Kamis, 27 September 2012

Perencanaan Wilayah dan Kota


Subsidi yang dianggarkan oleh pemerintah sebagian besar berupa untuk pengembangan jangka pendek dengan mengesampingkan bentuk jangka panjangnya. Berbagai subsidi yang memiliki jangka pendek antara lain, subsidi yang bergerak dalam hal yang dapat dikonsumsi secara langsung. Sedangkan subsidi yang memiliki efek jangka panjang antara lain adalah pembentukan wilayah secara teratur yang dapat menunjang perekonomian rakyat. Maka dari itu, perlu dibentuknya perencanaan wilayah, terutama kota yang baik dengan fasilitas umum dan kondisi tata perkotaan yang memungkinkan untuk bermukim.

Masalah yang semua orang tahu mengenai ibukota jakarta yang menyebabkan terhambatnya perekonomian yang berakibat kejenuhan adalah banjir. Banjir ini diakibatkan oleh saluran dan sistem pengairan yang dibuat menyesuaikan tata kota yang sudah ada. Padahal, sebelum membuat kota, yang perlu dibenahi adalah pembuatan sistem pengairan yang dapat menunjang kelayakan kota.

Perlu adanya perencanaan pembuatan kanal-kanal air yang diterapkan pada kota-kota di daerah luar jakarta, terutama kota yang dalam tahap berkembang. Sebelum kota menjadi pusat industri, alangkah baiknya dibuat terlebih dahulu rancangan daerah hijau dan pengairan yang memadai. Berdaarkan concentric zone theory, disebutkan bahwa pusat kota cenderung berada pada tengah (nuclear) dari permukiman masyarakat. Dalam hal ini, pola permukiman terbentuk karena pembuatan pusat industri dan berakibat pada munculnya slum area dan zona untuk para bos industri.

Keadaan kota yang seperti ini, akan memunculkan kesenjangan sosial dan meningkatkan resiko kejahatan. selain itu, kota seperti ini akan sulit tertata dikarenakan ledakan urbanisasi ke daerah permukiman akan menyulitkan tata kota dengan kondisi yang layak. Untuk menciptakan kelayakan tersebut, dibutuhkan perencanaan kota yang tidak terpaku oleh pusat industri, namun ditata berdasarkan kondisi lingkungan dan meminimalisir resiko bencana.

Perencanaan yang matang akan menciptakan suatu kota sebagai pusat pemerintahan dan pusat industri yang berkesinambungan. Selain itu, kondisi masalah kota dan mengurangi resiko bencana akibat kerusakan lingkungan akan tercapai. Dan perencanaan kota ini akan lebih baik diterapkan kepada kota yang sedang berkembang dan belum dalam posisi kota industri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar