Kamis, 07 November 2024

Mengapa Lautan Kaya, Nelayan Miskin?

 


Judul Buku    : Solusi Nelayan: Mengurai Paradoks Si Miskin di Negara Maritim

Pengarang      : Tim Penulis Buku Kompas

1.      Musa Sanjaya

2.      Arieful Hakim

3.      Syamsudin Walad

Penerbit          : Kementerian Koperasi dan UKM RI

                        Jl. H. R. Rasuna Said No. 3-4 6,

                        Kota Jakarta Selatan 12940

Tahun Terbit : 2024

Cetakan          : 1

ISBN               : 978-623-89357-9-6

Sebagian besar nelayan berada dalam ambang batas kemiskinan dan menyumbang sekitar 25% angka kemiskinan di Indonesia.

Indonesia dikenal sebagai negara maritim terbesar di dunia dengan garis pantai terpanjang dan wilayah laut yang sangat luas. Namun, permasalahan kelautan seringkali tidak menjadi topik utama dalam diskusi sehari-hari, baik dalam media maupun di ruang publik. Banyak perhatian lebih difokuskan pada sektor ekonomi masyarakat urban, seperti industri dan jasa, sementara sektor maritim yang sangat vital bagi kehidupan jutaan orang, terutama nelayan, sering kali terabaikan.

Di sektor kelautan, nasib para nelayan patut mendapatkan perhatian serius. Nelayan di Indonesia bisa dibagi menjadi tiga kelompok utama berdasarkan kepemilikan alat tangkap, yaitu nelayan buruh, nelayan juragan, dan nelayan perorangan. Kelompok yang paling rentan secara ekonomi adalah nelayan buruh dan nelayan perorangan, yang sering kali bekerja dengan alat tangkap tradisional atau sederhana. Mereka bergantung pada hasil tangkapan harian dan tidak memiliki akses yang cukup terhadap modal atau teknologi modern.

Kondisi ini menyebabkan kemiskinan yang cukup parah di kalangan nelayan tradisional, bahkan lebih buruk jika dibandingkan dengan masyarakat lain di sektor pertanian. Nelayan buruh dan perorangan sering berada di lapisan sosial paling bawah. Mereka tidak hanya menghadapi tantangan dari segi ekonomi, tetapi juga ketidakpastian cuaca, perubahan iklim, dan kebijakan pemerintah yang terkadang tidak berpihak pada mereka. Karena itu, penting bagi kita untuk lebih sering membicarakan dan memperjuangkan kesejahteraan nelayan sebagai bagian dari permasalahan maritim yang mendesak.

Refleksi Buku

Buku ini mengulas tentang berbagai masalah yang dihadapi oleh para nelayan di Indonesia, walaupun negara ini memiliki banyak sumber daya laut. Indonesia terkenal sebagai negara maritim yang memiliki 70% wilayahnya terdiri dari laut. Indonesia harus dapat memanfaatkan sumber daya lautnya yang kaya untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan. Meskipun begitu, sampai sekarang, sumber daya tersebut belum dioptimalkan, dan nelayan Indonesia masih tetap termasuk kelompok masyarakat yang paling miskin.

Salah satu permasalahan utama yang dihadapi oleh nelayan adalah meningkatnya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan keterbatasan dalam mengakses BBM subsidi. BBM adalah bagian terbesar dari pengeluaran saat berlayar, menjangkau 70% dari total pengeluaran. Tiap kenaikan harga bahan bakar minyak berdampak besar terhadap penghasilan nelayan.

Dalam upaya mengatasi permasalahan itu, program Solusi Nelayan diluncurkan oleh pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM. Tujuan program ini adalah untuk mempermudah nelayan dalam mendapatkan akses BBM bersubsidi melalui pembangunan SPBUN yang dikelola oleh koperasi. Salah satu contoh keberhasilan dari program ini adalah KUD Mino Saroyo di Cilacap, yang sukses menjamin pasokan BBM bersubsidi bagi anggotanya, sehingga kegiatan melaut dapat terus berjalan.

Program ini juga bertujuan untuk meningkatkan peran koperasi nelayan dalam mengatur distribusi BBM dan meningkatkan nilai produk perikanan sebelum dijual ke pasar. Koperasi juga memberikan bantuan dalam menghadapi masalah lain yang dihadapi nelayan, seperti akses keuangan, teknologi penangkapan ikan, dan informasi cuaca.

Koperasi nelayan dianggap sebagai penyelesaian yang efektif karena dapat mengatur distribusi BBM dengan lebih teratur dan tepat. Dengan melibatkan koperasi, distribusi BBM dapat dikontrol agar hanya diperoleh oleh anggota koperasi yang memenuhi syarat, sehingga mengurangi kemungkinan penyalahgunaan subsidi. Secara garis besar, buku ini menjelaskan berbagai masalah yang dihadapi oleh nelayan di Indonesia dan menawarkan solusi kerjasama melalui peningkatan peran koperasi.

Keunggulan dan Kelemahan Buku

Buku "Solusi Nelayan: Mengurai Paradoks Si Miskin di Negara Maritim" berhasil membawa diskusi tentang kemaritiman ke ranah yang lebih menyentuh kehidupan masyarakat pesisir, terutama nelayan yang seringkali terpinggirkan. Kajian ini menyoroti masalah-masalah sosio-ekonomi yang jarang dibahas dalam diskursus kemaritiman yang umumnya hanya fokus pada sektor pariwisata dan kekayaan sumber daya laut. Buku ini berhasil mengurai berbagai persoalan yang dihadapi oleh nelayan tradisional yang hidup dalam kondisi kemiskinan ekstrem, memberikan wawasan yang mendalam tentang bagaimana kelompok-kelompok rentan ini sering diabaikan dalam kebijakan nasional.

Melalui data dan analisis yang jelas, buku ini menyoroti fakta bahwa tingkat kemiskinan ekstrem di wilayah pesisir mencapai 4,19%. Dari total 10,86 juta jiwa yang hidup dalam kemiskinan di Indonesia, 12,5% atau sekitar 1,3 juta orang tinggal di wilayah pesisir. Angka ini menggarisbawahi perlunya perhatian lebih terhadap kesejahteraan nelayan dan masyarakat pesisir dalam agenda pembangunan nasional. Buku ini memberikan perspektif baru yang sangat penting untuk memahami kompleksitas kehidupan nelayan dan tantangan struktural yang dihadapi sektor maritim dalam konteks kemiskinan dan ketimpangan ekonomi.

Buku "Solusi Nelayan: Mengurai Paradoks Si Miskin di Negara Maritim" akan lebih kaya jika dilengkapi dengan eksplorasi potret kesuksesan nelayan di Indonesia. Saat ini, buku ini lebih banyak mengangkat isu kemiskinan dan tantangan yang dihadapi oleh nelayan, namun dengan menambahkan kisah-kisah inspiratif tentang keberhasilan nelayan yang mampu mengatasi tantangan tersebut, buku ini akan memberikan perspektif yang lebih seimbang. Kisah sukses ini dapat menjadi panduan praktis bagi nelayan lain atau pemangku kebijakan tentang cara-cara mewujudkan kesejahteraan di sektor maritim. Dengan adanya sudut pandang ini, buku tersebut tidak hanya menjadi kritik terhadap kondisi saat ini tetapi juga sumber inspirasi untuk masa depan.

Dari sisi visual, desain sampul buku ini tampak terlalu kaku dan formal untuk sebuah buku yang memiliki potensi luas pembaca. Mengadopsi desain yang lebih "komersial" seperti yang sering digunakan oleh penerbit Palgrave Macmillan dapat memberikan kesan lebih menarik dan mewah. Pendekatan desain yang lebih dinamis dan modern dapat meningkatkan daya tarik visual buku ini, sehingga lebih mampu menarik perhatian pembaca dari berbagai kalangan, termasuk mereka yang tidak memiliki latar belakang akademis namun tertarik pada isu-isu maritim dan kesejahteraan nelayan. 

“Di negeri ini, nelayan menjadi salah satu profesi paling miskin. Ini didasarkan atas analisis data Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) tahun 2017, sebanyak 11,34% orang di sektor perikanan tergolong miskin, lebih tinggi dibandingkan sektor pelayanan restoran (5,56%), konstruksi bangunan (9,86%), serta pengelolaan sampah (9,62%).”


Kamis, 24 Oktober 2024

Selasa, 22 Oktober 2024

Senin, 21 Oktober 2024

Temu Kontributor Buku DDTC: Gagasan Perpajakan untuk Prabowo-Gibran

 




Acara akan diselenggarakan pada: 

•Hari, tanggal : Jumat, 25 Oktober 2024 

•Waktu : Pukul 19.00 WIB – selesai 

•Tempat: Menara DDTC, Kelapa Gading, Jakarta Utara 

•Agenda: penyerahan hadiah kepada 17 pemenang lomba menulis, pembagian buku, dan penyerahan sertifikat apresiasi. Acara akan didahului dengan makan malam bersama dan ramah tamah. 

Kamis, 03 Oktober 2024

Pemerhati Ketenagakerjaan Berharap Menaker Kabinet Prabowo Nanti Berasal Kalangan Profesional

 


Sumber: https://www.otonominews.id/2024/10/03/pemerhati-ketenagakerjaan-berharap-menaker-kabinet-prabowo-nanti-berasal-kalangan-profesional/


Sabtu, 28 September 2024

Prabowo Subianto Gagas Zaken Kabinet, Pemerhati Beri Apresiasi, Sebut Koalisi Gemuk Jadi Tantangan


 

Sumber: https://www.suaramerdeka.com/nasional/0413624347/prabowo-subianto-gagas-zaken-kabinet-pemerhati-beri-apresiasi-sebut-koalisi-gemuk-jadi-tantangan


Kamis, 26 September 2024

Senin, 09 September 2024

Membangun Ekosistem Kendaraan Listrik

 


Sumber: https://www.bengkuluinteraktif.com/index.php/membangun-ekosistem-kendaraan-listrik


Jumat, 06 September 2024

Entredev dan Peningkatan Rasio Kewirausahaan

Untuk menjadi negara maju, Indonesia memerlukan banyak wirausaha yang tumbuh. Wirausaha memiliki peran penting dalam menciptakan lapangan pekerjaan, meningkatkan inovasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Data menunjukkan bahwa negara-negara maju umumnya memiliki rasio kewirausahaan yang tinggi. Berdasarkan laporan Global Entrepreneurship Monitor (GEM) 2020/2021, rasio kewirausahaan di Indonesia mencapai 3,47%, namun angka ini masih tergolong rendah dibandingkan dengan negara maju yang rata-rata memiliki rasio di atas 10%. Maka dari itu, peningkatan rasio kewirausahaan di Indonesia sangat penting untuk mencapai status negara maju.

Peningkatan rasio kewirausahaan tidak hanya bermanfaat bagi ekonomi makro, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat luas. Selama periode 2016 hingga 2020, Indonesia menyaksikan tren pertumbuhan entrepreneur muda yang signifikan. Fenomena ini ditandai dengan meningkatnya jumlah startup, terutama di sektor teknologi dan digital. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pengusaha muda di Indonesia meningkat sebesar 13% pada periode tersebut. Tren ini menunjukkan adanya semangat dan potensi besar di kalangan generasi muda untuk terlibat dalam kegiatan kewirausahaan, yang pada akhirnya dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional.

Saya merupakan salah satu yang terinspirasi oleh tren ini untuk menjadi wirausaha. Melihat banyaknya anak muda yang sukses mendirikan usaha sendiri, saya terdorong untuk memulai bisnis di bidang herbal dan alat kesehatan. Usaha ini tidak hanya bertujuan untuk meraih keuntungan, tetapi juga untuk memberikan dampak positif bagi kesehatan masyarakat. Inspirasi dari para entrepreneur muda yang sukses, ditambah dengan dukungan dan peluang yang ada, mendorong saya untuk terus berkembang dan berkontribusi dalam meningkatkan rasio kewirausahaan di Indonesia.

Perjalanan Membangun Bisnis

Saya memutuskan untuk menjadi entrepreneur sejak tahun 2019. Pada tahun tersebut, saya membangun usaha sendiri tanpa bantuan modal atau pengetahuan dari siapapun. Bermodalkan tekad dan semangat, saya mencoba bisnis dengan prinsip trial and error. Proses belajar saya sangat intensif, memanfaatkan berbagai platform online untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan yang diperlukan. Meskipun omset pada tahun pertama hanya cukup untuk mencapai break-even point (BEP), pengalaman berharga telah saya dapatkan. Kesalahan terbesar yang saya sadari kemudian adalah tidak memiliki mentor dalam menjalankan bisnis. Padahal, adanya seorang mentor bisa sangat membantu dalam mengurangi kesalahan-kesalahan yang terjadi di awal perjalanan usaha.

Namun, saat pandemi COVID-19 melanda, ketika banyak bisnis besar di dunia mengalami kemerosotan, justru usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) lah yang menjadi ujung tombak perekonomian bangsa. UMKM yang adaptif dan inovatif saat pandemi telah menyelamatkan negara dari krisis ekonomi yang lebih dalam. Termasuk usaha yang saya jalankan, Herbalav, yang berhasil bertahan dan bahkan berkembang di masa sulit tersebut. Pemerintah mulai memberikan perhatian lebih kepada UMKM dengan berbagai program pelatihan melalui inisiatif seperti kartu prakerja, yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan para pelaku usaha kecil.

Usaha saya, Herbalav, termasuk dalam kelompok UMKM yang aktif mengikuti berbagai pelatihan dari pemerintah daerah. Pelatihan-pelatihan tersebut memberikan banyak manfaat, seperti pengetahuan tentang cara memaksimalkan omset dan strategi pemasaran digital yang efektif. Berkat pelatihan ini, Herbalav mulai mengalami perkembangan yang signifikan. Terlebih lagi, saat pandemi COVID-19, permintaan terhadap produk herbal dan alat kesehatan meningkat tajam, sehingga usaha saya mendapatkan keuntungan dari tren pasar yang sedang berkembang.

Pada tahun 2022, di semester awal, omset Herbalav tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. Setelah melakukan evaluasi, saya menyadari bahwa Herbalav memerlukan saran dari para pakar dan praktisi untuk mengatasi masalah yang dihadapi. Konsultasi bisnis yang mendalam diperlukan untuk memecahkan permasalahan secara nyata dan strategis dalam bisnis. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya memiliki panduan dan dukungan dari orang-orang yang berpengalaman dalam bidang usaha.

Sejak itu, saya mulai mencari konsultasi bisnis yang tepat untuk Herbalav. Saya menemukan bahwa banyak permasalahan yang dihadapi oleh usaha kecil seperti Herbalav dapat diselesaikan dengan bimbingan yang tepat. Para pakar dan praktisi memberikan perspektif baru dan solusi inovatif yang sebelumnya tidak terpikirkan. Dengan bantuan mereka, saya dapat mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki dan mengimplementasikan strategi yang lebih efektif dalam menjalankan usaha.

Dampak Entredev

Pada tahun 2024, saya menemukan konsultasi bisnis bernama Entredev yang digagas oleh KemenkopUKM. Herbalav merupakan salah satu UMKM yang terpilih untuk mengikuti tahapan Growth Sprint di Entredev 2024. Program Entrepreneur Development (Entredev) 2024 "Dare To Grow" ini menargetkan 2.300 wirausaha untuk bergabung, dengan tujuan membantu para entrepreneur mengembangkan bisnisnya agar lebih mapan. Deputi Bidang Kewirausahaan KemenkopUKM, Siti Azizah, menjelaskan bahwa program ini merupakan implementasi dari Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2022 tentang Pengembangan Kewirausahaan Nasional, untuk mencapai target rasio kewirausahaan sebesar 3,95 persen pada tahun 2024.

Program Entredev yang telah berjalan sejak 2021 terbukti mampu membantu wirausaha meningkatkan omzet hingga 30-40 persen, dengan 97 persen peserta menemukan solusi atas permasalahan bisnis mereka. Entredev periode 2023 berhasil menciptakan program berkelanjutan melalui sesi Networking Day dan Business Matching, yang menghasilkan kolaborasi dengan mitra stakeholder dan kolaborasi antar peserta. Beberapa peserta unggulan bahkan berhasil masuk ke supermarket premium dan mendapatkan pendanaan pre-Series A, menunjukkan efektivitas program ini dalam mendukung wirausaha.

Entredev 2024 berfokus pada sektor-sektor unggulan seperti agrikultur, kesehatan, kecantikan, kebugaran dan teknologi yang berkelanjutan. Siti Azizah berharap program ini dapat menciptakan wirausahawan yang inovatif dan berdampak bagi perekonomian Indonesia. Siti Azizah optimistis target rasio kewirausahaan dapat tercapai melalui sinergi dengan berbagai stakeholder, termasuk pemerintah daerah.

KemenkopUKM terus berupaya memperkuat ekosistem kewirausahaan nasional dengan berbagai program seperti lembaga inkubator dan inkubasi usaha, konsultasi bisnis dan pendampingan usaha (Entredev), pengembangan ekosistem bisnis (eHub), serta program pembiayaan wirausaha (Entrepreneur Financial Fiesta). Pada acara Offline Consultation Program Entredev 2024 di Surabaya, Siti Azizah menekankan pentingnya program ini untuk meningkatkan kapasitas usaha dan kontribusi terhadap perekonomian nasional.

Pada tahap Growth Sprint, pelaku usaha diberikan kesempatan untuk berkonsultasi langsung dengan para pendamping dan merealisasikan target jangka pendek. Offline Consultation dilaksanakan di tiga kota: Surabaya, Yogyakarta, dan Bandung, untuk mendorong optimalisasi teknologi digital dalam pemasaran. Hingga Desember 2023, sebanyak 25.292.701 pelaku UMKM telah hadir di platform e-commerce, mencapai 39,52 persen dari total UMKM. Siti Azizah mengajak peserta program Entredev 2024 untuk memanfaatkan kesempatan ini, dengan 30 peserta terpilih yang akan mengikuti Collaborative Engagement dan Awarding di Jakarta. Program Entredev diperlukan oleh UMKM yang sudah bertahan lebih dari lima tahun agar dapat scale up, membuat mereka lebih tahan banting dan berpotensi naik kelas.

Minggu, 01 September 2024

Minggu, 25 Agustus 2024

Kontes Kalkun Kendal: Langkah Menuju Sentra Produksi Nasional

Sumber: https://www.ibenews.id/ekonomi/2055016644/kontes-kalkun-kendal-langkah-menuju-sentra-produksi-nasional


Jumat, 23 Agustus 2024

Variegrow Apresiasi Pelaksanaan Kontes Kalkun Kendal


Sumber: https://www.hetanews.com/article/289670/variegrow-apresiasi-pelaksanaan-kontes-kalkun-kendal


Kamis, 08 Agustus 2024

Selasa, 06 Agustus 2024

Entok: Ternak Beragam Manfaat

 

Entok atau mentok (Cairina moschata) adalah sejenis burung atau unggas yang termasuk keluarga bebek, yang dipelihara untuk diambil daging dan telurnya. Sejak tahun 2020, saya telah memelihara entok di belakang rumah. Berdasarkan pengalaman, entok adalah hewan peliharaan yang mudah untuk dirawat. Mereka memiliki sifat yang jinak dan tidak merusak, sehingga tidak memerlukan perlakuan khusus. Selain itu, entok juga memiliki nilai ekonomis yang tinggi, membuat mereka menjadi pilihan yang menarik untuk dipelihara.

Hingga saat ini, entok yang saya pelihara telah berkembang biak dengan baik. Sebagian besar dari hasil ternak tersebut dijual ke pasar, konsumen, pengepul, sementara sebagian lainnya digunakan untuk keperluan konsumsi pribadi. Dengan begitu, entok tidak hanya memberikan manfaat ekonomi tetapi juga memenuhi kebutuhan pangan keluarga. Pemeliharaan entok menjadi kegiatan yang tidak hanya menyenangkan tetapi juga menguntungkan, menunjukkan bahwa ungags jenis ini adalah aset berharga dalam kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan pengalaman, entok adalah peliharaan yang mudah dirawat. Hewan ini memiliki sifat yang jinak dan tidak memerlukan perlakuan khusus, sehingga sangat cocok untuk dipelihara di rumah. Memelihara entok juga tidak harus selalu bertujuan untuk membuat peternakan besar. Banyak orang yang memelihara entok di rumah hanya untuk kepuasan pribadi atau sebagai hobi. Selain itu, entok juga bisa menjadi solusi untuk mengurangi sampah organik di rumah.

Memelihara entok di rumah dapat membantu menghabiskan sampah organik dapur dan rumah tangga. Sisa-sisa makanan yang biasanya dibuang begitu saja dapat diberikan kepada entok sebagai pakan. Dengan demikian, sampah di rumah tidak menjadi mubazir dan malah bisa dimanfaatkan dengan baik. Proses ini tidak hanya membantu mengurangi limbah organik, tetapi juga mendukung pemeliharaan hewan secara lebih ekonomis dan ramah lingkungan. Entok menjadi bagian dari solusi pengelolaan sampah yang efektif dan berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan.

Selain itu, entok juga bukan hewan yang agresif. Dibandingkan dengan ayam, entok tergolong lebih kalem dan santai, sehingga lebih mudah diatur dan dipelihara oleh para penghobi. Sifatnya yang tenang memberikan rasa damai dan kepuasan tersendiri bagi pemiliknya saat melihat perilaku mereka sehari-hari. Kehadiran entok di rumah dapat memberikan suasana yang lebih rileks dan menyenangkan, serta menjadi hiburan tersendiri bagi yang memeliharanya.

Memelihara entok di halaman rumah sangat direkomendasikan, terutama jika dilakukan dengan kuantitas yang tidak mengganggu lingkungan sekitar. Entok merupakan peliharaan yang mudah dirawat, tidak agresif dan mampu membantu mengelola sampah organik dapur dengan mengonsumsi sisa-sisa makanan yang ada. Selain itu, entok dapat memenuhi kebutuhan gizi rumah tangga melalui daging dan telurnya yang kaya akan nutrisi. Dengan demikian, entok tidak hanya menjadi peliharaan yang bermanfaat secara ekonomi dan ekologis, tetapi juga berkontribusi pada kebutuhan keluarga.

Rabu, 31 Juli 2024

Angka Pengangguran Indonesia Tertinggi di ASEAN, Layanan Career Coaching Perlu Dimaksimalkan Pemerintah


Sumber: https://www.suaramerdeka.com/nasional/0413244893/angka-pengangguran-indonesia-tertinggi-di-asean-layanan-career-coaching-perlu-dimaksimalkan-pemerintah


Selasa, 30 Juli 2024

Pemerhati Ketenagakerjaan Dani Satria Sebut Pemerintah Perlu Memaksimalkan Strategi dan Inovasi Guna Selesaikan Masalah Pengangguran


 

Sumber: https://www.rubicnews.com/berita/45313239531/pemerhati-ketenagakerjaan-dani-satria-sebut-pemerintah-perlu-memaksimalkan-strategi-dan-inovasi-guna-selesaikan-masalah-pengangguran


Senin, 22 Juli 2024

Jumat, 19 Juli 2024

Kamis, 18 Juli 2024

Minggu, 07 Juli 2024

Kamis, 27 Juni 2024

Belajar Dari Thai Health Promotion Foundation

 

Pada Oktober 2023, saya berkesempatan mengunjungi Thai Health Promotion Foundation (ThaiHealth) di Bangkok, Thailand. Pengalaman ini memberikan wawasan mendalam mengenai upaya promosi kesehatan yang dilakukan oleh organisasi ini. Selama kunjungan, saya dapat melihat berbagai program dan inisiatif yang dijalankan oleh ThaiHealth untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Thailand. Saya terkesan dengan pendekatan holistik mereka yang mencakup pendidikan kesehatan, kampanye anti-rokok, promosi aktivitas fisik dan inisiatif untuk mengurangi konsumsi alkohol. Interaksi dengan para staf yang berdedikasi serta melihat langsung dampak dari program-program ini sangat menginspirasi dan memberikan banyak pelajaran yang dapat diterapkan di Indonesia.

Seperti diketahui, ThaiHealth merupakan organisasi yang didirikan oleh pemerintah Thailand pada tahun 2001 dengan tujuan utama yaitu untuk mempromosikan kesehatan masyarakat secara luas. ThaiHealth didanai melalui pungutan pajak rokok dan alkohol, yang kemudian digunakan untuk mendukung berbagai proyek dan kampanye kesehatan di seluruh negeri. Organisasi ini berfokus pada pencegahan penyakit, promosi gaya hidup sehat serta pengembangan kebijakan kesehatan yang berkelanjutan. ThaiHealth juga bekerja sama dengan berbagai lembaga pemerintah, non-pemerintah dan komunitas lokal untuk mencapai tujuan-tujuan kesehatannya. Melalui pendekatan yang inovatif dan kolaboratif, ThaiHealth telah menjadi model dalam promosi kesehatan di Asia, bahkan di dunia.

ThaiHealth memiliki kaitan erat dengan konsep sin tax dalam ranah kesehatan. Sin tax adalah pajak yang dikenakan pada produk-produk yang dianggap merugikan kesehatan masyarakat, seperti rokok dan alkohol. Dana yang diperoleh dari sin tax inilah yang menjadi sumber pendanaan utama bagi ThaiHealth. Dengan menggunakan pendapatan dari sin tax, ThaiHealth dapat mendanai berbagai program dan kampanye yang bertujuan untuk mengurangi konsumsi produk-produk berbahaya ini serta mempromosikan gaya hidup sehat. Strategi ini tidak hanya membantu mengurangi prevalensi penyakit terkait konsumsi rokok dan alkohol tetapi juga memperkuat kapasitas ThaiHealth dalam mengimplementasikan inisiatif-inisiatif kesehatan yang berdampak positif bagi masyarakat Thailand.

Keberhasilan ThaiHealth

ThaiHealth telah mencapai berbagai keberhasilan signifikan, terutama dalam pengendalian tembakau dan alkohol. Dalam upaya pengendalian tembakau, ThaiHealth telah memimpin kampanye anti-rokok yang agresif dan komprehensif, termasuk pelarangan iklan rokok, peningkatan pajak rokok, serta edukasi masyarakat tentang bahaya merokok. Akibatnya, prevalensi perokok di Thailand telah menurun secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Di bidang pengendalian alkohol, ThaiHealth juga sukses mengurangi konsumsi alkohol melalui peningkatan sin tax, pelarangan iklan alkohol dan kampanye kesadaran akan dampak buruk konsumsi alkohol. Berkat upaya-upaya ini, terjadi penurunan konsumsi alkohol dan peningkatan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya gaya hidup sehat. Keberhasilan ThaiHealth dalam kedua area ini telah diakui secara internasional dan menjadikan Thailand sebagai model dalam promosi kesehatan dan pengendalian penyakit terkait gaya hidup.

Tentunya, Indonesia perlu mengadopsi konsep yang dicanangkan oleh ThaiHealth ini untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan mengurangi beban penyakit yang terkait dengan gaya hidup tidak sehat. Mengadopsi model ThaiHealth berarti memperkenalkan sin tax yang lebih tinggi pada produk-produk seperti rokok dan alkohol, serta menggunakan pendapatan tersebut untuk mendanai program-program promosi kesehatan. Dengan pendanaan yang stabil dan berkelanjutan dari sin tax, Indonesia dapat meluncurkan kampanye edukasi kesehatan yang lebih kuat, memperkuat regulasi terkait iklan dan penjualan produk berbahaya, serta mendukung penelitian dan pengembangan kebijakan kesehatan yang lebih efektif.

Untuk mengimplementasikan konsep ini, Indonesia dapat memulai dengan membentuk badan khusus seperti ThaiHealth yang fokus pada promosi kesehatan dan pengendalian penyakit. Langkah pertama adalah meningkatkan pajak pada rokok dan alkohol serta memastikan dana yang terkumpul dialokasikan secara transparan untuk program kesehatan. Selanjutnya, Indonesia perlu menjalankan kampanye kesadaran publik yang masif tentang bahaya merokok dan konsumsi alkohol, serta memberikan dukungan kepada individu yang ingin berhenti dari kebiasaan ini. Kolaborasi antara pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan komunitas lokal sangat penting untuk memastikan keberhasilan program-program ini. Selain itu, evaluasi dan pemantauan terus-menerus terhadap efektivitas inisiatif yang diadopsi akan membantu menyesuaikan strategi dan memastikan hasil yang optimal. 

Dukungan Terhadap Cukai Minuman Manis

Selain itu, diketahui bahwa prevalensi penyakit diabetes di Indonesia terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir, menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat yang mendesak. Data dari International Diabetes Federation menunjukkan bahwa jumlah penderita diabetes di Indonesia mencapai angka yang mengkhawatirkan, dengan jutaan orang yang belum terdiagnosis dan berisiko tinggi mengembangkan komplikasi serius. Salah satu faktor utama yang berkontribusi terhadap meningkatnya prevalensi diabetes adalah kebiasaan mengonsumsi minuman manis. Minuman berpemanis, seperti soda, teh manis dan minuman energi, mengandung kadar gula yang sangat tinggi, yang dapat meningkatkan risiko obesitas dan diabetes tipe 2. Konsumsi rutin minuman manis ini telah menjadi bagian dari pola makan banyak orang Indonesia, terutama di kalangan anak muda dan remaja.

Maka dari itu, sangat penting untuk mendukung adanya kebijakan Cukai Minuman Berpemanis dalam Kemasan (MBDK). Pengenaan cukai pada minuman berpemanis dapat berfungsi sebagai alat pengendalian yang efektif untuk mengurangi konsumsi gula berlebih di masyarakat. Kebijakan ini tidak hanya akan membantu menurunkan angka kejadian diabetes dan penyakit terkait lainnya, tetapi juga akan memberikan pendapatan tambahan yang dapat digunakan untuk program promosi kesehatan dan pencegahan penyakit. Dengan membatasi akses dan mengurangi konsumsi minuman berpemanis melalui cukai, diharapkan masyarakat akan lebih beralih ke pilihan yang lebih sehat. Selain itu, kampanye edukasi yang menyertai kebijakan ini akan meningkatkan kesadaran tentang bahaya konsumsi gula berlebih, membantu membentuk kebiasaan makan yang lebih sehat, dan pada akhirnya mengurangi beban penyakit diabetes di Indonesia.

Dani Satria
Mahasiswa Magister Promosi Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro
Instagram: @danipromkes

Sabtu, 22 Juni 2024

Kamis, 20 Juni 2024

Belantara22 Records Serius Lindungi Merek Usaha, Ikuti Sosialisasi Kekayaan Intelektual


 

Sumber: https://www.ibenews.id/ekonomi/2054775307/belantara22-records-serius-lindungi-merek-usaha-ikuti-sosialisasi-kekayaan-intelektual


Fenomena Tech Winter Masih Melanda Indonesia, Pemerintah Diminta Cari Jalan Keluar


 

Sumber: https://www.urbannews.id/2024/06/19/fenomena-tech-winter-masih-melanda-indonesia-pemerintah-diminta-cari-jalan-keluar/


Senin, 17 Juni 2024

Semangat Inovatif Tanpa Batas JNE

Saat ini, JNE menginjak usia yang ke-33 tahun, sebuah pencapaian yang luar biasa bagi perusahaan yang telah menjadi bagian integral dari kehidupan banyak orang, termasuk saya. Yang unik adalah, saya lahir pada tahun yang sama ketika JNE berdiri, membuat perjalanan hidup saya seolah-olah berjalan seiring dengan pertumbuhan perusahaan ini.

Saya pertama kali mengenal dan memakai JNE pada tahun 2009 saat aktif di forum jual beli (FJB) Kaskus. Di masa itu, JNE menjadi andalan saya dalam mengirimkan berbagai barang yang saya jual. Pelayanan yang andal dan jaringan yang luas membuat saya selalu merasa aman mempercayakan pengiriman barang-barang saya kepada mereka. Kenangan ini begitu berkesan dan menjadi awal mula kesetiaan saya terhadap JNE.

Waktu terus berlalu, dan saat ini saya menjalankan toko herbal online bernama Herbalav. Kesetiaan saya kepada JNE tidak pernah pudar, bahkan semakin kuat. JNE telah menjadi mitra yang andal dalam setiap langkah bisnis saya, memastikan produk herbal yang saya jual tiba dengan selamat di tangan pelanggan.

Memasuki usia 33 tahun, JNE menunjukkan bahwa mereka bukan sekadar bertahan, tetapi juga berkembang dengan semangat yang terus membara. Kreativitas dan inovasi yang mereka hadirkan semakin memperkuat posisi mereka sebagai pemimpin di industri logistik. Berbagai layanan baru yang mereka tawarkan, mulai dari pengiriman cepat hingga solusi digital, menunjukkan komitmen JNE untuk selalu beradaptasi dengan perkembangan zaman dan kebutuhan pelanggan.

JNE, di usianya yang matang ini, tetap menjadi pilihan utama saya dan banyak orang lainnya. Semoga JNE terus berjaya, membawa manfaat dan kebahagiaan bagi kita semua. Selamat ulang tahun yang ke-33, JNE!

PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir, atau yang lebih dikenal sebagai JNE, telah menjadi salah satu perusahaan ekspedisi barang terbesar di Indonesia. Di usianya yang ke-33 tahun, JNE tidak hanya menunjukkan kemampuan bertahan, tetapi juga berinovasi dan berkembang dengan semangat yang tinggi. JNE memiliki jaringan dan jangkauan distribusi yang luas, mencakup lebih dari 83.000 kota, termasuk kabupaten, desa dan pulau-pulau terluar di Indonesia. Dengan lebih dari 8.000 titik gerai penjualan dan lebih dari 50.000 karyawan yang tersebar di seluruh Indonesia, JNE terus memperkuat posisinya sebagai pemimpin di industri logistik.

Sejak awal berdirinya, JNE telah menunjukkan dedikasi yang kuat terhadap pelayanan pelanggan dan inovasi. Keberhasilan JNE tidak lepas dari semangat tanpa batas yang mendorong perusahaan ini untuk selalu maju dan beradaptasi dengan perkembangan zaman. Dalam setiap langkahnya, JNE selalu menekankan pentingnya kreativitas dan inovasi untuk memberikan layanan terbaik kepada pelanggan.

Salah satu kunci keberhasilan JNE adalah kemampuannya dalam memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan. JNE terus berinovasi dengan menghadirkan berbagai layanan digital yang memudahkan pelanggan dalam melakukan pengiriman dan pelacakan barang. Misalnya, aplikasi mobile JNE yang memungkinkan pelanggan untuk melacak kiriman secara real-time, mempermudah proses pengiriman dan memberikan informasi yang akurat tentang status kiriman. Inovasi ini tidak hanya meningkatkan kepuasan pelanggan tetapi juga memperkuat kepercayaan mereka terhadap JNE.

Selain inovasi teknologi, JNE juga selalu berusaha untuk memperluas jangkauan layanannya. Dengan jaringan distribusi yang mencakup lebih dari 83.000 kota dan lebih dari 8.000 titik gerai penjualan, JNE mampu menjangkau daerah-daerah terpencil dan pulau-pulau terluar di Indonesia. Hal ini menunjukkan komitmen JNE untuk memberikan layanan terbaik kepada seluruh masyarakat Indonesia, tanpa terkecuali.

Semangat JNE untuk terus maju juga tercermin dalam upaya mereka untuk mendukung pertumbuhan UMKM di Indonesia. JNE menyediakan berbagai layanan khusus untuk membantu UMKM dalam mengembangkan bisnis mereka, seperti program kemitraan dan layanan logistik yang terintegrasi. Dengan demikian, JNE tidak hanya berperan sebagai penyedia layanan ekspedisi tetapi juga sebagai mitra strategis bagi para pelaku bisnis di Indonesia.

Selain itu, JNE juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan lingkungan. Melalui program-program Corporate Social Responsibility (CSR), JNE berusaha untuk memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dan lingkungan sekitar. Program-program ini meliputi bantuan kemanusiaan, pendidikan, kesehatan dan lingkungan, yang semuanya bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Memasuki usia 33 tahun, JNE terus menunjukkan bahwa mereka bukan hanya perusahaan yang berorientasi pada keuntungan semata, tetapi juga perusahaan yang memiliki tanggung jawab sosial dan lingkungan. Semangat inovatif yang tinggi dan tanpa batas inilah yang membuat JNE mampu bertahan dan berkembang hingga saat ini.

Dengan semangat yang tak pernah padam, kreativitas yang selalu berkembang dan inovasi yang tiada henti, JNE siap untuk menghadapi tantangan di masa depan dan terus memberikan layanan terbaik kepada pelanggan. Semoga kesuksesan dan kejayaan selalu menyertai kita semua.

#JNE#ConnectingHappiness#JNE33Tahun #JNEContentCompetition2024 #GasssTerusSemangatKreativitasnya

Rabu, 05 Juni 2024

51 Tahun Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI)!

Dalam perjalanan lebih dari lima dekade, HIPMI telah menjadi salah satu pilar penting dalam membentuk dan mengembangkan jiwa kewirausahaan di Indonesia. Dengan dedikasi dan komitmen yang tinggi, HIPMI telah berhasil melahirkan banyak pengusaha muda yang tidak hanya sukses di tingkat nasional, tetapi juga di kancah internasional. Ulang tahun ke-51 ini bukan hanya momen perayaan, tetapi juga saat yang tepat untuk merenungkan pencapaian dan memetakan langkah ke depan.

Sebagai organisasi yang berfokus pada pengembangan pengusaha muda, HIPMI memiliki peran strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Salah satu aspek penting yang perlu mendapatkan perhatian lebih adalah pemberdayaan pengusaha kecil. Pengusaha kecil sering menghadapi tantangan besar, seperti akses ke modal, pengetahuan bisnis dan jaringan yang terbatas. HIPMI, dengan jaringan dan sumber daya yang dimilikinya, dapat menjadi katalisator dalam membantu para pengusaha kecil ini untuk naik kelas dan berkembang lebih jauh.

Dalam era digital dan globalisasi saat ini, kemampuan untuk beradaptasi dan berinovasi menjadi kunci utama untuk keberhasilan bisnis. HIPMI dapat memainkan peran penting dalam memberikan edukasi dan pelatihan yang relevan untuk pengusaha kecil. Program-program pelatihan yang difokuskan pada peningkatan keterampilan digital, manajemen keuangan dan strategi pemasaran yang efektif akan sangat membantu dalam meningkatkan daya saing pengusaha kecil. Dengan demikian, mereka akan lebih siap menghadapi tantangan pasar yang semakin dinamis.

Selain itu, kolaborasi dengan berbagai stakeholder seperti pemerintah, institusi keuangan, dan perusahaan besar juga sangat penting. HIPMI dapat menjadi jembatan yang menghubungkan pengusaha kecil dengan sumber daya yang mereka butuhkan. Melalui kemitraan strategis, pengusaha kecil dapat memperoleh akses ke pendanaan, teknologi, dan pasar yang lebih luas. Langkah ini tidak hanya akan membantu mereka untuk bertahan, tetapi juga untuk tumbuh dan berkembang menjadi bisnis yang lebih besar dan berkelanjutan.

Akhir kata, semoga di usia yang ke-51 ini, HIPMI semakin sukses dalam menjalankan misinya. Mari kita bersama-sama mendukung HIPMI dalam upayanya untuk memaksimalkan potensi para pengusaha kecil dan menjadikan mereka sebagai penggerak utama ekonomi Indonesia. Dengan semangat dan kerja keras, kita bisa mewujudkan Indonesia yang lebih makmur dan sejahtera. Selamat ulang tahun HIPMI, teruslah menjadi inspirasi dan motor penggerak ekonomi bangsa!

Peran Anak Muda Untuk Daerahnya

 


Jumat, 24 Mei 2024

Portal Green Jobs Indonesia Gelar Diskusi Dengan Pengusaha dan Komunitas Lokal


 

Sumber: https://jurnalpost.com/portal-green-jobs-indonesia-gelar-diskusi-dengan-pengusaha-dan-komunitas-lokal/68635/


Rabu, 15 Mei 2024

Pengangguran di Indonesia Turun, Pemerintah Tetap Perlu Antisipasi Terjadinya PHK Massal hingga Hiring Freeze


 

Sumber: https://www.suaramerdeka.com/ekonomi/0412676216/pengangguran-di-indonesia-turun-pemerintah-tetap-perlu-antisipasi-terjadinya-phk-massal-hingga-hiring-freeze