Seperti diketahui, re-emerging disease (penyakit yang muncul kembali) adalah suatu penyakit yang sebelumnya sudah terkendali atau bahkan dianggap telah punah, namun kemudian muncul kembali dan menyebar dengan cepat ke populasi manusia. Re-emerging disease dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti perubahan lingkungan, perubahan iklim, mobilitas manusia dan hewan yang meningkat, serta terjadinya peningkatan resistensi mikroorganisme terhadap obat-obatan.
Contoh
penyakit re-emerging disease yang pernah terjadi di dunia adalah
Tuberkulosis, Malaria, HIV/AIDS, Ebola, dan sebagainya. Sedangkan di Indonesia
akhir-akhir ini adalah re-emerging disease untuk penyakit Flu Burung
(H5N1). Kementrian Kesehatan melalui Direktur Jenderal P2P menetapkan
Kewapadaan Kejadian Luar Biasa (KLB) Flu Burung (H5N1) Clade Baru 2.3.4.4b pada
24 Februari 2023 dengan Surat Edaran No. PV.03.01/C/824/2023. Melihat kondisi
di dunia yang memburuk akibat penyakit ini, membuat pemerintah membuat merancang
tindakan pencegahan dan pengendalian yang tepat.
Melihat
situasi ini, kita perlu merancang konsep pemberdayaan masyarakat agar selalu
senantiasa terhindar dari penyakit flu burung ini. Konsep pemberdayaan yang
dimaksud secara konseptual adalah suatu proses di mana kelompok masyarakat
diberikan kemampuan dan sumber daya yang dibutuhkan untuk memperbaiki kondisi
kehidupannya secara mandiri, baik dari segi ekonomi, mapupun sosial. Tujuan
dari pemberdayaan masyarakat adalah untuk meningkatkan kemandirian, kepercayaan
diri, partisipasi aktif dan kemampuan untuk mengambil keputusan serta mampu
memecahkan masalah yang dihadapi oleh masyarakat itu sendiri.
Secara
konseptual, pemberdayaan masyarakat perlu memuat elemen pendidikan, pelatihan
dan serta pengembangan kapasitas dan keterampilan dalam bidang pencegahan
penyakit. Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai bentuk kegiatan, seperti
penyuluhan, pelatihan, bimbingan, pembinaan, dan partisipasi masyarakat dalam
berbagai kegiatan pembangunan di lingkungan mereka.
Upaya
pemberdayaan masyarakat yang dapat dilakukan terkait dengan pencegahan kejadian
re-emerging disease flu burung H5N1 antara lain:
- Penyuluhan
Kesehatan, yaitu berupa pemberian informasi
mengenai faktor risiko terjadinya re-emerging disease H5N1, cara
pencegahan dan pengendalian. Serta tindakan yang harus dilakukan ketika
terjadi wabah.
- Pelatihan
Kesehatan, yaitu berupa memberikan pelatihan
kepada masyarakat mengenai cara menjaga kebersihan dan sanitasi lingkungan.
Selain itu juga melatih bagaimana cara mengenali gejala awal suatu
penyakit H5N1, serta cara menghindari penyebaran penyakit.
- Partisipasi
Masyarakat, yaitu berupa melibatkan masyarakat
dalam pengawasan penyakit flu burung H5N1 dan melakukan tindakan
pencegahan. Misalnya dengan memperkuat sistem deteksi dini, pelaporan dan
tindakan respon cepat.
- Penggunaan
Teknologi Informasi dan Komunikasi,
yaitu berupa pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi, seperti media
sosial, website atau aplikasi kesehatan, untuk memberikan informasi dan
edukasi kepada masyarakat mengenai re-emerging disease flu burung dan
cara pencegahannya.
- Penguatan
Sistem Kesehatan, yaitu dengan meningkatkan
kapasitas dan kualitas sumber daya manusia, infrastruktur dan sistem
kesehatan yang dibutuhkan untuk mendeteksi, mencegah, dan mengendalikan re-emerging
disease.
Pemberdayaan
masyarakat dapat membantu meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan
masyarakat, serta membantu mengatasi berbagai kesehatan yang dihadapi oleh
masyarakat. Selain pemberdayaan, kita juga perlu untuk melakukan pencegahan
penyakit agar risiko terjadinya penyakit pada individu, kelompok
atau populasi tertentu dapat berkurang. Pencegahan penyakit dilakukan dengan
cara menghindari faktor risiko, memperkuat sistem kekebalan tubuh dan
mengadopsi perilaku sehat.
Pencegahan
penyakit meliputi berbagai tindakan, seperti:
- Promosi
kesehatan, yaitu memberikan informasi dan edukasi tentang pentingnya
menjaga kesehatan.
- Imunisasi,
yaitu dengan memberikan vaksinasi pada individu atau populasi tertentu
untuk meningkatkan kekebalan tubuh.
- Pemeriksaan
kesehatan, yaitu dengan melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur
untuk mendeteksi penyakit secara dini dan mencegah penyakit yang lebih
serius.
- Pencegahan
penularan, yaitu dengan melakukan tindakan untuk menghindari penularan
penyakit, seperti mencuci tangan, menghindari kontak dengan orang yang
sakit dan menjaga kebersihan lingkungan.
Pencegahan
penyakit adalah langkah yang penting untuk mengurangi beban penyakit dan
meningkatkan kesehatan masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar