Kamis, 29 Desember 2022

“Salep Kambium”, Inovasi Produk Pertanian Primadona 2023

Indonesia merupakan salah satu negara dengan peminat kesenian bonsai terbesar di dunia. Setiap bulannya, acara kontes bonsai berskala kecil di desa hingga nasional terus menerus terselenggara. Acaranya pun meriah. Kecintaan masyarakat Indonesia terhadap seni bonsai juga dipengaruhi oleh aspek geografis negaranya yang lekat dengan sektor agraris, sehingga banyak aktivitas masyarakat yang lekat dengan menanam. Di samping itu, kekayaan varietas tanaman juga menjadi salah satu mengapa kreativitas bonsai di Indonesia dapat tumbuh subur dan beraneka ragam. Pecinta bonsai di Indonesia tentunya akan mendapatkan banyak referensi atas ketersediaan tanaman yang bisa dilakukan untuk eksperimen.

Walaupun berasal dari Asia Timur, namun bonsai di Indonesia memiliki lekuk dan corak yang khas. Dari sisi jenis tanaman yang dipergunakan, bonsai di Indonesia lebih banyak ditanam dengan flora tropis. Berbeda dengan negara asalnya yang notabene merupakan wilayah sub trpois. Hal ini tentunya akan berpengaruh terhadap gaya merancang bonsainya yang disesuaikan dengan kultur serta iklim Indonesia. Cara pandang orang Indonesia dengan orang yang di luar nusantara tentu saja berbeda ketika mengimajinasikan sebuah tanaman besar dan tua. Imajinasi bentuk pohon besar dan tua tersebut kemudian dituangkan ekspresinya ke dalam pot berukuran kecil.

Tantangan Merawat Bonsai

Ketika kita sedang merawat bonsai, tentu ada saja tantangan yang dihadapi. Terutama pada problem pemprograman dari ‘bonsai bahan’ menjadi ‘bonsai prospektif’. Fase ini akan memerlukan kesabaran tingkat tinggi dan keuletan dari masing-masing seniman. Berbeda ketika kita merawat bonsai yang sudah jadi, yang mana tidak perlu banyak diutak-atik. Namun bonsai yang masih menjadi bahan tentu akan memiliki banyak masalah di sisi lambatnya pertumbuhan kambium ketika kita pruning perantingannya. Belum lagi ketika selesai dilakukan pruning, biasanya luka bekas potongannya tidak dapat tertutup dengan sempurna.

Maka dari itu, perlu adanya inovasi supaya luka pada pemangkasan bonsai ini dapat lekas tertutup dengan cepat dan lebih baik. Inovasi tersebut adalah “Salep Kambium” yang akan membuat luka pada tanaman bonsai menjadi lebih cepat menutup. Secara material salep kambium ini terbuat dari bahan-bahan yang mengandung zat perangsang pertumbuhan (ZPT). Racikan salep ini kaya akan hormon auksin dan giberelin yang berfungsi untuk merangsang pertumbuhan sel-sel baru pada tanaman. Salah satu brand salep lokal ini adalah “SuperKambium” yang cocok untuk merawat bonsai para penghobi.

Di Indonesia sendiri, salep kambium sudah banyak beredar di pasaran, seperti toko pertanian, tanaman hias dan di marketplace. Peminatnya juga sangat banyak dengan pasar yang telah tersegmentasi. Apabila produk salep kambium ini dapat dibuat dengan standarisasi mutu unggulan, maka bukan tidak mungkin ini akan menjadi inovasi di dunia agribisnis yang akan menjadi primadona di tahun 2023.

Seperti kita ketahui bahwa di Jepang sendiri sudah ada produk serupa tapi mungkin dengan bahan-bahan yang berbeda dengan yang ada di Indonesia. Layaknya produk pupuk, salep kambium harus bisa menjadi produk baru inovatif yang kualitasnya bisa menyaingi produksi buatan Jepang tersebut. Dari sisi akademis juga perlu dilakukan riset dan kajian ilmiah yang mendalam tentang benefit produk salep kambium ini. Hal ini dilakukan agar inovasi salep kambium di dunia pertanian Indonesia telah mendapatkan keabsahan secara saintifik.

Pemanfaatan Salep Kambium

Pada awal diciptakannya, salep kambium memang diperuntukkan bonsai. Namun, manfaat lainnya juga sangat besar. Dalam kuantitas yang lebih besar, aplikasi salep kambium juga dapat dipergunakan untuk pepohonan dengan ukuran asli. Misalnya saja pepohonan besar di pinggir jalan raya. Apabila ada pohon dengan luka pada batangnya, maka itu akan menimbulkan keropos batang dan berakibat tumbang. Efek pohon tumbang ini juga sangat berbahaya bagi manusia, maka dari itu perlu adanya upaya preventif untuk mencegah terjadinya hal tersebut. Jadi, pemanfaatan salep kambium untuk lingkungan sekitar sangatlah tepat.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar