Wabah Coronavirus
disease 2019 (COVID-19) yang
melanda dunia saat ini telah berdampak besar terhadap berbagai sektor, terutama
bisnis. Efeknya mulai dari beberapa perusahaan lokal maupun multinasional mengalami
kebangkrutan, mengurangi jumlah produksi sampai melakukan pemutusan hubungan tenaga
kerja (PHK) besar-besaran demi menghemat ongkos operasionalnya. Di Indonesia
sendiri problem pengangguran akibat
pandemi COVID-19 diperkirakan akan bertambah banyak di sepanjang tahun
2020-2021 ini.
Seperti yang telah dilaporkan oleh Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional (Bappenas) beberapa waktu silam menyebutkan bahwa jumlah
pengangguran terbuka diprediksi akan meningkat 4 juta hingga 5,5 juta di tahun
2020. Buruknya, pengangguran tersebut akan kian meningkat sampai tahun 2021
dengan jumlah 10,7 juta hingga 12,7 juta orang. Sebuah angka yang bukan
main-main.
Pemerintah pun bekerja keras untuk memulihkan kembali
perekonomian nasional di situasi yang serba terbatas ini. Pemulihan perekonomian
dan melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), keduanya perlu berjalan
secara bersamaan. Selain itu, pemerintah juga menggencarkan program untuk
meningkatkan kompetensi masyarakat dan semangat kewirausahaan baik secara
online maupun konvensional, sebagai strategi yang diharapkan mampu mengatasi
persoalan ini. Semua strategi ini kini tengah berjalan dan sekaligus
dievaluasi.
Selain itu, tidak hanya sektor bisnis saja yang terdampak akibat
pandemi COVID-19, akan tetap juga ranah pendidikan. Seperti kita ketahui bahwa
saat ini pembelajaran dalam jaringan (daring) di sekolah dan berbagai pelatihan
online menjadi sebuah keniscayaan yang
tak dapat dielakkan. Generasi muda kita telah menjelma menjadi ‘baby zoomer’ karena sudah terlalu akrab
dengan pembelajaran dan pelatihan virtual ini. Lambat laun, kita pun akan terbiasa
dengan kondisi semacam ini. Pembelajaran dan pelatihan daring kini telah
menjadi pelengkap sistem pendidikan yang sudah ada.
Begitu pula pada ranah pelatihan kerja dan vokasional. Saat
pandemi COVID-19 terjadi, di linimasa media sosial seringkali muncul informasi
pelatihan kerja atau training yang
berkaitan dengan dunia kerja yang dilangsungkan secara daring. Baik itu
pelatihan yang berbayar maupun yang gratis, semuanya telah tersedia. Jadi
peserta pelatihan kini tidak perlu datang dan tatap muka secara langsung,
karena semuanya bisa dipelajari secara virtual dan dapat menstimulus budaya self-learning di masyarakat.
Sekilas Tentang RSK
Kini, telah banyak wadah yang menyediakan pelatihan daring secara
gratis. Salah satu inisiatif yang baik telah dilakukan oleh Rumah Siap Kerja
(RSK) yang digagas oleh Sandiaga Uno. RSK secara konsisten memberikan
informasi-informasi penting seputar pelatihan di saat pandemi ini. Tentunya
informasi ini penting bagi para generasi muda yang ingin memasuki dunia kerja
dan meningkatkan professional skill-nya.
Inisiatif RSK ini perlahan-lahan menjelma menjadi sebuah
wadah atau komunitas bagi para pencari kerja dan pengangguran yang ingin
mendapatkan ilmu secara gratis (walau ada juga yang berbayar). Bagi para pegiat
kegiatan sosial, RSK tentu bisa menjadi inspirasi untuk terus melakukan
kegiatan yang bermanfaat terutama dalam mengurangi angka pengangguran dan
meningkatkan kompetensi masyarakat.
Inspirasi dan
Pelengkap
Hal yang perlu dilakukan saat ini yaitu mensinergikan antara
pelatihan konvensional dengan training
mutakhir yang mengedepankan teknologi informasi tersebut. Dulu kita kenal ada
Balai Latihan Kerja (BLK) yang secara umum berada di tiap kabupaten di
Indonesia dengan pelatihan-pelatihan vokasionalnya. BLK juga rutin mengadakan
kegiatan pelatihan gratis dengan kurikulum yang sudah terstandarisasi secara
nasional. Peran perusahaan yang juga lembaga sosial seperti RSK ini dapat
menjadi pelengkap BLK ini dalam upaya peningkatan kompetensi masyarakat dan
muaranya ke pengurangan angka pengangguran. Pelatihan yang tidak ada di BLK
mungkin bisa diakses ke RSK.
Selama kiprahnya dari awal berdirinya pada 16 Maret 2019,
RSK telah memfasilitasi pelatihan soft
skill dan hard skill dunia kerja
seperti materi dari membuat CV, awal melamar kerja sampai bagaimana caranya
untuk memaksimalkan jenjang karir di perusahaan. Kategori karir yang dibahasnya
pun sangat beragam, update dan cocok
bagi para millenial.
Bimbingan karir, informasi lowongan pekerjaan, pelatihan
profesional adalah beberapa materi utama yang menjadi fasilitas RSK. Secara
umum, pelatihan tersebut ingin memfokuskan pada peningkatan kualitas SDM anak
muda. Cara mengakses pelatihannya juga mudah. Masyarakat dapat langsung
datang ke kantor RSK atau mengikutinya melalui video meeting platform yang tentunya mudah diakses. Pelatihan jarak
jauh inilah yang memungkinkan di daerah-daerah dapat terkoneksi secara langsung
dengan RSK, tanpa adanya batasan.
Langkah RSK ini bisa menjadi inspirasi bagi lembaga-lembaga sosial
non pemerintah atau korporat untuk ikut andil dalam upaya mengurangi angka
pengangguran di masyarakat. Kita tahu bahwa pengangguran di Indonesia ini tercatat
cukup tinggi dengan prediksi yang akan lebih besar lagi di beberapa tahun
mendatang. Untuk itu, sinergi antara program pemerintah dan inisiatif
masyarakat diharapkan mampu menyelesaikan persoalan ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar