Jumat, 06 September 2024

Entredev dan Peningkatan Rasio Kewirausahaan

Untuk menjadi negara maju, Indonesia memerlukan banyak wirausaha yang tumbuh. Wirausaha memiliki peran penting dalam menciptakan lapangan pekerjaan, meningkatkan inovasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Data menunjukkan bahwa negara-negara maju umumnya memiliki rasio kewirausahaan yang tinggi. Berdasarkan laporan Global Entrepreneurship Monitor (GEM) 2020/2021, rasio kewirausahaan di Indonesia mencapai 3,47%, namun angka ini masih tergolong rendah dibandingkan dengan negara maju yang rata-rata memiliki rasio di atas 10%. Maka dari itu, peningkatan rasio kewirausahaan di Indonesia sangat penting untuk mencapai status negara maju.

Peningkatan rasio kewirausahaan tidak hanya bermanfaat bagi ekonomi makro, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat luas. Selama periode 2016 hingga 2020, Indonesia menyaksikan tren pertumbuhan entrepreneur muda yang signifikan. Fenomena ini ditandai dengan meningkatnya jumlah startup, terutama di sektor teknologi dan digital. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pengusaha muda di Indonesia meningkat sebesar 13% pada periode tersebut. Tren ini menunjukkan adanya semangat dan potensi besar di kalangan generasi muda untuk terlibat dalam kegiatan kewirausahaan, yang pada akhirnya dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional.

Saya merupakan salah satu yang terinspirasi oleh tren ini untuk menjadi wirausaha. Melihat banyaknya anak muda yang sukses mendirikan usaha sendiri, saya terdorong untuk memulai bisnis di bidang herbal dan alat kesehatan. Usaha ini tidak hanya bertujuan untuk meraih keuntungan, tetapi juga untuk memberikan dampak positif bagi kesehatan masyarakat. Inspirasi dari para entrepreneur muda yang sukses, ditambah dengan dukungan dan peluang yang ada, mendorong saya untuk terus berkembang dan berkontribusi dalam meningkatkan rasio kewirausahaan di Indonesia.

Perjalanan Membangun Bisnis

Saya memutuskan untuk menjadi entrepreneur sejak tahun 2019. Pada tahun tersebut, saya membangun usaha sendiri tanpa bantuan modal atau pengetahuan dari siapapun. Bermodalkan tekad dan semangat, saya mencoba bisnis dengan prinsip trial and error. Proses belajar saya sangat intensif, memanfaatkan berbagai platform online untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan yang diperlukan. Meskipun omset pada tahun pertama hanya cukup untuk mencapai break-even point (BEP), pengalaman berharga telah saya dapatkan. Kesalahan terbesar yang saya sadari kemudian adalah tidak memiliki mentor dalam menjalankan bisnis. Padahal, adanya seorang mentor bisa sangat membantu dalam mengurangi kesalahan-kesalahan yang terjadi di awal perjalanan usaha.

Namun, saat pandemi COVID-19 melanda, ketika banyak bisnis besar di dunia mengalami kemerosotan, justru usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) lah yang menjadi ujung tombak perekonomian bangsa. UMKM yang adaptif dan inovatif saat pandemi telah menyelamatkan negara dari krisis ekonomi yang lebih dalam. Termasuk usaha yang saya jalankan, Herbalav, yang berhasil bertahan dan bahkan berkembang di masa sulit tersebut. Pemerintah mulai memberikan perhatian lebih kepada UMKM dengan berbagai program pelatihan melalui inisiatif seperti kartu prakerja, yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan para pelaku usaha kecil.

Usaha saya, Herbalav, termasuk dalam kelompok UMKM yang aktif mengikuti berbagai pelatihan dari pemerintah daerah. Pelatihan-pelatihan tersebut memberikan banyak manfaat, seperti pengetahuan tentang cara memaksimalkan omset dan strategi pemasaran digital yang efektif. Berkat pelatihan ini, Herbalav mulai mengalami perkembangan yang signifikan. Terlebih lagi, saat pandemi COVID-19, permintaan terhadap produk herbal dan alat kesehatan meningkat tajam, sehingga usaha saya mendapatkan keuntungan dari tren pasar yang sedang berkembang.

Pada tahun 2022, di semester awal, omset Herbalav tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. Setelah melakukan evaluasi, saya menyadari bahwa Herbalav memerlukan saran dari para pakar dan praktisi untuk mengatasi masalah yang dihadapi. Konsultasi bisnis yang mendalam diperlukan untuk memecahkan permasalahan secara nyata dan strategis dalam bisnis. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya memiliki panduan dan dukungan dari orang-orang yang berpengalaman dalam bidang usaha.

Sejak itu, saya mulai mencari konsultasi bisnis yang tepat untuk Herbalav. Saya menemukan bahwa banyak permasalahan yang dihadapi oleh usaha kecil seperti Herbalav dapat diselesaikan dengan bimbingan yang tepat. Para pakar dan praktisi memberikan perspektif baru dan solusi inovatif yang sebelumnya tidak terpikirkan. Dengan bantuan mereka, saya dapat mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki dan mengimplementasikan strategi yang lebih efektif dalam menjalankan usaha.

Dampak Entredev

Pada tahun 2024, saya menemukan konsultasi bisnis bernama Entredev yang digagas oleh KemenkopUKM. Herbalav merupakan salah satu UMKM yang terpilih untuk mengikuti tahapan Growth Sprint di Entredev 2024. Program Entrepreneur Development (Entredev) 2024 "Dare To Grow" ini menargetkan 2.300 wirausaha untuk bergabung, dengan tujuan membantu para entrepreneur mengembangkan bisnisnya agar lebih mapan. Deputi Bidang Kewirausahaan KemenkopUKM, Siti Azizah, menjelaskan bahwa program ini merupakan implementasi dari Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2022 tentang Pengembangan Kewirausahaan Nasional, untuk mencapai target rasio kewirausahaan sebesar 3,95 persen pada tahun 2024.

Program Entredev yang telah berjalan sejak 2021 terbukti mampu membantu wirausaha meningkatkan omzet hingga 30-40 persen, dengan 97 persen peserta menemukan solusi atas permasalahan bisnis mereka. Entredev periode 2023 berhasil menciptakan program berkelanjutan melalui sesi Networking Day dan Business Matching, yang menghasilkan kolaborasi dengan mitra stakeholder dan kolaborasi antar peserta. Beberapa peserta unggulan bahkan berhasil masuk ke supermarket premium dan mendapatkan pendanaan pre-Series A, menunjukkan efektivitas program ini dalam mendukung wirausaha.

Entredev 2024 berfokus pada sektor-sektor unggulan seperti agrikultur, kesehatan, kecantikan, kebugaran dan teknologi yang berkelanjutan. Siti Azizah berharap program ini dapat menciptakan wirausahawan yang inovatif dan berdampak bagi perekonomian Indonesia. Siti Azizah optimistis target rasio kewirausahaan dapat tercapai melalui sinergi dengan berbagai stakeholder, termasuk pemerintah daerah.

KemenkopUKM terus berupaya memperkuat ekosistem kewirausahaan nasional dengan berbagai program seperti lembaga inkubator dan inkubasi usaha, konsultasi bisnis dan pendampingan usaha (Entredev), pengembangan ekosistem bisnis (eHub), serta program pembiayaan wirausaha (Entrepreneur Financial Fiesta). Pada acara Offline Consultation Program Entredev 2024 di Surabaya, Siti Azizah menekankan pentingnya program ini untuk meningkatkan kapasitas usaha dan kontribusi terhadap perekonomian nasional.

Pada tahap Growth Sprint, pelaku usaha diberikan kesempatan untuk berkonsultasi langsung dengan para pendamping dan merealisasikan target jangka pendek. Offline Consultation dilaksanakan di tiga kota: Surabaya, Yogyakarta, dan Bandung, untuk mendorong optimalisasi teknologi digital dalam pemasaran. Hingga Desember 2023, sebanyak 25.292.701 pelaku UMKM telah hadir di platform e-commerce, mencapai 39,52 persen dari total UMKM. Siti Azizah mengajak peserta program Entredev 2024 untuk memanfaatkan kesempatan ini, dengan 30 peserta terpilih yang akan mengikuti Collaborative Engagement dan Awarding di Jakarta. Program Entredev diperlukan oleh UMKM yang sudah bertahan lebih dari lima tahun agar dapat scale up, membuat mereka lebih tahan banting dan berpotensi naik kelas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar