Minggu, 20 Februari 2022

Resign dan Niat Berbisnis

 

Resign atau keluar dari pekerjaan lama selalu menjadi momen yang sakral bagi para pekerja atau karyawan. Ada perasaan haru, sedih, senang, lega bahkan bingung, semuanya melebur menjadi satu. Resign merupakan tahapan untuk memasuki dunia kerja yang baru. Secara umum, kehidupan setelah resign terbagi menjadi dua tujuan besar.

Pertama, karyawan akan kembali memulai bekerja di tempat baru. Biasanya karyawan tersebut resign karena ada tawaran gaji atau jabatan yang lebih tinggi di kantor barunya. Bisa jadi, karyawan tersebut juga tidak betah dengan pekerjaan lamanya, sehingga dia mengadu nasib pada pekerjaan barunya tersebut. Harapannya, si karyawan akan mendapatkan pekerjaan yang ideal sesuai dengan keinginannya. Selain itu juga karyawan tersebut berharap dapat meningkatkan taraf hidupnya.

Kedua, karyawan akan melepaskan statusnya sebagai pekerja. Pada tujuan resign yang ini, karyawan biasanya akan memulai berwirausaha atau berbisnis. Ada berbagai alasan yang tentunya membuat si karyawan tersebut memulai berbisnis. Bisa jadi, karyawan tersebut bosan, tidak dapat berkembang pada pekerjaan lamanya sampai pada mencari tantangan baru di dunia entrepreneur. Pada buku ini, bahasan akan lebih dielaborasikan kepada tujuan resign karyawan untuk memulai bisnis tersebut.

Buku ini akan memberikan tips bagaimana membangun bisnis dalam waktu tujuh minggu menjelang resign. Mengapa tujuh minggu? Karena berdasarkan riset, kita tidak dapat resign dalam hitungan hari saja. Secara umum aturan perusahaan menyebutkan bahwa karyawan baru bisa resign dari kantor setelah menyerahkan surat resign tercatat minimal sebulan. Hal ini dilakukan agar perusahaan dapat bersiap diri untuk mencari pengganti karyawan tersebut. Istilah ini dikenal sebagai one month notice.

Lalu, tiga minggu sebelum mengajukan surat resign adalah waktu yang tepat untuk berkontemplasi untuk merencanakan keputusan besar ini. Tentunya, kita harus memikirkan berbagai aspek untuk mengambil keputusan cabut dari kantor ini. Terlebih, bagi kita yang sudah hidup berkeluarga. Tentu kita harus benar-benar masak memikirkan bagaimana nasib keluarga kita nantinya apabila kita sudah tidak memiliki penghasilan tetap.

Minggu Pertama

Minggu pertama setelah anda berkeinginan untuk resign adalah menguatkan mental diri. Resign adalah keputusan yang berdampak besar terhadap keadaan finansial anda. Terlebih saat anda resign bukan untuk mendapatkan pekerjaan baru, melainkan resign untuk memulai bisnis. Maka dari itu keptusan tersebut harus benar-benar didasari oleh mental yang kuat. Apabila saat ini ketika anda bekerja sudah mempunyai side hustle atau bisnis yang sednag dijalankan, tentu resign bukan perkara yang membingungkan. Lantas, apabila saat ini anda sedang dalam mencari inspirasi berbisnis dan berkeinginan untuk total berwirausaha, maka saran-saran dalam buku ini sangat cocok untuk diikuti.

Ketika anda hendak resign dan berkeinginan untuk memulai bisnis, maka ada perlu berkompromi pada dua hal. Pertama, anda harus meneguhkan mental diri dengan niat 100% untuk resign dan menjalani karir sebagai entrepreneur. Tidak lupa, anda perlu mendekatkan diri kepada yang maha kuasa agar diberikan jalan terbaik dalam hidup ini. Bagi yang beragama muslim, dapat menunaikan Salat Istikharah. Setelah itu, anda juga harus mulai menerapkan mindset be-do-have. Artinya, dengan niat 100% untuk berbisnis, maka jalan seterjal apapun anntinya akan anda lalui. Banyak fase-fase yang tentu saja tidak nyaman yang pasti akan anda lewati. Godaan untuk kembali ke sektor formal pun biasanya menjadi faktor penyebab lunturnya niat yang 100% di awal.

Kedua, anda harus benar-benar meyakinkan keluarga anda atas keputusan ini. Yakinkanlah bahwasannya anda harus memutuskan untuk memulai berbisnis pasca resign tersebut. Mintalah restu kepada orang tua, istri dan anak atas keputusan anda ini. Hal ini dilakukan supaya anda terus mendapatkan support dari mereka semua untuk istiqomah dalam berbisnis nantinya.

Saat anda sudah niat 100% untuk resign dan berbisnis, anda selanjutnya perlu menceritakan tentang niat anda tersebut ke keluarga. Ajaklah mereka ngobrol tentang apa yang aka nada laukan kedepannya setelah resign. Anda bisa memberikan pemahaman tentang sisi positif dan negatifnya ketika anda resign dan memulai bisnis, kepada pasangan, orang tua dan anak-anak. Berdiskusilah dalam keadaan suasana yang santai agar rencana anda tersebut dapat tersampaikan dengan baik.

Misalnya saja, berikan argumentasi dan pertimbangan mengapa anda perlu resign dan memulai bisnis:

No

Karyawan

Wirausaha

1

Berpengasilan tetap

Penghasilan fluktuatif

2

Jenjang karir ada batasnya

Beresiko tapi sangat prospektif

3

Waktu keluarga kurang

Waktu untuk keluarga banyak

4

Cenderung aman

Penuh tantangan

Berikanlah pertimbangan-pertimbangan yang logis ke keluarga anda supaya kedepannya pilihan anda ini dapat terus didukung. Anda tentu dapat menambahkan alasan dan argumen untuk mendukung keputusan anda tersebut supaya diizinkan untuk resign dan membangun usaha. Niat diri dan keluarga adalah langkah awal yang harus dikuatkan sebelum berpindah ke tahapan selanjutnya.

Di minggu pertama setelah anda niat akan resign, maka yang harus dikuatkan adalah niat. Maka dari itu, proses meluruskan niat adalah kunci utamanya. Bahkan dalam ibadah wajib pun, hal pertama yang harus dipikirkan dan diucapkan adalah niat. Niat adalah pembuka dan awalan dari setiap aktivitas manusia di dunia ini. Sekali lagi, niat berbisnis bukanlah untuk bermegah-megahan nantinya. Kita perlu meluruskan niat dalam berbisnis itu untuk mendapatka ridha Allah SWT.

Dari Umar bin Khathab, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

إِنَّمَا اْلأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى، فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُهَا أَوِ امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيِهِ

“Sesungguhnya segala amalan itu tidak lain tergantung pada niat; dan sesungguhnya tiap-tiap orang tidak lain (akan memperoleh balasan dari) apa yang diniatkannya. Barangsiapa hijrahnya menuju (keridhaan) Allah dan rasul-Nya, maka hijrahnya itu ke arah (keridhaan) Allah dan rasul-Nya. Barangsiapa hijrahnya karena (harta atau kemegahan) dunia yang dia harapkan, atau karena seorang wanita yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya itu ke arah yang ditujunya.” Hadits ini diriwayatkan oleh Bukhari.

Jadi, dengan meluruskan niat untuk mendapatkan ridha ilahi, maka setiap proses bisnis yang akan dimulai dan dijalani akan penuh dengan kenikmatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar