Pada tahun 2023 ini, dunia tengah dilanda ancaman gelombang panas. Ancaman ini begitu mengkhawatirkan karena beberapa negara terdampak akibat fenomena ini. Beberapa negara seperti Afghanistan, Papua Nugini dan Amerika Tengah mengalami dampak panas yang luar biasa. Selain itu, beberapa daerah seperi Beijing dan beberapa bagian Eropa juga mengalami hal serupa. Negara dengan jumlah populasi besar adalah yang paling mengkhawatirkan fenomena ini karena terkait dengan ketersediaan layanan kesehatan dan akses terhadap sumber air.
Hal yang bisa dilakukan untuk menghadapi situasi tersebut
adalah dengan menhimbau kepada masyarakat agar menghindari paparan langsung
matahari saat suhu terasa sangat panas. Selanjutnya memakai pakaian yang
longgar, berwarna terang dan berbahan dingin untuk membantu menyerap keringat.
Minumlah banyak air agar tubuh tetap terhidrasi. Gunakan AC atau kipas angin
untuk mendinginkan ruangan. Kurangi aktivitas fisik di luar ruangan selama
jam-jam siang yang paling panas. Terakhir, segera cari pertolongan medis jika
merasakan gejala panas berlebihan seperti pusing, mual dan kejang.
Ancaman Dehidrasi
Dari ancaman yang ada, yang perlu diwaspadai secara khusus
adalah pada aspek ancaman dehidrasi. Saat terjadi gelombang panas, suhu tubuh
dapat meningkat dan tubuh memerlukan lebih banyak cairan untuk menjaga suhu
tubuh tetap stabil. Jika tubuh tidak mendapatkan cairan yang cukup, maka dapat
terjadi dehidrasi yang merupakan ancaman serius bagi kesehatan. Beberapa gejala
dehidrasi yang perlu diwaspadai saat terjadi gelombang panas antara yaitu mulut
kering dan rasa haus yang berlebihan, kepala terasa pusing dan lemas, kulit
kering, mengelupas, kencing berwarna gelap dan jarang dan kejang dalam kasus
yang parah.
Oleh karena itu, sangat penting untuk minum air secara
teratur selama gelombang panas. Selain itu, hindari aktivitas yang terlalu
berat dan cari tempat yang sejuk untuk menghindari paparan sinar matahari
langsung. Jika merasakan gejala dehidrasi atau tidak dapat minum air, segera
cari bantuan medis untuk mendapatkan perawatan yang tepat.
Apabila kondisi tubuh saat ini telah kehilangan terlalu
banyak cairan, maka perlu segera untuk minum elektrolit dan cairan pengganti,
seperti air kelapa, minuman elektrolit atau air dengan sedikit garam dan gula.
Segera konsumsi makanan yang mengandung banyak air seperti buah-buahan, sup,
atau yogurt dapat membantu menggantikan cairan yang hilang. Hindari minuman
yang dapat menyebabkan dehidrasi seperti alkohol dan minuman berkafein. Jika
kondisi sudah terlalu paraj, segera cari bantuan medis agar mendapatkan
perawatan yang tepat.
Upaya Promosi Kesehatan: Penampungan Sumber Hidrasi
Masyarakat
Upaya promosi kesehatan untuk menanggulangi terjadinya
ancaman gelombang panas dapat dilakukan dengan cara melakukan pemberdayaan
masyarakat. Pemberdayaan masyarakat untuk menampung air sebagai suplai hidrasi
dapat dilakukan melalui beberapa cara. Pertama, masyarakat dapat diberikan
edukasi tentang pentingnya menjaga ketersediaan air dan cara-cara menghemat
penggunaan suplai hidrasi tersebut. Hal ini dapat dilakukan melalui kampanye
atau penyuluhan di lingkungan masyarakat.
Saat musim penghujan, masyarakat dapat diberikan pelatihan
tentang cara membuat sistem pengumpulan dan penyimpanan air hujan, seperti
pembuatan bak penampungan air atau sumur resapan. Dengan demikian, masyarakat
dapat menampung air hujan yang jatuh di lingkungan sekitar mereka dan
menggunakannya saat dibutuhkan. Selanjutnya, pemerintah atau lembaga swadaya
masyarakat dapat memberikan bantuan kepada masyarakat untuk membangun sistem
pengumpulan dan penyimpanan air, seperti pembuatan sumur bor atau pembangunan
sistem irigasi. Langkah ini tentunya akan sangat membantu masyarakat yang
tinggal di daerah yang sulit mendapatkan akses air bersih dan memadai.
Terakhir, masyarakat dapat diminta untuk terlibat aktif
dalam pengelolaan sumber daya air di lingkungan sekitar mereka. Program ini
dilakukan melalui pembentukan kelompok masyarakat yang bertanggung jawab dalam
menjaga dan mengelola sumber daya air di lingkungan mereka. Dengan
memberdayakan masyarakat untuk menampung air, diharapkan ketersediaan air dapat
terjaga dan masyarakat dapat terhindar dari masalah kekurangan air saat terjadi
gelombang panas atau bencana alam.