Selasa, 16 Mei 2023

Pemberdayaan Masyarakat Terhadap Re-emerging Disease

Seperti diketahui, re-emerging disease (penyakit yang muncul kembali) adalah suatu penyakit yang sebelumnya sudah terkendali atau bahkan dianggap telah punah, namun kemudian muncul kembali dan menyebar dengan cepat ke populasi manusia. Re-emerging disease dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti perubahan lingkungan, perubahan iklim, mobilitas manusia dan hewan yang meningkat, serta terjadinya peningkatan resistensi mikroorganisme terhadap obat-obatan.

Contoh penyakit re-emerging disease yang pernah terjadi di dunia adalah Tuberkulosis, Malaria, HIV/AIDS, Ebola, dan sebagainya. Sedangkan di Indonesia akhir-akhir ini adalah re-emerging disease untuk penyakit Flu Burung (H5N1). Kementrian Kesehatan melalui Direktur Jenderal P2P menetapkan Kewapadaan Kejadian Luar Biasa (KLB) Flu Burung (H5N1) Clade Baru 2.3.4.4b pada 24 Februari 2023 dengan Surat Edaran No. PV.03.01/C/824/2023. Melihat kondisi di dunia yang memburuk akibat penyakit ini, membuat pemerintah membuat merancang tindakan pencegahan dan pengendalian yang tepat.

Melihat situasi ini, kita perlu merancang konsep pemberdayaan masyarakat agar selalu senantiasa terhindar dari penyakit flu burung ini. Konsep pemberdayaan yang dimaksud secara konseptual adalah suatu proses di mana kelompok masyarakat diberikan kemampuan dan sumber daya yang dibutuhkan untuk memperbaiki kondisi kehidupannya secara mandiri, baik dari segi ekonomi, mapupun sosial. Tujuan dari pemberdayaan masyarakat adalah untuk meningkatkan kemandirian, kepercayaan diri, partisipasi aktif dan kemampuan untuk mengambil keputusan serta mampu memecahkan masalah yang dihadapi oleh masyarakat itu sendiri.

Secara konseptual, pemberdayaan masyarakat perlu memuat elemen pendidikan, pelatihan dan serta pengembangan kapasitas dan keterampilan dalam bidang pencegahan penyakit. Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai bentuk kegiatan, seperti penyuluhan, pelatihan, bimbingan, pembinaan, dan partisipasi masyarakat dalam berbagai kegiatan pembangunan di lingkungan mereka.

Upaya pemberdayaan masyarakat yang dapat dilakukan terkait dengan pencegahan kejadian re-emerging disease flu burung H5N1 antara lain:

  1. Penyuluhan Kesehatan, yaitu berupa pemberian informasi mengenai faktor risiko terjadinya re-emerging disease H5N1, cara pencegahan dan pengendalian. Serta tindakan yang harus dilakukan ketika terjadi wabah.
  2. Pelatihan Kesehatan, yaitu berupa memberikan pelatihan kepada masyarakat mengenai cara menjaga kebersihan dan sanitasi lingkungan. Selain itu juga melatih bagaimana cara mengenali gejala awal suatu penyakit H5N1, serta cara menghindari penyebaran penyakit.
  3. Partisipasi Masyarakat, yaitu berupa melibatkan masyarakat dalam pengawasan penyakit flu burung H5N1 dan melakukan tindakan pencegahan. Misalnya dengan memperkuat sistem deteksi dini, pelaporan dan tindakan respon cepat.
  4. Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi, yaitu berupa pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi, seperti media sosial, website atau aplikasi kesehatan, untuk memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai re-emerging disease flu burung dan cara pencegahannya.
  5. Penguatan Sistem Kesehatan, yaitu dengan meningkatkan kapasitas dan kualitas sumber daya manusia, infrastruktur dan sistem kesehatan yang dibutuhkan untuk mendeteksi, mencegah, dan mengendalikan re-emerging disease.

Pemberdayaan masyarakat dapat membantu meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat, serta membantu mengatasi berbagai kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat. Selain pemberdayaan, kita juga perlu untuk melakukan pencegahan penyakit agar risiko terjadinya penyakit pada individu, kelompok atau populasi tertentu dapat berkurang. Pencegahan penyakit dilakukan dengan cara menghindari faktor risiko, memperkuat sistem kekebalan tubuh dan mengadopsi perilaku sehat.

Pencegahan penyakit meliputi berbagai tindakan, seperti:

  1. Promosi kesehatan, yaitu memberikan informasi dan edukasi tentang pentingnya menjaga kesehatan.
  2. Imunisasi, yaitu dengan memberikan vaksinasi pada individu atau populasi tertentu untuk meningkatkan kekebalan tubuh.
  3. Pemeriksaan kesehatan, yaitu dengan melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur untuk mendeteksi penyakit secara dini dan mencegah penyakit yang lebih serius.
  4. Pencegahan penularan, yaitu dengan melakukan tindakan untuk menghindari penularan penyakit, seperti mencuci tangan, menghindari kontak dengan orang yang sakit dan menjaga kebersihan lingkungan.

Pencegahan penyakit adalah langkah yang penting untuk mengurangi beban penyakit dan meningkatkan kesehatan masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar