Kesibukan untuk memilih membaca
update berita di media online atau cetak, mengakibatkan kurangnya waktu saya
untuk membaca buku. Bagi saya, membaca buku adalah ritual yang harus dilakukan
secara khusus tanpa intervensi dari aktivitas apapun. Tahun 2014 ini, saya
memang sudah jarang belanja buku, karena keterbatasan finansial yang mengharuskan menahan pengeluaran demi
membayar tagihan sewa kosan. Di bulan September ini, saya menemukan beberapa
buku lama saya dan membeli buku baru yang tidak ada salahnya untuk sedikit
diceritakan. Buku-buku (bacaan) ini menurut saya cukup penting sebagai bacaan
dan ‘teman’ di sela-sela kesibukan di bulan ini.
Apa Itu Musik? (Kajian tentang
Sunyi dan Bunyi Berdasarkan 4’33’’ Karya John Cage) – Karina Andjani
Buku terbitan bulan April
lalu, dari penerbit yang diakui dunia, Marjin Kiri ini merupakan karya skripsi
mahasiswa Filsafat FIB UI yang dibukukan dan diterbitkan. Memang sebelumnya,
saya sering melihat karya mahasiswa Filsafat UI yang karya skripsinya berhasil
dibukukan. Untuk buku ini, bagi saya sangat keren sekali, karena pembahasan
filsafatnya sangat cukup (bahkan lebih dari cukup bagi saya) dan mudah dipahami
untuk menjelaskan sunyi, bunyi dan musik secara komprehensif. Ini berarti, di
masa depan, Indonesia tidak akan kekurangan musikolog J.
Sembilan Elemen Jurnalisme – Bill
Kovach & Tom Rosenstiel
Entah darimana buku ini
bisa berada di kamar saya. Sepertinya ada teman saya yang kehilangan buku ini,
dan saat ini menjadi bacaan sehari-hari saya. Buku ini, sudah ada di kosan saya
sejak masih mahasiswa dulu, sekitar pertengahan tahun 2012 lalu. Namun, saya
baru tertarik membacanya awal september ini. Tidak disangka, isinya memang luar
biasa. Membahas problematika jurnalisme dalam 50 tahun terakhir ini. Tidak
heran, beberapa superhero memilih profesi mereka sebagai wartawan.
Evolusi – Ernst Mayr
Saya punya buku ini sejak
pertengahan 2010, saat masih menjadi mahasiswa baru. Sudah berkali-kali saya
mengkhatamkan buku rumit yang diringkas menjadi sederhana ini. Saya memang
sejak SMA sudah menggemari Darwin, tapi saya lebih menggemari imajinasi nalar
risetnya yang luar biasa. Menurut saya, yang membuat Biologi menarik untuk
dibahas itu adalah evolusi. Suatu analisa makro dengan gagasan seleksi alam.
Dan, selanjutnya diteruskan oleh Ernst Mayr, yang menjabarkan mengenai seleksi
artifisial lebih mengukuhkan teori evolusi ini. Ernst Mayr merupakan periset,
petualang dan filusuf biologi cemerlang.
Majalah Rolling Stone Indonesia –
Katy Perry menaklukkan dunia
Hanya untuk selingan
supaya bisa sedikit update budaya pop di Indoensia dan mancanegara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar