Resign atau keluar dari pekerjaan lama selalu menjadi momen
yang sakral bagi para pekerja atau karyawan. Ada perasaan haru, sedih, senang,
lega bahkan bingung, semuanya melebur menjadi satu. Resign merupakan tahapan
untuk memasuki dunia kerja yang baru. Secara umum, kehidupan setelah resign
terbagi menjadi dua tujuan besar.
Pertama, karyawan akan kembali memulai bekerja di tempat
baru. Biasanya karyawan tersebut resign karena ada tawaran gaji atau jabatan
yang lebih tinggi di kantor barunya. Bisa jadi, karyawan tersebut juga tidak
betah dengan pekerjaan lamanya, sehingga dia mengadu nasib pada pekerjaan
barunya tersebut. Harapannya, si karyawan akan mendapatkan pekerjaan yang ideal
sesuai dengan keinginannya. Selain itu juga karyawan tersebut berharap dapat
meningkatkan taraf hidupnya.
Kedua, karyawan akan melepaskan statusnya sebagai pekerja.
Pada tujuan resign yang ini, karyawan biasanya akan memulai berwirausaha atau
berbisnis. Ada berbagai alasan yang tentunya membuat si karyawan tersebut
memulai berbisnis. Bisa jadi, karyawan tersebut bosan, tidak dapat berkembang
pada pekerjaan lamanya sampai pada mencari tantangan baru di dunia
entrepreneur. Pada buku ini, bahasan akan lebih dielaborasikan kepada tujuan
resign karyawan untuk memulai bisnis tersebut.
Buku ini akan memberikan tips bagaimana membangun bisnis
dalam waktu tujuh minggu menjelang resign. Mengapa tujuh minggu? Karena
berdasarkan riset, kita tidak dapat resign dalam hitungan hari saja. Secara
umum aturan perusahaan menyebutkan bahwa karyawan baru bisa resign dari kantor
setelah menyerahkan surat resign tercatat minimal sebulan. Hal ini dilakukan
agar perusahaan dapat bersiap diri untuk mencari pengganti karyawan tersebut.
Istilah ini dikenal sebagai one month
notice.
Lalu, tiga minggu sebelum mengajukan surat resign adalah waktu
yang tepat untuk berkontemplasi untuk merencanakan keputusan besar ini. Tentunya,
kita harus memikirkan berbagai aspek untuk mengambil keputusan cabut dari
kantor ini. Terlebih, bagi kita yang sudah hidup berkeluarga. Tentu kita harus
benar-benar masak memikirkan bagaimana nasib keluarga kita nantinya apabila
kita sudah tidak memiliki penghasilan tetap.
Minggu Pertama
Minggu pertama setelah anda berkeinginan untuk resign adalah
menguatkan mental diri. Resign adalah keputusan yang berdampak besar terhadap
keadaan finansial anda. Terlebih saat anda resign bukan untuk mendapatkan
pekerjaan baru, melainkan resign untuk memulai bisnis. Maka dari itu keptusan
tersebut harus benar-benar didasari oleh mental yang kuat. Apabila saat ini
ketika anda bekerja sudah mempunyai side hustle atau bisnis yang sednag
dijalankan, tentu resign bukan perkara yang membingungkan. Lantas, apabila saat
ini anda sedang dalam mencari inspirasi berbisnis dan berkeinginan untuk total
berwirausaha, maka saran-saran dalam buku ini sangat cocok untuk diikuti.
Ketika anda hendak resign dan berkeinginan untuk memulai
bisnis, maka ada perlu berkompromi pada dua hal. Pertama, anda harus meneguhkan
mental diri dengan niat 100% untuk resign dan menjalani karir sebagai
entrepreneur. Tidak lupa, anda perlu mendekatkan diri kepada yang maha kuasa
agar diberikan jalan terbaik dalam hidup ini. Bagi yang beragama muslim, dapat
menunaikan Salat Istikharah. Setelah itu, anda juga harus mulai menerapkan
mindset be-do-have. Artinya, dengan niat 100% untuk berbisnis, maka jalan
seterjal apapun anntinya akan anda lalui. Banyak fase-fase yang tentu saja
tidak nyaman yang pasti akan anda lewati. Godaan untuk kembali ke sektor formal
pun biasanya menjadi faktor penyebab lunturnya niat yang 100% di awal.
Kedua, anda harus benar-benar meyakinkan keluarga anda atas
keputusan ini. Yakinkanlah bahwasannya anda harus memutuskan untuk memulai
berbisnis pasca resign tersebut. Mintalah restu kepada orang tua, istri dan
anak atas keputusan anda ini. Hal ini dilakukan supaya anda terus mendapatkan
support dari mereka semua untuk istiqomah dalam berbisnis nantinya.
Saat anda sudah niat 100% untuk resign dan berbisnis, anda
selanjutnya perlu menceritakan tentang niat anda tersebut ke keluarga. Ajaklah
mereka ngobrol tentang apa yang aka nada laukan kedepannya setelah resign. Anda
bisa memberikan pemahaman tentang sisi positif dan negatifnya ketika anda
resign dan memulai bisnis, kepada pasangan, orang tua dan anak-anak.
Berdiskusilah dalam keadaan suasana yang santai agar rencana anda tersebut
dapat tersampaikan dengan baik.
Misalnya saja, berikan argumentasi dan pertimbangan mengapa
anda perlu resign dan memulai bisnis:
No |
Karyawan |
Wirausaha |
1 |
Berpengasilan tetap |
Penghasilan fluktuatif |
2 |
Jenjang karir ada batasnya |
Beresiko tapi sangat prospektif |
3 |
Waktu keluarga kurang |
Waktu untuk keluarga banyak |
4 |
Cenderung aman |
Penuh tantangan |
Berikanlah pertimbangan-pertimbangan yang logis ke keluarga
anda supaya kedepannya pilihan anda ini dapat terus didukung. Anda tentu dapat
menambahkan alasan dan argumen untuk mendukung keputusan anda tersebut supaya
diizinkan untuk resign dan membangun usaha. Niat diri dan keluarga adalah
langkah awal yang harus dikuatkan sebelum berpindah ke tahapan selanjutnya.
Di minggu pertama setelah anda niat akan resign, maka yang
harus dikuatkan adalah niat. Maka dari itu, proses meluruskan niat adalah kunci
utamanya. Bahkan dalam ibadah wajib pun, hal pertama yang harus dipikirkan dan
diucapkan adalah niat. Niat adalah pembuka dan awalan dari setiap aktivitas
manusia di dunia ini. Sekali lagi, niat berbisnis bukanlah untuk
bermegah-megahan nantinya. Kita perlu meluruskan niat dalam berbisnis itu untuk
mendapatka ridha Allah SWT.
Dari Umar bin Khathab, bahwasanya Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda:
إِنَّمَا اْلأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ
مَا نَوَى، فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى
اللهِ وَرَسُوْلِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُهَا أَوِ امْرَأَةٍ
يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيِهِ
“Sesungguhnya segala amalan itu tidak lain tergantung pada
niat; dan sesungguhnya tiap-tiap orang tidak lain (akan memperoleh balasan
dari) apa yang diniatkannya. Barangsiapa hijrahnya menuju (keridhaan) Allah dan
rasul-Nya, maka hijrahnya itu ke arah (keridhaan) Allah dan rasul-Nya.
Barangsiapa hijrahnya karena (harta atau kemegahan) dunia yang dia harapkan,
atau karena seorang wanita yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya itu ke arah
yang ditujunya.” Hadits ini diriwayatkan oleh Bukhari.
Jadi, dengan meluruskan niat untuk mendapatkan ridha ilahi,
maka setiap proses bisnis yang akan dimulai dan dijalani akan penuh dengan
kenikmatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar