersebut karena Indonesia kuat
karena ditopang oleh UMKM yang bersifat adaptif dan dapat menggerakkan
perekonomian lokal. Jumlah UMKM di Indonesia sendiri lebih dari 95% dari
kesemua bisnis yang ada. Selain itu, Presiden Joko Widodo juga menargetkan
terciptanya 30 juta pelaku UMKM beralih ke go digital di tahun 2024. Apakah
bisnis anda salah satunya? Tentu saja iya.
Dengan sooltanPay,
kita dapat merealisasikan target pemerintah untuk mencapai 30 juta pelaku UMKM
beralih ke go digital. Digitalisasi UMKM adalah kunci untuk menumbuhkan
perekonomian di zaman sekarang. Digitalisasi UMKM yang dapat dilakukan bersama sooltanPay
yaitu digitalisasi keuangan dan digitalisasi laporan. Digitalisasi keuangan
mencakup sistem pembayaran digital yang jauh lebih praktis dan mudah digunakan.
Hal ini dibuktikan dengan adanya QRIS yang discan. Selanjutnya, untuk digitalisasi
laporan mencakup digitalisasi pencatatan, riwayat penjualan dan penyimpanan
data dengan sistem.
Fitur-fitur
dan layanan yang dihadirkan oleh sooltanPay akan membuat pelaku UMKM
membiasakan diri dengan digitalisasi. Tidak hanya itu, pelaku UMKM yang
biasanya melakukan aktivitas serba manual, kini sudah beralih menjadi
technopreneur alias wirausaha digital. Technopreneur cenderung memiliki wawasan
dan adaptabilitas yang tinggi, sehingga para pelakunya memiliki growth mindset yang
bermanfaat bagi bisnisnya. Hal ini menandakan bahwa sooltanPay telah
mengajak para UMKM dan pemiliknya untuk naik kelas. sooltanPay telah menstimulus
penggunaan teknologi digital, sehingga UMKM akan semakin banyak menuai
pundi-pundi keuntungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar