Minggu, 21 April 2024
Jumat, 19 April 2024
Advokasi Kenaikan Gaji Nakes Perlu Dihormati
Bupati Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) Herybertus Geradus Laju Nabit memecat 249 tenaga kesehatan (nakes) non aparatur sipil negara (ASN), pasca demo penuntutan kenaikan gaji. Diketahui, Bupati Manggarai tidak memperpanjang Surat Perintah Kerja (SPK) nakes yang masih honorer ini.
Perlu dipahami, apa yang dilakukan para nakes melalui demonstrasi tersebut adalah bentuk advokasi masyarakat. Sedangkan advokasi untuk permintaan kenaikan gaji merupakan suara dari rakyat yang perlu dihormati oleh pemerintah.
Pemerintah daerah juga perlu mempertimbangkan kembali untuk memperpanjang SPK ratusan nakes non-ASN tersebut. Hal ini dikarenakan, 249 nakes tersebut sudah banyak kontribusinya terhadap pelayanan kesehatan di Kabupaten Manggarai, terutama pada saat pandemi Covid-19.
Pemecatan 249 nakes tersebut dikhawatirkan nantinya akan menyebabkan pelayanan kesehatan di daerah tersebut akan terhambat. Selain itu, pemecatan ini juga akan berdampak pada kondisi ekonomi keluarga ratusan nakes. Maka dari itu, pemerintah daerah perlu mempertimbangkan kembali untuk memperpanjang SPK ratusan nakes non-ASN tersebut.
Rabu, 17 April 2024
Menjaga Kehigienisan di Toilet Umum
Indonesia
merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia. Saat ini
Indonesia menempati peringkat keempat di dunia dengan populasi mencapai 277,7
juta jiwa pada bulan Juli 2023. Dengan jumlah penduduk yang sedemikian besar ini,
membuat Indonesia dihadapkan pada tantangan besar agar dapat menyediakan
fasilitas publik yang memadai guna memenuhi kebutuhan dasar penduduknya. Maka
dari itu, penting bagi pemerintah Indonesia untuk terus meningkatkan kuantitas
serta kualitas infrastruktur layanan publik seperti pendidikan, kesehatan,
transportasi dan sanitasi agar dapat mengakomodasi kebutuhan masyarakat dengan maksimal.
Dari beberapa
kategori fasilitas publik seperti pendidikan, kesehatan, transportasi dan
sanitasi, yang cukup mendapatkan keluhan dari masyarakat adalah pada sektor sanitasi.
Definisi sanitasi merujuk pada serangkaian upaya untuk menjaga dan meningkatkan
kebersihan serta kesehatan masyarakat. Sanitasi diimplementasikan melalui
penyediaan akses yang memadai terhadap air bersih, fasilitas pembuangan limbah,
serta membudayakan atau membiasakan praktik kebersihan diri. Akan tetapi,
sanitasi umum seringkali dianggap sebelah mata dan kurang mendapat perhatian
yang memadai. Kondisi ini menjadi masalah yang perlu segera diatasi, mengingat
dampak langsungnya terhadap kualitas kesehatan masyarakat.
Tantangan
Membangun Sanitasi
Keberadaan
fasilitas sanitasi di Indonesia memerlukan perhatian khusus, mengingat urgensi
peranannya dalam menjaga kebersihan masyarakat. Kita tahu, dengan populasi
Indonesia yang begitu besar, tantangan penyediaan akses yang memadai terhadap
sanitasi menjadi krusial dalam mencegah penyebaran penyakit dan menjaga
kesehatan masyarakat. Maka dari itu, diperlukan dukungan dari semua pihak agar
mendorong pemerintah dalam menyediakan dan meningkatkan infrastruktur sanitasi.
Selanjutnya adalah agar pemerintah dapat memperluas akses serta mampu meningkatkan
kesadaran masyarakat akan pentingnya praktik kebersihan diri.
Toilet umum
merupakan salah satu fasilitas sanitasi yang sering dijumpai dan memiliki
hubungan erat dengan masyarakat. Keberadaan toilet umum juga lekat dengan
kondisi perilaku personal hygiene atau kebersihan diri. Beberapa riset
menunjukkan bahwa kebersihan toilet umum berpengaruh terhadap tingkat kesadaran
individu akan pentingnya menjaga kebersihan diri. Sebuah toilet umum yang
bersih dan terawatt cenderung akan mendorong penggunanya untuk mempraktikkan
perilaku sanitasi yang baik, seperti mencuci tangan dengan sabun setelah
menggunakan toilet. Namun, toilet umum yang kotor dan tidak terawat dapat
mengurangi motivasi individu untuk melakukan praktik kebersihan, bahkan
berpotensi juga dalam menyebabkan penyebaran penyakit.
Seperti
diketahui, menjaga kebersihan dan kehigienisan di toilet umum merupakan langkah
penting dalam mencegah penyebaran penyakit serta menciptakan lingkungan sehat. Beberapa
langkah atau aktivitas kecil yang dapat dilakukan bagi indidu antara lain
sebagai berikut:
1. Membawa Hand Sanitizer dan Toilet
Seat Sanitizer
Untuk
menjaga kehigienisan di toilet umum, ada beberapa praktik yang bisa dilakukan
mulai dari diri sendiri. Hal pertama yang dapat dilakukan adalah dengan membawa
hand sanitizer dan toilet seat sanitizer. Hand sanitizer
menjadi solusi praktis untuk membersihkan tangan jika sabun di dalam toilet
habis atau tidak tersedia. Selain itu, penggunaan toilet seat sanitizer
sebelum duduk di toilet dapat membantu mengurangi risiko terpapar bakteri dan
kuman yang mungkin ada di permukaan dudukan toilet.
Selain
membawa peralatan personal hygiene, penting juga untuk selalu mencuci
tangan dengan sabun dan air setelah menggunakan toilet, sehingga dapat
mengurangi risiko penyebaran penyakit. Dengan mengikuti langkah-langkah
sederhana ini, kita dapat memastikan bahwa aktivitas menggunakan toilet umum
menjadi lebih higienis dan lebih aman bagi kesehatan.
2. Bawa Tisu Cadangan
Kita lebih
baik membawa tisu sendiri. Hal ini dilakukan agar kita dapat berjaga-jaga jika tisu
di toilet sudah habis atau tidak tersedia. Membawa tisu cadangan menjadi
langkah praktis yang dapat membantu menjaga kebersihan dan kenyamanan saat
menggunakan toilet umum. Dengan memiliki tisu sendiri, kita dapat memastikan
bahwa kita memiliki alat kebersihan diri yang terjamin kebersihannya. Dengan
membawa tisu pribadi, akan membantu kita dalam menjaga kesehatan dan kebersihan
diri. Selain itu juga akan memberikan rasa nyaman saat menggunakan fasilitas
toilet umum.
3. Kontak Sesedikit Mungkin dengan Benda
di Dalam Toilet
Usahakan
untuk tidak terlalu banyak memegang benda-benda di toilet. Hal ini dikarenakan
banyak bakteri yang tidak terlihat yang menempel pada permukaan benda-benda di
toilet tersebut. Berbagai penelitian menyebutkan bahwa toilet umum seringkali
menjadi tempat berkumpulnya berbagai jenis kuman dan bakteri. Maka dari itu,
penting bagi kita untuk tetap berhati-hati dan mengurangi kontak langsung
dengan permukaan toilet.
Dengan
membatasi kontak fisik dengan benda-benda di dalam toilet umum, kita dapat
mengurangi risiko terpapar bakteri dan kuman yang berpotensi menyebabkan
penyakit. Selain itu, penting juga untuk menjaga kebersihan tangan dengan
mencuci tangan secara teratur atau menggunakan hand sanitizer. Hal ini
merupakan langkah yang penting untuk mencegah penyebaran penyakit yang
disebabkan oleh bakteri atau kuman di toilet.
4. Membuang Bekas Tisu atau Sampah ke
Tempat Sampah
Jangan lupa
untuk menjaga kebersihan untuk sesama pengguna dengan selalu membuang sampah di
tempat sampah. Dengan membuang sampah ke tempat sampah akan membantu mencegah
masalah sanitasi seperti toilet yang tersumbat. Seperti diketahui bahwa dengan
membuang sampah, terutama tisu atau sampah lainnya, ke dalam toilet dapat
menyebabkan toilet menjadi mampet, yang dapat mengganggu pengguna lainnya.
Tentu saja kerusakan toilet ini akan memakan waktu dan biaya dalam proses
perbaikannya. Maka dari itu, dengan menjaga kebersihan dan membuang sampah
dengan benar, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih bersih serta nyaman bagi
semua orang yang menggunakan fasilitas toilet umum.
5. Menekan Tombol Flush Sebelum
dan Sesudah Menggunakan Toilet
Untuk
memastikan kebersihan toilet terjaga, disarankan untuk menekan tombol flush
sebelum dan setelah menggunakan toilet. Menekan tombol flush sebelum
digunakan dapat membilas permukaan toilet dan membantu membersihkan area yang
akan digunakan. Selain itu, sangat penting juga untuk menekan tombol flush
setelah menggunakan toilet guna menghilangkan seluruh kotoran dan bakteri yang
ada di dalamnya. Perlu diperhatikan juga agar menutup tutup toilet sebelum
menekan tombol flush dapat membantu mencegah penyebaran kuman ke udara,
sehingga menjaga kebersihan ruangan toilet. Dengan tindakan sederhana ini, kita
dapat memastikan bahwa toilet umum tetap bersih dan higienis untuk digunakan
oleh pengguna selanjutnya.
Selasa, 16 April 2024
UMKM Model Canvas
Dalam membangun sebuah bisnis, penting untuk mengadopsi
metode yang teruji dan terbukti efektif. Metode tersebut bisa berupa model,
kerangka atau teori yang telah teruji dalam praktik bisnis. Contohnya adalah Business
Model Canvas (BMC), sebuah model yang membantu merancang dan mengembangkan
model bisnis yang solid. Dengan menggunakan metode yang teruji, akan membantu
para pengusaha untuk meminimalkan risiko, mengoptimalkan sumber daya dan
meningkatkan peluang keberhasilan. Dengan menerapkan metode yang teruji,
pengusaha dapat memiliki panduan yang jelas dalam mengambil keputusan strategis
dan dapat membangun bisnis yang lebih tangguh.
Selain BMC, ada juga konsep UMKM Model Canvas, sebagai
fondasi utama dalam membangun bisnis, yang merupakan konsep yang telah digagas
sejak tahun 2019 dan terus dikembangkan melalui riset literatur serta
pengalaman praktik di lapangan. Konsep ini merupakan evolusi dari BMC yang
sudah terkenal sebelumnya. Meskipun BMC telah dikenal luas di dunia, namun
pengalaman di lapangan menunjukkan bahwa banyak Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
(UMKM) lokal mengalami kesulitan dalam mengimplementasikan konsep tersebut.
Oleh karena itu, melalui elaborasi dari berbagai literatur dan pengalaman
praktik di lapangan, “UMKM Model Canvas” tercipta untuk memberikan solusi
konkret bagi UMKM dalam mengembangkan bisnis mereka.
UMKM Model Canvas hadir sebagai alat yang relevan dengan
konteks sosial dan ekonomi Indonesia. Konsep ini dirancang untuk menekankan
pentingnya inovasi dalam menghadapi dinamika pasar, serta untuk membantu UMKM
memiliki nilai tambah yang membedakan mereka dengan para pesaing sejenis.
Dengan fokus pada inovasi, UMKM dapat lebih mudah bersaing dan bertahan dalam
pasar yang kompetitif.
Selain itu, UMKM Model Canvas diciptakan dengan tujuan
memberikan panduan yang jelas dan mudah dipahami bagi masyarakat umum dan
pengusaha pemula dalam merancang konsep bisnis yang dapat tercapai dengan lebih
mudah. Dengan menggunakan UMKM Model Canvas, para pengusaha dapat
mengidentifikasi serta mengisi setiap elemen penting yang diperlukan dalam
membangun bisnis, mulai dari sumber daya, peluang, hingga inovasi. Konsep yang
disederhanakan dan struktur yang terorganisir dari UMKM Model Canvas
memungkinkan para pengusaha untuk memahami secara menyeluruh aspek-aspek kunci
dalam bisnis mereka, sehingga mereka dapat mengambil langkah-langkah strategis
yang tepat untuk mencapai keberhasilan dalam pasar yang kompetitif.
Dalam UMKM Model Canvas, terdapat sepuluh elemen penting
yang perlu diisi untuk membangun fondasi bisnis yang kokoh. Pertama adalah
Sumber Daya, yang meliputi Infrastruktur, Modal, Pengetahuan, dan Sumber Daya
Manusia. Infrastruktur yang memadai, modal yang cukup, pengetahuan yang
mendalam tentang pasar dan produk, serta SDM yang kompeten merupakan unsur-unsur
yang sangat penting untuk memastikan kelancaran operasional dan pertumbuhan
bisnis UMKM.
Kedua, elemen Peluang juga sangat krusial dalam UMKM Model
Canvas. Peluang mencakup pemahaman yang mendalam tentang Konsumen, Kompetitor
dan Kolaborator. Memahami kebutuhan dan perilaku konsumen, mengidentifikasi
pesaing dan mengembangkan strategi kolaborasi yang tepat adalah langkah-langkah
penting dalam memastikan kesuksesan bisnis UMKM di pasar yang kompetitif.
Selanjutnya, Sumber Pemasukan menjadi elemen berikutnya
dalam UMKM Model Canvas. Sumber Pemasukan mencakup dua aspek utama, yaitu
Produk dan Strategi Pemasaran. Produk yang berkualitas dan sesuai dengan
kebutuhan pasar, serta strategi pemasaran yang efektif dan inovatif, akan
membantu UMKM menarik pelanggan dan meningkatkan penjualan.
Terakhir, namun tak kalah pentingnya, adalah Inovasi.
Inovasi menjadi elemen kunci dalam UMKM Model Canvas karena dapat menjadi
pembeda utama antara UMKM dengan pesaingnya. UMKM perlu terus-menerus
mengembangkan produk baru, layanan baru, atau cara baru dalam memasarkan produk
mereka untuk tetap relevan dan berdaya saing di pasar yang terus berubah.
Dalam konteks UMKM di Indonesia, UMKM Model Canvas dapat
menjadi panduan yang sangat berharga dalam menghadapi tantangan dan
memanfaatkan peluang dalam bisnis. Melalui pengisian dan pemahaman yang
mendalam terhadap sepuluh elemen dalam UMKM Model Canvas, UMKM dapat membangun
fondasi yang kuat dan berkelanjutan bagi bisnis mereka. Dengan demikian, UMKM
dapat lebih siap menghadapi persaingan pasar dan mengambil langkah-langkah
strategis untuk pertumbuhan dan kesuksesan jangka panjang.