Berbagai macam falsafah dalam
hidup ini telah terpatri dalam sebuah gramatical carrier. Berbagai informasi
yang sudah ada sejak jaman dulu, ataupun dari masa depan (jika kita semua
percaya pada kelinieran waktu) mengindikasikan sifatnya untuk terpatrikan dalam
alam bawah sadar manusia. Seakan kita sulit untuk tidak mendapatkan
internalisasi makna dari segala material yang disemiotikakan. Apakah semuanya
harus berjalan seperti itu?. Perlu adanya kroscek untuk melihat fenomena
tersebut. Bahkan saya yang telah diinternalisasikan dari kecil inipun menjadi
salah satu bentuk gramatical carrier dari waktu paralel dan linier bagi
material yang disemiotikakan.
Sudah sewajarnyakah seperti ini.
Bagi kaum radikalis, berbeda dengan kaum non-radikalis. Ada yang tergila-gila
pada suatu tokoh yang tak pernah mati dalam sejarah ingatan manusia. Apakah seperti
itukah hasil yang diinginkan manusia otentik?.
Bahkan pencetus keunikan manusia juga lahir dari pembenaran atas dirinya
yang terpatri oleh gramatical carrier sebelumnya. Sepertinya, kebosanan menjadi
salah satu cara untuk menjadi bosan dan kita menginginkan hiburan. Jika semuanya
berkoar begitu luas, saatnya kita menjadi yang mana seolah-olah tuhan atas diri
kita sendiri meskipun kita masih berkubang dalam pembenaran gramatical carrier
sebelumnya.
Sebuah kubangan informasi dan
penelitian baik jurnal ilmiah maupun jurnal warga yang sangat dibanggakan oleh
fetisis media. Bisakah kita menjadi sekumpulan orang sekarang yang diam dan
hanya mengamati saja. Ini akan sangat menarik, karena meskipun sudah ada yang
mempraktikkan sebelumnya atas nama pembangkangan. Kita melakukan ini hanya
sebuah simbolos dan seremonial tanpa esensi (kalau kata pengetahuan saat ini
yang sangat bisa tergempur oleh kepercayaan manusia setelahnya, sebelumnya,
atau saat ini juga). Berkelimpangan atas nama stabilitas dan demokrasi
informasi, memang kita tidak ditakdirkan untuk berkoloni dengan manusia. Kita menjadi
periset untuk makhluk kita sendiri, layaknya kita meriset degan gaya kaum
evolusionis.
Jadi, tertarikkah anda dengan gerakan yang tidak
bergerak. Dengan keheningan yang tidak hening. Kita memang seharusnya
berkoloni, jika anda menginginkannya. Lalu, kita berdiam diri atas segala
persepsi kita dalam menanggapi sesuau. Bergabunglah dengan kami, (anda dan
segala aspek yang dikatakan manusia sosial) yang menjadi landasan terbentuknya
masyarakat. Biar lebih santai kita sebut sebagai paguyuban, karena lebih tidak
terdidik dan mementingkan pendekatan emosional ketimbang rasional. Mari kita
berkumpul dan diam.