Tanaman hias semakin laris saat masyarakat global tengah dilanda pandemi Coronavirus disease (Covid-19) di tahun 2020. Masyarakat kini menjadi gemar melakukan aktivitas hobi di rumah seperti merawat tanaman hias sampai kegiatan outdoor layaknya bersepeda. Untuk tanaman hias sendiri, pertumbuhan bisnisnya dipacu oleh kelompok kelas menengah dan kelas menengah atas yang cenderung banyak membelanjakan uangnya pada sektor ini. Rata-rata, pada masyarakat kelas ini membeli tanaman hias yang cukup mahal ini guna mengusir kepenatan di masa pagebluk. Mungkin saja dengan animo masyarakat yang begitu besar terhadap tanaman hias ini, ke depannya akan membuat ekspor bibit dan tanaman hias juga akan meningkat di tahun 2021 ini.
Dari ke semua tanaman hias yang menjadi tren di Indonesia,
ada satu jenis tanaman yang begitu dicari dan digemari oleh khalayak. Tanaman
itu adalah variegata (variegation) yang terjadi karena adanya kelainan mutasi
genetik di alam, sehingga daun yang tumbuh memiliki corak warna yang berbeda
dengan warna asli daun. Misalnya saja, apabila daun asli tanaman tersebut
berwarna hijau, maka kelir variegatanya punya corak lain seperti putih. Adapula
yang mengatakannya sebagai tanaman albino karena coraknya yang tak biasa dan terbilang
langka. Selain pada daun, variegata juga terkadang terjadi pada batang tanaman.
Di samping itu, kemunculan corak variegata juga disebabkan
oleh paparan zat kimia baik disengaja (laboratorium) maupun tidak. Kondisi ini
dikategorikan sebagai kemunculan yang tidak alami. Biasanya usia varegata
akibat paparan zat kimia ini tidak permanen dan berlangsung sekitar beberapa
bulan saja. Setelah itu, jika kondisinya sudah stabil daun akan tumbuh seperti
sediakala. Sedangkan variegata yang alami cenderung muncul di sebagian besar
daun, sedangkan yang tidak alami muncul hanya di bagian daun tertentu saja.
Para ahli juga telah meneliti bahwa infeksi oleh virus pada
tanaman juga dapat menyebabkan terjadinya corak variegata. Misalnya saja pada
kasus virus mosaik yang menyebabkan daun tembakau menjadi bercorak. Virus pada
tanaman ini dapat menyebabkan munculnya pola ciri infeksi pada permukaan daun.
Kekurangan unsur hara dan nutrisi tertentu juga dapat menyebabkan munculnya
corak ini. Selain itu masih banyak jenis-jenis variegata lain yang biasanya
juga terjadi pada tanaman hias aroids.
Secara umum, kemunculan corak variegata ini adalah kondisi yang
amatlah jarang. Walau di beberapa negara sudah banyak dikembangkan dengan
metode kultur jaringan, namun nyatanya masih sulit untuk menemukan variegata di
pasaran. Pesonanya pun semakin ke sini semakin menjadi daya tarik pehobi. Bahkan
negara Thailand pun telah berhasil mengembangkan variegata buatan dengan corak
yang permanen. Daya pikat tanaman hias variegata ini tentunya terletak pada
faktor kelangkaan dan keunikan corak daunnya yang belum tentu dimiliki oleh keturunan
dari indukannya.
Jenis tanaman hias variegata yang kini begitu digemari oleh
masyarakat Indonesia adalah yang rata-rata tergolong dalam famili Araceae alias arum yang subur di daerah
tropis. Tanaman-tanaman dari famili ini dikenal secara umum sebagai tanaman aroids, walau pun subfamili Araceae
cukup banyak jenisnya seperti Gymnostachydoideae, Orontioideae, Lemnoideae, Pothoideae, Monsteroideae, Lasioideae, Zamioculcadoideae
dan Aroideae. Sedangkan yang paling ngetren di tahun 2020 silam adalah monstera,
apalagi yang bercorak variegata. Bahkan para pecinta tanaman yang baru pun
langsung mengincar tanaman hias aroids
variegata tersebut.
Terutama kelompok masyarakat dari kelas menengah dan
menengah atas yang rela merogoh koceknya untuk mengoleksi tanaman hias aroids variegata ini. Hobi berkebun kini
menjadi hobi yang digemari masyarakat perkotaan yang bahkan tinggal di
apartemen bertingkat dengan lahan menanam yang terbatas. Menanam tanaman hias
bagi masyarakat perkotaan kini berubah menjadi gaya hidup baru semenjak adanya pandemi
Covid-19 pada tahun 2020 silam. Permintaan di masyarakat yang tinggi terhadap tanaman
hias aroids variegata ini menyebabkan
harganya cukup tinggi bila dibandingkan dengan tanaman hias sejenis. Bahkan
harga tanaman variegata tersebut bisa mencapai sepuluh kali lipat dari tanaman
yang biasanya.
Secara visual, corak variegata punya pesona tersendiri. Pola
mutasi pada daun tanaman aroids
begitu unik sekaligus indah. Keunikannya sulit untuk disamai oleh tanaman lain.
Bahkan di tahun 2021 ini, tanaman variegata akan masih menjadi incaran para
kolektor dan pecinta tanaman hias. Bahkan di pusat tanaman hias dunia seperti
Thailand pun harganya masih tinggi akibat permintaannya yang banyak di seluruh
dunia. Kepopuleran tanaman hias yang mengalami mutasi genetik ini diperkirakan
akan terus ada sampai kapan pun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar